7. Talk about the fact

1.2K 315 13
                                    

1 Minggu setelah perginya Taeyong dan Doyoung, juga yang lainnya. Cukup sulit, ah mungkin sangat sulit untuk mengkhiklaskan kepergian mereka.

Hal gila. Kejadian macam apa ini?

Kemarin, polisi mengeluarkan surat hasil autopsi jasad Doyoung dan Taeyong. Mereka mendapat banyak sekali luka tusukan. Kemungkinan juga kepala Doyoung dipukul dengan benda berat, karena tengkorak nya retak.

Dan itu semua semakin membuat Johnny yakin jika Doyoung dan Taeyong dibunuh. Tak mungkin kecelakaan. Bahkan mobil mereka ditemukan dalam kondisi baik-baik saja di pinggir jalan yang letaknya sedikit jauh.

" Bang, sendirian aja. " Jaemin mendudukkan diri di depan Johnny yang hanya diam melamun di salah satu bangku kantin.

" Gila ga sih, Jaem? Gue yakin pelaku yang ngelakuin pembunuhan anak-anak adalah satu orang yang sama. "

" Apa sih, Bang? Ten, Yangyang sama Sungchan itu kecelakaan. Meski yang lain bisa dibilang pembunuhan? Tapi mereka bertiga itu murni kecelakaan. " sergah Jaemin, di lubuk hatinya yang terdalam ia sempat menyetujui perkataan Johnny.

" Gue tau mereka kecelakaan. Tapi gue ngrasa ada yang aneh. Kenapa cctv daerah sana tiba-tiba rusak? Bahkan daerah sana pasang cctv belum lama, yakali rusak cepet gitu... "

Johnny menjeda kalimatnya, menarik nafas panjang lalu kembali melanjutkan.

" Dan, apa lo ga ngrasa aneh? Kenapa Lucas, Ten sama Yangyang bisa ada di tempat yang sama padalah Yangyang balik duluan? Juga kenapa kendaraan mereka rusak dalam waktu bersamaan? "

" Rusak? " Jaemin nampak terkejut.

" Rem motor Yangyang blong, gas nya stuck jd gbsa dikurangin. Mobil Ten tiba-tiba stir nya ke kunci, pintu nya ga bisa dibuka. Gue ngrasa ada yang sengaja sabotase kendaraan mereka. "

Jaemin nampak menimang-nimang. Ia baru tau sebenarnya tentang fakta kendaraan yang rusak diwaktu bersamaan. Sekarang, haruskah ia bergabung dengan Johnny?

Mencurigai hal yang sebenarnya memang pantas di curigai.

" Yo. Diem-diem aja. " Lucas datang, ikut duduk di samping Johnny.

" Kaki lo udah sembuh? "

Yang ditanyai mengangguk senang, ya meski masih sedikit pincang. Oh iya, Lucas mengalami patah kaki karena kecelakaan waktu itu. Untung saja tak terlalu parah.

" Eh, Bang. Gue mau nanya deh. Di hari kecelakaan lo, ada yang aneh ga? " Jaemin tiba-tiba bertanya, Johnny ikut menatap intens karena juga kepo.

" Aneh.. gimana maksud lo? "

" Ada yang mencurigakan, atau apa gitu? Ada? " kini giliran Johnny yang bertanya.

Lucas menerawang langit-langit, mencoba mengingat hal apa yang aneh di hari itu.

" Ini mungkin ga aneh, cuma gue curiga aja sama orang yang naik motor berhenti tepat di samping mobil kita. "

" itu Yangyang? " Jaemin yang tak tau banyak soal kejadian kembali bertanya, Lucas menggeleng.

" Yangyang dari sisi lain, pengendara motor yang itu gue ga tau siapa. Pake helm full face, tapi kalau di lihat-lihat matanya familiar loh. "

Jaemin dan Johnny saling tukar pandangan, ikut berpikir meski mereka tak tau.

" Anehnya. Dia senyum ke kita, bahkan melambai gitu. Tapi pas lampu udah hijau, dia ga jalan. Dan setelah itu ya.. gitu deh. "

Setelah itu mobilnya bertubrukan dengan motor Yangyang dari arah depan. Jadi, siapakah pengendara motor misterius ini?

" Kaya nya pengendara motor yang berhenti di samping mobil lo itu temen deket lo deh? Atau mungkin salah satu dari anak NB? " pertanyaan Johnny sedikit bisa diterima.

" Gini. Gue ga masalah sebenernya dia siapa, keliatannya emang ga terlalu guna kehadiran dia. Tapi setelah gue pikir-pikir..kenapa pas dia senyum sama lambai itu seakan dia tau kalau kita bakal kecelakaan, ya? "

Sedikit aneh memang, namun perkataan Lucas diangguki oleh dua manusia yang lain.

" Tapi gue ga mau nuduh orang sembarangan. Tapi dia mencurigakan. Dia doang yang mencurigakan hari itu. "

" Jaem, pas di RS yang ga dateng siapa? "

" Bang Mark. "

Entah Jaemin yang lemot atau emang iya.. dia hanya mengernyit melihat Lucas dan Johnny saling tukar pandang dengan tatapan aneh.

" Apa sih? Mau curigain Bang Mark? " pertanyaan Jaemin yang sebenarnya hanya asal di tanyakan malah dibalas anggukan oleh yang lebih tua.

" Heh! Paan sih, kok tiba-tiba ke Bang Mark? "

" Ya lo pikir sendiri. Yang lain meski sibuk sempetin dateng, Mark Lee kemana? Dia kabur karena dia pelaku sabotase nya! " konspirasi tanpa dasar yang tak akan Jaemin terima.

" Bang Mark di Jeju! Makanya ga bisa dateng, kalau pun dia dateng juga acara udah selesai. "

" Jeju? Jam berapa berangkat? Orang tiga puluh menit sebelum dapat kabar kecelakaan gue ketemu dia di lampu merah deket kampus. " sela Johnny.

" Dude! That's Mark! "

Johnny yang tiba-tiba memekik namun tertahan membuat Jaemin dan Lucas mengernyit tak paham.

" Motor sport hitam, jeans hitam jaket kulit hitam juga helm full face hitam, iya? " entah apa yang dimaksud Johnny namun Lucas mengangguk karena itu style yang digunakan pengendara motor mencurigakan itu.

" Dia pke jam tangan abu-abu, kan? Plat nya lo liat ga? "

" Ya ga lah Bang. Dia bukan janda komplek sebelah yang harus gue perhatiin segitunya. " seru Lucas, kesal juga ya.

" Ok, never mind! But, that's Mark. Gue inget, banget malah. Itu style Mark yang gue temuin di lampu merah. "

" Cuma gara-gara style lo nuduh Bang Mark? Bang, yang bisa pake style begituan bukan cuma Bang Mark. "

Kini atensi Johnny sepenuhnya beralih pada Jaemin yang mulai berbicara dengan meninggikan suaranya.

" Na Jaemin. Kenapa belain Mark segitunya? "

" H-Hah? Ga boleh? Gue belain Bang Mark karena gue percaya sama dia.. ga lebih! Apa?! Lo mau curiga juga sama gue?! "























 ga lebih! Apa?! Lo mau curiga juga sama gue?! "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" You are guys talk to much. "
East Java, 6 Juli 2021

TRAGEDI [END]Where stories live. Discover now