【10】

16 8 0
                                    

Tunjukkan rasa suka kalian terhadap cerita ini dengan vote & comment. Terima kasih <3

Jangan lupa follow juga ya~

💌 🍽️ 💌

Jenazah wanita itu sudah digotong pergi oleh para petugas rumah duka. Meskipun begitu, Jaehyuk masih tak percaya ibunya sudah tiada. Ia hanya berdiri lemas, menatap kosong ke arah kasur yang biasanya ditempati ibunya.

"Udah, Jae. Relain ya," ucap Yoon Jeonghan, sepupu Jaehyuk. "Ibu lu udah di tempat yang lebih baik."

Jaehyuk tak menjawab. Kasur itu masih terus ia tatap. Kemarin siang, ibunya memang sudah kritis. Wanita itu tampak pucat dan terus mengerang kesakitan, sakau akibat tak diberi 'obat' favoritnya lagi.

Apa boleh buat? Uang hasil jualam siomay tak cukup untuk membawa ibu tercintanya ke rumah sakit.

Alhasil, ibunya tak terselamatkan. Pagi tadi ia kejang-kejang, lalu menghembuskan nafas terakhirnya di pelukan sang anak. Segera Jaehyuk menelepon Jeonghan, satu-satunya keluarga yang juga tinggal di Seoulkarta.

Sekarang, ia benar-benar tak tahu harus apa. Sudah tak ada yang bisa ia lakukan untuk membahagiakan ibunya. Beliau sudah tiada, apa gunanya mengadu nasib di kota besar ini?

"Gue bilang sih elu tetep di sini aja, Jae. Tinggal sama gue juga gapapa," saran Jeonghan.

"Enggak, Bang. Gue mau pulang aja. Tante Bomi bilang mau biayain sekolah gue di kampung."

Jaehyuk menahan air matanya yang sudah hampir tumpah. "Gue mau belajar yang bener, terus ngebanggain Ibu sama Bapak. Biarpun mereka udah gak ada di sisi gue, gue akan terus berjuang untuk ngebahagiain mereka yang di atas sana."

Ia pun memutuskan untuk pergi dari Seoulkarta. Jaehyuk berharap dapat kembali di kemudian hari, berkarya di sana, dan menjadi orang sukses.

Yang namanya Yoon Jaehyuk itu tak kenal kata menyerah.

Tetapi sebelum itu, ada sesuatu yang harus ia bereskan terlebih dahulu.

Seseorang, lebih tepatnya.

Choi Lia (orang penting)

[Kemarin]

| udah brp hari iniii
| lu kemana sii jaeeee
| kok ga ngabarin gue 😭😭😭
| jaehyuk astagaaa
| kangeennn 😭😭😭
15:19

*****

Gue bangun dengan keadaan mata bengkak. Semalem, air mata gue banjir.

Nangisin apa? Ya Yoon Jaehyuk lah.

"Kak Yuju," panggil gue.

Kakak gue yang lagi dandan itu langsung nengok.

"Gimana sih biar mata gak bengkak?"

"Lah, kamu kenapa, Li? Kok bisa bengkak matanya? Nangis?"

"Enggak."

"Bohong sih itu."

Kak Yuju mengambil handuk basah dari kamar mandi, terus nyuruh gue kompres mata gue.

"Udah, gak terlalu ketara kok. Tenang aja, kan kamu juga gak sekolah hari ini."

"Iya, Kak. Makasih."

Gue tetep di kamar, tiduran sembari ngompres mata. Hari ini, Soojin ngajakin gue dan Seungmin nge-mall. Ajakan itu gue tolak, jadi mereka pergi berdua doang (sama Kak Hyunsuk sih, bucin emang).

¹ Beli Siomay Sepiring! | Lia x JaehyukWhere stories live. Discover now