Tunjukkan rasa suka kalian terhadap cerita ini dengan vote & comment. Terima kasih <3
Jangan lupa follow juga ya~
💌 🍽️ 💌
Seungmin bilang Matematika itu gampang.
Bohong dia.
Berjam-jam gue berusaha ngertiin ilmu yang ajaib ini, tapi tetep aja gak ada sedikit pun yang nemplok di kepala gue.
Udah deh, gue nyerah. Waktunya panggil bala bantuan.
"Kak Hyunsuk!" teriak gue sembari menggedor pintu kamar kakak gue itu.
"Apa teriak-teriak? Gue lagi sibuk, jangan ganggu."
"Ih, tunggu dulu, Kak!" Pintu kamar Kak Hyunsuk gue tahan. "Anu, Kak. Lia gak bisa Matematika."
"Haduh, ogah deh gue ngajarin elu. Yang ada gue stress sendiri, elunya gak ngerti-ngerti."
"Kak... Plisss..."
Gue pake jurus tampang memelas. Aha, Kak Hyunsuk pasti luluh kalau gue mohon-mohon terus. "Nanti Lia jajanin deh, Kak."
"Gak mempan, Li. Udah, balik sana ke kamar."
"Kalau ditanya Kak Yuju kenapa nilai Lia jelek, Lia salahin Kakak aja!"
Kak Hyunsuk langsung takut karena gue ancem begitu. Sejak kecil, kakak gue yang satu ini emang paling gampang ditakut-takutin.
Akhirnya, Kak Hyunsuk ngajarin gue juga.
"Sampe sini dulu. Ngerti kagak?" tanyanya setelah menjelaskan tentang titik, sudut, dan apa lah itu.
"Enggak," jawab gue.
"Dahlah." Kak Hyunsuk langsung berdiri dari ranjang gue.
"Kak, jangan pergi dong!"
"Abisnya lu kagak ngerti-ngerti, capek gue jadinya. Haduh, Lia, Lia. Isi kepala lu apa sih?"
"Gak tau deh, gak paham."
"Ya udah," ucap Kak Hyunsuk. "Coba ambil buku paketnya. Gue jelasin lagi sini."
Gue pun beranjak dari ranjang dan menunu meja belajar, tempat buku paket gue tergeletak. Saat mengangkat buku itu, tampaklah sebuah kartu.
Yap, bener. Kartu itu tak lain tak bukan adalah kartu diskon yang dikasih Jaehyuk tempo hari.
"Kak, mau siomay gak?"
"Buset, udah malem begini masa mau jajan."
"Mungkin Lia laper kali, butuh asupan siomay biar bisa mikir."
"Wah, pinter banget alesannya," jawab Kak Hyunsuk. "Ya udah, tapi bagi gue. Kan katanya tadi mau jajanin."
Asyik! Siomay anget malem-malem begini rasanya enak bener kali ya.
Segera gue telepon nomor yang tertera di kartu itu.
"Iya, Om. Besok saya bayar utangnya. Udah ya, jangan nelpon lagi."
"Hah? Apa sih, Jae?" balas gue.
Astaga. Nada ngomong Jaehyuk kalau lagi panik lucu juga.
"Eh, buset. Lia nih?"
"Bukan, ini yang mau nagih utang."
"Bah, Lia. Elu tau nomer gue dari kartu diskon kan? Mau beli berapa porsi, Li?"
أنت تقرأ
¹ Beli Siomay Sepiring! | Lia x Jaehyuk
قصص الهواةLia anaknya laperan. Sementara itu, Jaehyuk adalah kang siomay terlaris di kompleksnya. Sejak ketemu sama Jaehyuk, Lia gak pernah mau jajan yang lain. Seenak apakah siomaynya? Ⓞⓝⓔ - WITTM ↬ 𝚜𝚑𝚘𝚛𝚝 𝚏𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌 𝚋𝚢 𝚓𝚎𝚕❧
