p.r.o.m.p.t VIII

123 17 4
                                    

Tao merasakan kepalanya berdentum keras hanya beberapa menit setelah dirinya masuk ke sebuah restauran yang dikatakan Baekhyun untuk bertemu dengan seseorang yang cocok untuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tao merasakan kepalanya berdentum keras hanya beberapa menit setelah dirinya masuk ke sebuah restauran yang dikatakan Baekhyun untuk bertemu dengan seseorang yang cocok untuk dirinya. Kata Baekhyun juga, dirinya terlihat sedikit kacau dengan aroma depresi yang sangat kuat setelah perceraiannya dengan sang suami, dan itu sekitar 2 bulan yang lalu. Sahabatnya itu sudah merencanakan sesuatu agar dirinya dapat menemukan seseorang yang pas, cocok, atau apapun itu dan memulai sebuah hubungan lagi.

Terlalu cepat? Oh, he's know about that. He's fucking know it. Tapi Baekhyun sangat berisik sekali dan berkata "Kau tidak boleh kalah dengan Wu fucking Yifan! Dia pasti sudah mencari orang lain saat ini dan kau tahu apa yang akan terjadi padamu? Dia akan menganggap kau depresi karena berpisah dengannya sampai tidak ingin mencari penggantinya! Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi!"

Dan Tao selalu mengatakan hal yang sama, "Aku tidak peduli, Baek. Dan kupikir aku masih tidak ingin mencari pengganti apapun atau berhubungan dengan orang lain untuk sementara waktu"

Hasilnya? Baekhyun bahkan lebih mengerikan dari ibunya dan bersikeras bahwa dirinya membutukan hal ini. Sahabatnya pula yang mengatur semua untuknya, dengan siapa dia akan bertemu, seperti apa orangnya, dimana mereka akan bertemu dan lain-lain. Baekhyun melakukan semua ini karena peduli padanya dan mungkin, mungkin saja, siapapun orang itu bisa menjadi teman barunya karena dia tidak berencana untuk mencari pacar apalagi suami baru.

Seorang pria tinggi dengan rambut berwarna hitam dan dia mengenakkan setelan berwarna biru gelap, Tao seharusnya menemukan orang itu disana sesuai dengan apa yang dikatakan Baekhyun. Tentu saja sahabatnya itu tidak pernah mengecewakan, Tao memang melihat pria dengan kriteria yang sesuai seperti yang Baekhyun katakan, tapi dirinya tidak mengira jika tempat dimana orang itu duduk, sosok mantan suaminya duduk memunggungi orang itu dan kini mata mereka bertemu.

"Apa yang kau lakukan disini?" suara Yifan terdengar terkejut, seperti dia sedang meludahkan racun dari mulutnya. Disorot matanya penuh kecurigaan saat memperhatikan Tao dari atas kepala hingga kaki.

"Kenapa kau bertanya? Apa aku tidak boleh berada disini? Kau sendiri apa yang kau lakukan?" tidak ada kilatan permusuhan di suaranya, Tao hanya menatap Yifan dengan satu alis terangkat. Untuk sepersekian detik dia bisa melihat seorang wanita berambut panjang di meja yang Yifan tempati sebelumnya.

"I'm asking you first, should you answer me?" satu alis tebal Yifan terangkat tinggi, menunjukkan dominasinya. Bahwa ia harus didengarkan dan mendapat jawaban yang diinginkannya, bahwa seharusnya Tao menghormatinya sebelum melontarkan pertanyaan untuknya.

"Why should i?" Tao tidak berniat untuk menantang mantan suaminya, tapi tidak ada cara lain untuk meresponnya. "Kenapa aku harus mejelaskan padamu? Kau bukan suamiku lagi, Yifan" masih terasa pahit, tapi itu adalah faktanya.

Yifan membuka mulutnya lagi hendak mengatakan sesuatu, tapi dia urung melakukannya, bibirnya kembali terkatup dan tangannya terkepal meremas udara. Sebaliknya, Yifan membalikkan tubuhnya untuk memeriksa pria asing yang seharusnya menjadi 'teman kencan' Tao, dengan satu alis terangkat dia meneliti penampilan pria itu.

p. r. o. m. p. tTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang