4. Welcome to the reality

1.4K 340 24
                                    

Taeyong, Renjun, Jeno dan Haechan buru-buru berlari ke kamar mayat. Mereka seketika lupa dengan Ten juga Lucas setelah mendengar pengendara motor yang meninggal di tkp adalah Yangyang.

Sedikit tidak santai, Renjun berlari menghampiri sosok yang terbaring diatas bangsal. Begitu sampai di sampingnya ia meringis.

Yangyang, itu benar dia.

Keadaannya benar-benar parah. Huang Renjun, bisa dibilang yang paling dekat dengannya, ia menangis. Demi Tuhan ia tak mengira jika Yangyang pergi dengan cara seperti ini.

" Yangyang, please... Lo kenapa?! "

Tubuh kecilnya merosot. Masih tak bisa mempercayai apa yang dilihatnya. Bibir yang selalu tersenyum itu kini menjadi pucat. Kulitnya dingin.

" Njun, dingin di bawah.. berdiri. " Haechan membantu temannya yang satu ini untuk berdiri.

" Chan.. "

" Iya. Ikhlasin dong, biar Yangyang tenang. "

Renjun diam. Mau curhat ke siapa lagi dia kalau Yangyang pergi? Tempatnya menyimpan rahasia kini sudah berpulang. Sedikit gimana gitu tapi,, Renjun kehilangan dunianya.

" Renjun! Heh, Ya Tuhan. " Haechan panik begitu tubuh Renjun ambruk, untung saja bisa ditangkapnya.

" Bawa keluar dulu, Chan. "














" Nggak. Nggak mungkin. Kenapa tiba-tiba? "

" Njun. Kecelakaan ga ada yang tau kapan terjadinya. Udah waktunya Yangyang pulang. Ikhlasin, oke? "

Mendengar suara Doyoung membuat Renjun kembali menitikkan air mata. Bahu sempitnya bergetar hebat.

" Heh, udahh. Diketawain Yangyang lo kalo nangis terus. "

Berhasil. Memang cara Haechan sedikit menjengkelkan tapi Renjun berhenti menangis. Hanya melirik sinis kearah si Lee.

Keadaan sunyi. Mereka larut dalam pikiran masing-masing. Beberapa lagi bantu mengurus pemakaman Yangyang.

Tenang, benar-benar tenang. Sampai tiba-tiba beberapa suster juga dokter masuk terburu-buru kedalam ruangan Ten. Mereka yang posisinya didepan ruangan refleks berdiri.

" Suster, kenapa ya ini? " Yuta mencegat salah satu perawat.

" Kondisi pasien down. Oksigennya terlepas, juga selang infus nya dipotong. "

Begitu selesai memberitahu perawat tersebut langsung masuk dan tak lupa menutup pintu.

" Gila? Apa-apaan? Kenapa bisa anjg? " Yuta rasanya ingin mengumpat, mengabsen segala jenis hewan saat ini juga.

Hey, bagaimana bisa?! Sedari tadi mereka disini. Lalu manusia gila mana yang melakukan hal gila tersebut?

" Apaan sih ini? Percobaan pembunuhan?! " Jeno ikut frustasi.

" Dunia kenapa sih?! Ga rela banget liat gue seneng! "

" Hust, jangan teriak-teriak. Rumah sakit. " sergah Doyoung.

Ya ya ya. Kejadian macam apa ini? Kondisi Ten yang sedang kritis didalam sana tiba-tiba saja dilepas oksigennya juga dipotong selang infusnya.

Siapa yang melakukannya?

Atas dasar apa? Iri karena tak mendapat perawatan macam Ten? Atau apa?













" Kondisi pasien terlanjur menurun. Kami tidak bisa menyelamatkan, Maaf. "











Dua nyawa dalam satu hari.

Dunia benar-benar gila. Bagaimana bisa sebuah kecelakaan yang memakan dua korban bsia kebetulan mereka adalah Yangyang dan Ten?

Juga, apa-apaan itu tadi? Siapa yang dengan iseng nya mencabut oksigen juga memotong selang infus?

" Gue gak bisa cerna semua ini. Plis, gue pusing. " Jaehyun memijat pelipisnya. Tidak bohong jika ia bilang pusing. Kepalanya serasa dibelah menjadi dua.

" Bang, takut.. "

" Jangan takut. Kita bakal saling jaga. Gue gak mau ada kejadian ginian lagi. Jaga diri, ngerti? "

Perkataan Taeyong diangguki oleh yang lain. Ia yang paling frustasi. Dua kali mendapat telfon atas korban kecelakaan yang pada akhirnya membuat nyawa mereka melayang.

Ini gila.

Gila.

Sungguh gila.

Semua memang terjadi begitu saja. Namun mengapa firasat Taeyong mengatakn ada sesuatu yang salah disini? Ia merasa ada hal aneh yang ia lewatkan. Sayangnya ia sendiri tak tau apa yang dilewatkannya.

Empat nyawa hilang dalam kurun waktu dua minggu. Sebuah duka mendalam namun juga sebuah kebahagiaan untuk seseorang.


























Double up ni bestie, greget sendiri gw:)

Double up ni bestie, greget sendiri gw:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" Double kill. That's cool right? "
East Java, 1 Juli 2021

TRAGEDI [END]Where stories live. Discover now