63

574 88 9
                                    

Kalau ada typo, tandain yaak hehehee

maaciw mwah ({})

.

.

.

.

~HAPPY READING~


"Lan, kamu disini mau cari-cari kerja sekalian nggak?"

"Mau sih ma, tapi-"

"Nah, kerja di butik temennya mama aja. Mama kemarin sempat kasih lihat dia desain-desain kamu dan dia tertarik."

"Terus Alana bawa apa aja kesananya?"

Rena pun mencatat berkas-berkas yang harus anaknya bawa. "Nih, sana dilengkapi dulu. Besok mama anter kesananya."

"Nggak usah, Alana sendiri aja ma. Tulis sekalian alamatnya."

Setelah itu ia segera mempersiapkan berkas-berkas yang dibutuhkan. Alana mengecek ponselnya, belum ada kabar dari kekasihnya. Arjuna sudah bilang ditelepon tadi kalau sudah mendarat akan langsung mengabarinya.

"Mba?" Sekala mengetuk pintu kamarnya perlahan. Alana bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamar.

"Jajan."

"Jajan apa?" Alana menggandeng adik kecilnya itu menuju sofa.

"Deket sekolah."

"Emang boleh kata mama?"

"Boleh."

"Beneran? Kan kemarin udah dikasih tau nggak boleh keserinan jajan."

"Pengen."

"Ih yang ngajarin kamu ngomong singkat-singkat gini siapa sih?" Gemas, ia pun menguyel-uyel pipi adiknya itu. Lagian, siapa suruh ngomongnya singkat-singkat kaya orang sariawan?!

"Mas."

"Pantes. Sana bilang mama, minta uang sekalian."

"Iya." Sekala turun dari sofa setelah mencium kedua pipi kakaknya.

Beberapa menit setelahnya terdengar suara teriakan Sekala dari lantai bawah.

"Mbak, ayo!!"

"Iya bentar." Ia mengambil jaketnya dan menyusul adik kecilnya yang sudah menunggu di ruang tamu.

"Kok dibolehin jajan dia ma?" Tanyanya pada Rena yang tengah menyiapkan makan siang untuk Lingga.

"Dari pada nangis, sekalian mama mau ke kantor papa kamu dulu. Habis jajan nyusul ke kantor ya."

"Siap. Ayo dek, berangkat. Ambil helm sama jaket."

"Ngeng ngeng?"

"Iya, ayo mumpung nggak ada mas,"

"Yeey." Sekala berlari menuju Rena, meminta jaket juga helm kecil miliknya.

"Mbak." Ia menyodorkan helmnya ke Alana.

"Ayo berangkat. Udah salim kan sama mama?" Sekala menganggung sembari menggoyang-goyangkan tangannya yang digandeng Alana.

"Duduk depan apa belakang dek?"

"Depan."

Keduanya mendapat perhatian dari orang-orang sekitar saat lewat, terpukau dengan keimutan si adek kecil.

Amreta Tisna  [END]Where stories live. Discover now