Dari Awal, Jennie Pemenangnya

4.2K 578 169
                                    

⚠️Contain 3k+ words⚠️

Hari ini adalah hari dimana anak Osis akan menginap di Villa sesuai rencana mereka.

Dan ya, sesuai tebakkan kita semua. Taehyung masih belum baikkan dengan Jennie.

Taehyung sudah meminta maaf atas tindakannya yang meninggikan suara dan membentak itu, dan jawaban singkat "Iya" pemuda itu dapatkan. Entah ikhlas atau tidak, Taehyung tidak tahu.

"Gak ngajak Jennie beneran lo?"

Itu suara Joshua.

Pemuda dengan celana jeans dan kaos hitam itu mendekat ke arah Taehyung dan duduk di sampingnya. Memegang bahu Taehyung, tahu bahwa urusan asmara sahabatnya itu belum membaik sama sepertinya.

"Santai Tae" ucapnya dengan senyum manis, tatapannya lurus ke depan seolah menerawang sesuatu. "Kadang emang kita cuman perlu serahin semua sama waktu dan pasrah. Terserah gimana mereka mainin perasaan dan hubungan kita. Terserah mau dibawa kemana hubungan kita. Lanjut, atau selesai, itu cuman masalah waktu"

Taehyung menatap Joshua dan senyum tipis terbit di wajah tampannya itu.

"Thanks a lot Josh" Taehyung memegang bahu Joshua dan merematnya. Pemuda itu bangkit dan memasukkan tangannya ke dalam saku hoodie yang dikenakannya. "Tapi sorry, gue gak akan ngebiarin waktu ngeakhirin hubungan gue sama dia"

"Sok lo anjing. Gue doain makin pundung Jennie sama lo biar stres sekalian lo!" Teriak Joshua pada Taehyung yang menjauhi pemuda itu dengan kekehan.

Taehyung berjalan ke arah ruangan dimana ia tadi meletakkan tas miliknya. Hendak mengambilnya karena ia pikir, ia bisa membawanya sendiri.

"Sekalian aja Tae" ucap salah satu anggota Osis yang ada di ruangan itu. "Soalnya mobil Agung juga kosong" lanjutnya.

"Gue titip tas yang itu aja. Ini biar gue yang bawa" ucap Taehyung sembari menunjuk tas miliknya yang lain.

Ketika Taehyung hendak keluar dari ruangan tersebut, ia dengan tidak sengaja bertabrakan dengan Nayeon.

"Nay.." "Tae.."

Mereka berdua terkekeh. Sama-sama ingin menyampaikan sesuatu. "Lo dulu aja.." ucap Taehyung mempersilakan.

Nayeon mengangguk canggung sebelum berucap, "ehm.. mau ngasih tahu aja sih. Jimin katanya gak bisa convoy sama kita, jadi dia nyusul"

"Tiba-tiba ya tuh anak, kebiasaan"

"Katanya sih ada urusan dulu" Taehyung mengangguk mengerti. "Lo mau ngomong apa tadi?"

Taehyung menatap Nayeon tak yakin. "Kita ini, temenan kan?"

Nayeon yang diberi pertanyaan itu sedikit terkejut dan gugup seketika. "M-maksudnya gimana? Ya iyalah kita temen"

"Ya, gue cuman gak mau ada salah paham aja diantara kita" ucap Taehyung rancu, tak berniat menjelaskan.

Pemuda itu tersenyum sebelum pergi meninggalkan Nayeon yang masih diam di tempat.

Kalimat sahabat nya tadi itu, sedikit membuatnya gelisah. Namun entah kenapa, ego-nya mengatakan bahwa ia harus tetap mengatakannya nanti. Semua harus jelas, dan dirinya yakin bahwa Taehyung tak akan tega menolaknya.

Ya, ia harap seperti itu.


Sementara di lain tempat, Jimin tengah mati-matian menahan umpatannya melihat dua gadis cantik yang sedari tadi bertengkar hanya karena warna pakaian.

"Sumpah deh Rose, lo tuh cocok pake warna biru" seru gadis dengan jepitan kecil di rambutnya.

Sementara si gadis lain yang dimaksud merengut tak suka. "Tapi ya Kak Jen, gue jadi kusam gak sih kalo pake baju ini"

RELATIONSHIP GOALS!Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu