【5】

14 7 0
                                    

Tunjukkan rasa suka kalian terhadap cerita ini dengan vote & comment. Terima kasih <3

Jangan lupa follow juga ya~

💌 🍽️ 💌

Gue terduduk di sebuah meja makan. Jaehyuk duduk di seberang gue.

Sepiring siomay berada di hadapan kami. Salah satu gumpalan itu ditusuk Jaehyuk dengan garpu, lalu diarahkan ke mulut gue.

"Nih, Li. Siomay spesial buat Neng Lia kesayangan gue."

Gue lahap siomay itu. Asli, enaknya bukan main.

"Heh, bangun. Udah bel, Li."

Seungmin mengguncang-guncang pundak gue supaya gue bangun. Lagi-lagi, gue ketiduran di kelas.

Astaga, mimpi macam apa itu. Gue menggeleng-gelengkan kepala, menghilangkan sisa bayang-bayang mimpi tadi.

"Kenapa sih sejarah ditaruh di jam terakhir? Udah tau ini jam bobo gue," balas gue.

"Makanya, tidur jangan malem-malem. Pasti ngebut belajar Matematika kan kemaren?"

"Tuh tau. Hehehe."

Seperti biasa, gue pulang sendirian. Kalau pagi sih dianter Kak Hyunsuk karena dia sekalian ngampus, tapi kalau siang gue musti jalan kaki.

"Lia!"

Suara itu lagi. Semalem selama gue belajar, dialah gangguan terbesarnya. Bisa aja tiba-tiba wajahnya muncul di kepala gue, meskipun yang lagi gue liat adalah buku paket.

"Mau jajan kagak?"

"Enggak. Gak laper nih."

"Tumben gak laper. Kan elu laperan. Kemaren malem-malem aja jajan."

Gue terus berjalan ngelewatin dia. Sebisa mungkin gue memalingkan wajah, supaya gak ngeliat muka dia. Kalau liat senyuman itu sekali lagi, rasanya bisa gila gue.

Jaehyuk masih terus mengikuti gue. Gerobaknya ia dorong sambil berjalan di sebelah gue. "Heh, diem aja sih. Kenapa? Berantem lagi?"

"Enggak."

"Terus kenapa nih? Cerita dong, Li. Gue traktir siomay deh biar hepi lagi."

Kok jadi perhatian gini sih, Jae? Kan jadi makin susah buat hapus lu dari pikiran gue.

"Lia."

"Choi Lia."

"Neng Lia."

"Mbak Lia."

Gue berhenti melangkah, lalu menatap dia. Jaehyuk yang tadinya asyik manggil-manggil gue sambil cengengesan langsung diem. Sengaja gue bikin wajah gue selempeng, sedingin mungkin.

"Udah dibilang gue lagi gak laper. Gak usah ya ngikutin gue. Serius deh, gue gak pernah ketemu tukang siomay sengeselin lu. Kepo, sok deket, lengkap deh resenya!"

Gue lanjut jalan pulang. Jaehyuk akhirnya gak ngikutin gue lagi. Gue gak mau liat ke belakang sih, tapi gue tau dia masih diem aja di sana.

Apa omongan gue terlalu tajem?

Ah, ya sudahlah. Lupakan dia, Choi Lia.

Baru aja gue terbebas dari gangguan Jaehyuk, satu lagi orang yang pengen gue hindarin nyamperin gue.

"Lia! Tunggu!" teriak Soojin sambil lari-lari ke arah gue.

Males banget kalau harus berurusan sama dia. Gue langsung lari sekenceng-kencengnya. Jadilah kami berdua kejar-kejaran kayak main polisi-maling.

¹ Beli Siomay Sepiring! | Lia x JaehyukWhere stories live. Discover now