Chapter 2

1.1K 117 5
                                    

Sudah terhitung 1 bulan lalu semenjak Jimin kehilangan bayinya. Selama itu pula Jimin menjadi agak pendiam dari biasanya.

Tentu saja itu memicu kekhawatiran Jungkook. Jungkook tau bahwa istrinya sangat-sangat terpukul dengan hal itu, begitupun dirinya.

Tapi Jungkook tidak tahu harus berbuat apa. Berbagai cara sudah dilakukannya untuk mengembalikan senyum diwajah orang yang dicintainya itu.

Namun sepertinya usahanya agak sia-sia. Jimin masih terlihat murung dan sering kali melamun.

Saat ini Jimin sedang menyiapkan makanan untuk makan malam. Ditengah-tengah memasak ada sepasang lengan kekar yang melingkar di pinggang ramping Jimin. Jimin tau siapa pemilik lengan ini. Lengan ini milik suaminya.

"Kau masak apa, sayang?" tanya Jungkook, masih dengan posisi yang sama.

"Aku hanya memasak japchae, rebusan kimchi, dan samgyetang, tak apa kan?" jawab Jimin.

Jungkook mengangguk. "Tentu. Apapun yang kau masak pasti aku akan memakannya, sayang."

Jimin tersenyum kecil.

"Kookie, bisa kau lepas dulu pelukanmu? Aku sedikit kesulitan untuk bergerak." ujar Jimin.

Lalu tanpa banyak berbicara jungkook langsung melepas pelukannya. Pria tampan itu mencium pipi gembil suaminya.

"Ada yang bisa kubantu, sayang?" Jungkook menawarkan dirinya.

Jimin menoleh kearah Jungkook disampingnya. Kemudian menggeleng. "Tidak perlu, kau tunggu saja. Aku akan segera selesai."

Jungkook menurut. "Baiklah, aku akan ke ruang kerjaku dulu. Panggilkan aku kalau sudah selesai oke?" Jimin hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Jimin sibuk berkutat di dapur untuk menyelesaikan masakannya. Hingga 30 menit kemudian, semuanya sudah tertata rapih di meja.

Jimin pergi ke ruang kerja pria tampannya yang terletak di lantai dua rumah besar itu. Setelah sampai Jimin melihat Jungkook yang sedang duduk dengan beberapa berkas di tangannya.

"Kookie,"

"Oh, sayang? Sudah selesai hm?" Jungkook menaruh berkas berkas itu dan segera menghampiri Jimin.

Jimin mengangguk. "Kau terlihat sibuk, apa terjadi masalah di kantor?"

Jungkook menggeleng. "Tidak, sayang. Kantor baik baik saja. Ayo, aku sudah lapar sedari tadi."

. . .

Setelah makan, pasangan muda itu memutuskan untuk menonton TV di ruang tengah. Dengan Jimin yang bersender di dada bidang sang suami tercinta.

"Sayang," Panggil Jungkook

"Hm?"

"Besok Soora eomma akan datang ke mansion kita. Tadi eomma menghubungiku." Ucapnya.

"Eoh? Eomma Soora sudah pulang dari Canada?" Jimin merubah posisi duduk nya.

Jungkook membelai surai hitam Jimin. "Iya sayang. Dia ingin berkunjung katanya."

"Kalau begitu aku harus memasak banyak besok. Jam berapa Eomma akan kesini, Kookie?"

"Mungkin saat jam makan siang, tapi entahlah. Aku akan ambil cuti besok."

"Baiklah."

Keduanya melanjutkan acara menonton TV nya sampai jam 11 malam.

. . .

Paginya, Jungkook terbangun terlebih dahulu. Tapi ia tak langsung beranjak. Ia berdiam dulu sambil memandang wajah sang istri yang masih tertidur lelap.

Mianhae, Saranghae | KookMin/KookVWhere stories live. Discover now