Chapter 3

1K 110 6
                                    

Jungkook sudah berkeliling mansion tapi ia masih belum menemukan keberadaan Soora. Akhirnya ia memutuskan bertanya pada Paman Choi.

"Paman, apa kau melihat Eomma?" Tanya Jungkook.

"Nyonya besar tadi saya lihat ada di halaman belakang tuan." Jawab Paman Choi

"Terima kasih, Paman." Paman Choi menanggapinya dengan tersenyum.

Jungkook melangkahkan kakinya menuju taman belakang. Dan sesampainya disana dapat ia lihat bahwa Soora sedang duduk di tepi kolam ikan.

"Eomma,"

Soora tak menoleh sedikitpun ke arah Jungkook. "Ada apa?" Jawabnya terkesan cuek.

Jungkook mendudukkan dirinya di samping Soora. "Bisakah kita bicara, Eomma?"

Soora menghela nafas. "Kau bahkan sudah berbicara sedari tadi."

Jungkook  menggaruk tengkuknya. "Eomma, sebelum nya aku dan Jimin minta maaf karena tak memberitahu Eomma soal ini. Kami hanya takut Eomma kece-" terpotong.

"Kecewa, huh? Yang ada dengan kalian yang tak memberitahu Eomma tambah membuat Eomma kecewa!"

"Pernikahan kalian sudah berlangsung selama 2 tahun. Tapi sampai sekarang kalian masih tak memiliki momongan. Di tambah lagi sekarang Jimin di vonis sulit memiliki anak kan?"

Jungkook terdiam.

"Eomma sudah tua, Jungkook-ah. Eomma ingin menimang cucu." Lanjut Soora.

"Sekali lagi aku dan Jimin minta maaf, Eomma. Kami tak bermaksud seperti itu." Soora tak merespon.

"Jika Eomma ingin momongan, aku dan Jimin bisa mengadopsi bayi dari panti asuhan. Kami bisa merawat salah satu bayi dari panti."

"Tapi Eomma ingin kau memiliki anak kandungmu sendiri Jeon Jungkook! Sebagai penerus perusahaan keluarga kita, Jeon Corp."

Soora beranjak pergi dari sana. "Hah~ sudahlah. Eomma akan pulang ke rumah."

"Biar aku antar Eom-"

"Tak perlu. Eomma akan menghubungi sekertaris Jang untuk menjemput Eomma."

Soora berjalan menjauh meninggalkan Jungkook yang saat ini sedang frustasi. "Apa yang harus aku lakukan?" Gumam Jungkook.

Jungkook kembali duduk di pinggir kolam. Mengacak-acak rambut nya kesal. Membuang nafas kasar lalu pergi dari sana.

Jungkook tak tau saja jika ada yang memperhatikannya dari jauh. Dan mendengar semua percakapan nya dan Soora.

'Mianhae..'

. . .

Malam telah tiba. Jungkook baru saja selesai dengan urusannya di kamar mandi. Menghampiri Jimin yang sedang menyiapkan piyama untuknya.

Memeluknya dari belakang dan menenggelamkan wajahnya di cengkuk leher pemuda yang sangat di cintainya itu. Jimin menikmati pelukan hangat itu. Rasanya menenangkan.

"Apa Eomma benar-benar kecewa padaku?" Tiba tiba Jimin bertanya.

Jungkook mendusel manja di perpotongan leher Jimin. "Entahlah, aku rasa Eomma memang kecewa pada kita. Tapi, kau tidak perlu khawatir, perlahan Eomma akan menerimanya."

"Kau mendengar percakapan dengan Eomma tadi?" Jimin mengangguk kecil.

Jimin berbalik menghadap Jungkook, menatap tepat di mata hitam itu. "Kau tidak akan meninggalkan aku kan?"

Jungkook membelai pipi chubby pemuda manis di depannya ini. "Kau ini berbicara apa, hm? Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Aku sangat mencintaimu, kau tahu itu kan."

Mianhae, Saranghae | KookMin/KookVWhere stories live. Discover now