73

628 100 9
                                    

~Happy Reading~

.

.

Netra Alana melotot tajam saat melihat Arjuna melepas kemeja yang dikenakannya. "Heh kenapa dilepas?!"

Arjuna tak menjawab, melemparkan kemejanya ke arah sofa dan semkain mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Alana. Tatapannya tajam, terlihat tenang namun menghanyutkan.

Alana menelan ludahnya susah payah kala melihat tatapan itu. Ia memegang erat gaunnya, memejamkan matanya tepat sebelum bibir lelaki yang kini menjadi suaminya itu menempel di bibirnya.

Arjuna melumat bibir atas dan bawahnya bergantian, mulai memberikan gigitan ringan. Lelaki itu menggeram pelan karena Alana tak kunjung membalas ciumannya.

Arjuna melepas ciumannya, tatapan keduanya terkunci. Saling menatap tanpa mengatakan apapun lagi hingga wajah keduanya semakin mendekat.

"Balas ciuman aku, sayang." Ucap Arjuna pelan dengan bibir keduanya yang kembali bersentuhan. Alana membuka matanya, menatap wajah lelaki yang kini tengah sibuk 'melahap' bibirnya.

Beberapa menit berlalu, Arjuna melepaskan ciumannya hingga menciptakan benang saliva diantara bibir keduanya.

"Terima kasih sudah bersedia menjadi istriku. Hingga kita tiada nanti, cuma kamu yang akan jadi 'rumah'-ku."

Alana mengangguk dan tersenyum. Ia melingkarkan kedua lengannya pada tengkuk Arjuna, mencoba mengimbangi setiap lumatan Arjuna pada bibirnya. Sedangkan lelaki itu, menjalarkan tangannya hingga ke pinggang sang istri. Memeluk pinggang ramping itu sembari membawanya ke ranjang.

Alana terbaring diranjang dengan tubuh Arjuna yang menimpanya. Tangan Arjuna bergerak melepaskan gaun yang Alana pakai, ia menyerukkan wajahnya di leher jenjang Alana, mengecup-

"Ante!! O'om!!" Teriakan sang keponakan yang diikuti gedoran pintu keras.

Arjuna menjatuhkan kepalanya tepat di atas dada Alana, menggerak-gerakkan kepalanya kesal.

"Sayang!!" Rengeknya dengan suara yang teredam.

Alana hanya tertawa geli sembari mengusak rambut lelaki itu.

***

"Gimana malam pertamanya, Jun?"

"Anak lo tuh bang, ngeselin." Arjuna menatap Raga kesal. Sungguh tadi malam Saga sangat mengganggu kegiatannya. Setelah Alana membuka pintu, Saga justru menangis dan berkata bahwa ia diusir oleh sang ayah. Drama sekali bukan?!

"Lo, kan yang nyuruh?!"

"Waiya dong, mumpung di hotel kenapa ngga manfaatin buat berduaan sama istri."

"Yang butuh berduaan sama istri tuh gue anjir. Ngeselin lo." Arjuna pergi setelah meluapkan kekesalannya pada Raga. Untuk kalian yang menanyakan dimana Saga, ya, Arjuna telah mengembalikannya tepat saat si kecil itu terlelap pulas. Dan seperti yang kalian pikirkan, Alana ikut tertidur saat meninabobokan Saga.

Ia kembali menemui sang istri yang masih terlelap terbuai mimpi indahnya. Ia menyentuh lembut pipi gembul istrinya, tak sengaja netranya menatap ruam merah di sepanjang tulang selangka gadis itu. Ya meski kesal tapi akhirnya ia melakukan sunah rasul usai subuh tadi. Bahagianya~~~

"Sayang, bangun yuk. Udah siang, kamu belum sarapan."

Alana mengerjapkan matanya pelan, lalu bangkit mendudukkan dirinya di atas ranjang. Ia tak menyadari bahwa kemeja putih yang ia pakai saat ini kembali memancing hasrat pria di sampingnya ini. Bagaimana tidak memancing kalau Alana terlihat sangat-sangat seksi dan menggoda dengan penampilan itu. Tulang selangkanya yang menonjol memancingnya untuk memberi tanda dibagian itu lagi.

Alana merasakan tubuhnya terasa pegal dan lelah. Saat ia mengulet dan menggerakkan kaki, ringisan pelan ia keluarkan kala pusat tubuhnya terasa sakit. Sungguh, ia jadi teringat- wait, what???  Netra gadis itu membola, teringat kegiatan apa yang tadi keduanya lakukan.

Ia menengok pakaian yang ia gunakan, oh shit- pipinya memerah bagai kepiting rebus.

"Hayo ngelamunin apa hayo.."

Alana menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Tak ayal ia kembali memastikan sesuatu, di balik selimut itu ia melirik ke arah tubuhnya. Hanya menggunakan kemeja milik lelaki itu, dan tanpa dalaman. Baca baik-baik, tanpa dalaman!

Arjuna melihat tingkah sang istri hanya terkekeh pelan. Ia menarik selimut yang menutupi tubuh sang istri, menggendong wanita itu seperti koala. Alana menjerit panik, merasa tubuhnya terangkat. Lelaki yang merupakan suaminya itu, membawanya menuju kamar mandi. Mendudukkannya di wastafel dan menatapnya dalam.

"Sayang." Arjuna mengusap lembut punggung sang istri. Alana hanya bisa menatap lelaki itu gugup, ia ingin menarik tangannya yang mengalung indah di leher lelaki itu, tapi sudah terlanjur nyaman dengan posisinya, gimana dong?!

"Kamu ngapain masih disini?!" Cicitnya gugup.

"Mau mandiin istri aku."

Alana otomatis menabok belakang kepala lelaki itu.

"Aduh! Kok galak?!"

"Sana ih keluar, aku mau mandi."

"Aku temenin, aku tungguin. Nanti kamu jatuh, sakit kan itunya?"

"Mas! Malu ih!" Alana menyembunyikan wajahnya di leher lelaki itu.

"Ngapain malu coba? Kan aku udah lihat semuanya." Arjuna tersenyum menggoda. Nada bicaranya sunguh membuat Alana ingin menabok bibir lelaki itu.

"Diem deh. Sana keluar."

Bibir Alana yang setiao berbicara tak sengaja menyentuh kulit lehernya, membuat tubuh Arjuna meremang. Ia segera menjauhkan tubuh istrinya, sembari menetralkan agar ia tidak kembali menerkam Alana.

"Gemes banget sih istri aku."

Arjuna mengecup bibir istrinya berulang kali. Hingga kedua tangan Alana menahan wajah Arjuna, "Udah ih, jorok aku belum sikat gigi."

Arjuna menyengir, mengusak rambut singa istrinya, dan keluar dari kamar mandi sebelum kembali diamuk.

"Sabar dulu ya, jatahnya besok lagi." Gumam Arjuna sembari menatap bagian bawah tubuhnya.











****
Hue maaf ya dikit banget, aku lagi UAS, nah ngerjainnya di kontrakan temen. Laptopnya aku tinggal di sana wkwk
Jadi cuma bisa segini dulu, aku juga bingung eoy gaada ide, belum nikah sih jadi gatau malam pertama tuh gimana🤣🤣🙈
Semoga suka sama part ini yaa
Maaf lama update-nyaa
See you next chapter guys❤❤

Amreta Tisna  [END]Where stories live. Discover now