10. Fallin' down

1.2K 322 25
                                    

hi, mau nyapa dulu..
aku cm mau blg terimakasih sebanyak-banyak nya buat kamu yg masih mau baca cerita ga jelas ini ㅠㅠ
aku ga peduli kamu vote atau ga yg penting kamu baca
maaf banget ya kalau berantakan, huehueeee
love u bb </3












Satu minggu berlalu. Tak ada sesuatu yang terjadi selama ini. Hari-hari berjalan seperti biasa meski rasanya lingkungan semakin sepi karena sudah banyak yang pergi.

Entah bagaimana harus ku tulis tentang kekosongan hati itu. Rasa kehilangan yang melekat di dalam hati seakan enggan untuk pergi.

" Jen, ngapain? "

Jeno yang saat itu sedang duduk dibawah pohon mendongak lalu menyipitkan mata. Pandangannya mengikuti gerak Jaehyun yang kini sudah duduk di sampingnya.

" Bukannya lo ada kelas? " si Jung bertanya.

" Iya. Males gue. Ga bisa fokus. " gerutunya.

" Lo itu butuh refreshing. Harusnya mah ikut sama yang lain aja ke Jeju. " sambung Jaehyun membuat Jeno tersenyum, sedikit menyesal.

Kun, Hendery, Xiaojun, Shotaro dan Jungwoo sedang berlibur ke Jeju. Berniat merehatkan pikiran mereka yang akhir-akhir ini sedang sangat jenuh.

Yang lain memilih tinggal. Meneruskan kegiatan sebagai mahasiswa yang pada akhirnya hanya membuat Jeno semakin frustasi.

" Lo sendiri kenapa ga ikut, Bang? " Jeno balik bertanya, di tatapnya Jaehyun yang hanya tersenyum tipis.

" Ga tau. Hati gue ngelarang buat ikut. " ujarnya.

Alasan yang sedikit aneh? Jeno tak paham maksud dari Jaehyun, namun ia memilih untuk tak bertanya. Lagi pula otaknya sudah melepuh saat ini.

" Mark kemana, Jen? "

" Gue ga liat dia dari pagi. " jawab Jeno setelah menggidikkan bahu.











Pukul 12.34

Renjun menidurkan kepalanya diatas tumpukan buku. Tidur di perpustakaan memang senyaman ini. Apalagi ruangan yang melarang adanya kebisingan ini di pasangi banyak AC.

" Njunn.. "

Bisikan tepat di samping telinganya itu membuat sekujur tubuhnya merinding. Ia terpaksa membuka mata karena nya. Yang di dapatinya hanyalah Jeno yang sedang tersenyum.

" Ganggu. " ketusnya, kembali menidurkan kepala dan memejamkan mata.

" Ck. Gue ga ada temen nih. " ujarnya, menggeser kursi lalu mendudukinya.

" Terus? " sahut Renjun malas, ia masih di posisinya.

" Ya gue nyamperin lo aja lah. Lagian Jaemin sama Haechan ga tau kemana. " cerocosnya.

Renjun terdiam. Kepalanya kembali memutar omongan Jeno. Ah, Jen.. kau lupa jika Jaemin memang sudah tiada?

" Lo begadang, ya? " Jeno kembali bersuara.

Si Huang berdeham.

" Ngapain? "

Tak ada jawanan beberapa detik. Namun detik selanjutnya Renjun langsung membuka mata lantas menegakkan punggungnya.

" Banyak nanya lo. Gue ngantuk, Jenoo. " kesalnya, yang diomeli hanya tersenyum tanpa ada rasa bersalah.

" Capek banget badan gue sialan. " lanjutnya, meregangkan otot lengan juga lehernya.

" Sini, gue pijitin. "

Renjun hanya menurut kala badannya diputar oleh Jeno, menjadi membelakangi si Lee. Tangan kekar Jeno perlahan mulai memijit punggungnya.

TRAGEDI [END]Where stories live. Discover now