5.

35 8 0
                                    


🌼🌼🌼

.

.

.

Taehyung mengantarku pulang setelah Operasi Neneknya selesai. Padahal aku sudah mengatakan kalau aku bisa pulang sendiri, Taehyung tidak memperbolehkanku pulang sendirian.

Bocah kembar berusia lima tahunan adalah adik Taehyung juga. Namanya Kim Taeri dan Kim Taeoh. Sedangkan adik perempuan Taehyung yang remaja namanya Kim Taeyon dia masih kelas dua SMA dan remaja laki-laki yang bernama Kim Taeyong baru masuk SMP. Taehyung punya banyak adik, luar biasa dilihat orangtuanya masih terlihat muda untuk orangtua yang memiliki lima anak.

Taehyung menceritakan tentang keluarganya padaku disepanjang jalan. Bagaimana orangtuanya dulu menikah muda, melahirkan dia tanpa tahu harus mendidiknya bagaimana. Jadinya, Taehyung lebih banyak diasuh oleh Neneknya. Sedangkan kedua orangtuanya pergi bekerja. Taehyung sudah bisa santai dan menyetir dengan normal setelah tahu Neneknya selamat dan sedang dipindahkan ke ruang inap.

Aku tidak menyangka kalau Taehyung bisa sepanik itu ketika tahu Neneknya masuk rumah sakit. Dia pasti sangat menyanyangi Neneknya.

"Ibuku ingin punya banyak anak setelah tahu aku lahir dengan wajah rupawan. Katanya." Taehyung terkekeh, "Walau menurutku aku tidak lebih tampan dari ayah."

Aku mengeleng, "Kau dan ayahmu mirip, juga dengan Taeyong. Kalian memang rupawan," kataku dengan senyuman yang menenangkannya.
"Kalau aku jadi ibumu, aku juga akan berpikiran sama."

"Wah, tidakkah repot mengurus banyak anak?"

"Menyenangkan melihat mereka tumbuh dari hari kehari." Kataku.

Kening Taehyung berkerut, "Ucapanmu persis seperti apa yang ibuku katakan."

"Itu ucapan ibuku." Kataku. "Aku tidak punya adik atau kakak, tapi aku punya kakak sepupu yang rasanya sudah seperti kakakku sendiri."

"Kau anak Tunggal?"

"Iya." Taehyung diam, dia pasti berpikir betapa kesepiannya aku sebagai anak tunggal. "Aku tidak kesepian, aku selalu mengundang temanku untuk menginap ketika SD, ketika SMP aku yang suka menginap dirumah Seora."

"Jadi, dia temanmu ketika SMP?"

Aku mengangguk, walau Taehyung tidak bisa melihatnya. "SMP dan sekarang kuliah. Kami ditakdirkan selalu bersama-sama. Ketika SMA aku terlalu sibuk belajar sampai tidak ingat aku anak tunggal dan tidak ada teman yang bisa mengantikan Seora waktu itu."

"Kalian memilih jurusan sama secara tidak sengaja? Atau-"

"Secara tidak sengaja di Universitas yang sama. Itu seperti takdir." Cerocosku. Sadar kalau aku terlalu semangat menceritakan tentang Seora aku meminta maaf padanya.

"Tidak perlu, kenapa harus minta maaf." Kata dia.

"Kau mengantarku padahal harusnya kau mengantar adik-adikmu dulu."

Taehyung berhenti di parkiran bawah gedung apartemenku. Dia melirikku, "Aku bisa kembali ke rumah sakit untuk menjemput mereka dan membawakan beberapa pakaian serta makanan."

Aku lupa kalau mungkin orangtua Taehyung terlalu buru-buru ke rumah sakit sampai-sampai tidak bawa bekal apapun. "Tetap saja, aku jadi merepotkanmu."

"Aku sudah berjanji akan mengantarkanmu pulang. Jangan jadi tidak enak begitu."

"Aku tidak enak pada keluargamu." Kataku.

Taehyung hanya menatapku, tidak mengatakan apapun selain menatapku dengan binar seakan aku mempesona di matanya.

He Don't Love Me || JJKWhere stories live. Discover now