1.

46 9 0
                                    

_Lima bulan kemudian setelah aku putus dari Namjoon Sunbae_

💎💎💎

"Hei, jangan murung begitu." Seora menyenggolku ketika aku tidak memperhatikan pembicaraannya.

"Maaf." Aku menghela napas dan kembali menyendok tiramisu yang aku pesan. Kami pergi ke cafe setelah selesai dengan kelas kami.

"Jangan pikirkan tentang Namjoon Sunbae lagi. Ini sudah lima bulan berlalu dan kau masih begini-begini saja?" Seora menatapku dengan sinis, aku memutar bola mataku.

"Begini-begini saja bagaimana? Dari lahir aku memang begini."

Seora mengetuk tanganku dengan sendoknya yang berlumuran krim. "Kau yang mendung begini. Hoseok dan aku tidak pernah mengatakan pada Namjoon kalau kau memacarinya hanya karena ingin punya pacar, tapi aku masih merasa tidak enak padamu. Maaf."

Aku mengeleng, "Kau tidak salah, jangan minta maaf." Aku menyeka krim yang menempel di tanganku dengan tissue.
"Aku yang salah karena tidak jujur dan terbuka pada Namjoon Sunbae."

"Sudah lupakan rasa bersalahmu. Namjoon Sunbae pacar pertamamu, kau belum banyak pengalaman. Yang bersalah itu Namjoon Sunbae, harusnya dia menjadi pengayom untukmu."

Aku mendesah. Seora benar, Namjoon Sunbae adalah segala hal yang membuatku mengatakan pertama. Dia pacar pertamaku, ciuman pertamaku, pelukan pertamaku dengan laki-laki, dan bahkan sex pertamaku. Harusnya aku lebih perhatian pada Namjoon sunbae.

Seora melirik ke jendela kafe, lalu dia berwajahkan kesal. "Well, dia sekarang sudah punya pacar baru lagi."

Aku melirik ke jendela, dan melihat Namjoon Sunbae berjalan dengan wanita lain lagi_bukan Jiso_. "Apa dia sudah putus dengan Jiso?"

"Aku dengar dari Hoseok memang begitu. Dia jadi agak lain setelah putus denganmu-eh.." Seora langsung membekap mulutnya sendiri.

Aku mengerutkan keningku, "Apa maksudmu 'agak lain'?"

Seora menepiskan tangannya, "Jangan dipikirkan, aku hanya asal berucap."

"Itu kata Hoseokkan? Aku yakin kau tidak asal berucap. Katakan padaku."

Seora tahu, kalau air mukaku menjadi khawatir. "Kata Hoseok, Namjoon Sunbae jadi seperti pemain wanita. Dia sudah dua kali berganti pacar, tiga kali kalau dihitung denganmu. Katanya, dia tidak pernah begitu ketika tahun pertama."

Hoseok dan Seora adalah pasangan yang cocok, mereka sama-sama tipe yang suka mendengar gosip. Aku tidak percaya dengan apa yang mereka katakan mengenai Namjoon sunbae. Ketika SMA Namjoon Sunbae memang bukan tipe yang suka memainkan perempuan walau waktu itu dia memang populer dikalangan siswi, terlebih dia adalah ketua osis. Jika memang benar Namjoon Sunbae berubah seperti itu karenaku. Aku semakin merasa bersalah.

"Tidak mungkin." aku masih tetap menyangkalnya.

Seora mengangguk, "Benarkan, aku juga berpendapat sepertimu. Hoseok pasti salah sangka. Namjoon Sunbae hanya mulai menunjukkan belangnya sekarang."
Beruntungnya Seora adalah orang yang baik untuk berburuk sangka.
"Jaelin, kau harus cari pacar baru." Tiba-tiba saja Seora berkata seperti itu.

"Aku tidak merasa perlu cari pacar." Aku agaknya kesal, ice americano yang ku pesan mengingatkanku pada Namjoon Sunbae.

"Iya juga sih. Kalau begitu, kau harus cari pria yang kau sukai. Lalu pacari. Kau perlu mengalihkan pikiranmu dari Namjoon Sunbae."
Aku lupa kalau Seora ini perempuan yang berpikiran sederhana.

Aku menghela napas, "Tidak semudah itu."

"Kalau begitu kau harus dihibur dengan cara berbeda."

"Apa lagi?" Seora akhir-akhir ini terobsesi membuatku melupakan Namjoon Sunbae, dia pikir aku jadi seseorang yang pemurung setelah putus dari Namjoon sunbae.

He Don't Love Me || JJKWhere stories live. Discover now