02

2.5K 185 5
                                    

"Wah.. ternyata sekarang Sakura-chan berkencan dengan Kakashi-sensei, ttebayo!"

"Hu-um benar, mereka terlihat sangat serasi" timpal Hinata. 

"E-ehh ti-tidak kok kami tidak sedang berkencan, be-benarkan sensei?" jawab Sakura dengan panik.

wait... mengapa mukanya menjadi sangat merah dan cara biacara nya gugup seperti hinata

wahh jangan jangan....

"Hmm" respon sang sensei.

"Tetapi mengapa kau mau saja diajak berkencan dengan Kakashi-sensei yang bahkan muka nya saja selalu tertutupi oleh masker sialan itu, ttebayo" ujar Naruto menghiraukan ucapan Sakura. 

"Sudah kubilang aku tidak berkencan dengan Kakashi-sensei baka-Naru!" sakura memukul kepala Naruto hingga ia terjatuh dari kursinya.

"Ittai.. ttebayo!" Naruto meringis kesakitan sambil mengelus kepala nya yang benjol.

"Hm, memang nya kenapa jika aku selalu memakai masker? yang penting kan wajah dibalik masker ini sangatlah tampan" gumam Kakashi percaya diri.

'Percaya diri sekali dia ah aku jadi semakin penasaran dengan wajah aslinya shannaroo!' inner Sakura yang mendengar gumaman Kakashi.

"A-ah sudahlah. Hinata bagaimana jika kita jalan-jalan? Daripada diam disini mengganggu orang yang baru saja berkencan ttebayo pfft" Naruto langsung berlari sambil menarik tangan Hinata sebelum Sakura memukul kepala nya lagi.

"Dasar baka-naru!" geram Sakura.

"Sudahlah Sakura biarkan saja dia, lagipula memang nya kenapa jika kita benar benar berkencan? apakah kau tidak suka?" tanya Kakashi sambil memperhatikan wajah Sakura yang semakin memerah entah karena marah ataupun karena hal lainnya seperti blushing, mungkin.

"Ti-tidak, bu-bukan seperti itu sensei!" gugup Sakura sembari mengibas ngibaskan tangan nya.

"Lalu? jika bukan seperti itu, itu artinya kau mau berkencan denganku begitu?"

"E-ehh su-sudahlah tidak usah membahas yang tidak tidak sensei" Sakura langsung beranjak dari kursi nya dan keluar dari kedai meninggalkan Kakashi sendirian.

"Hm.. apakah ucapan ku salah ya?" gumam Kakashi sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Paman, ini uang nya aku tinggal disini ya!" seru Kakashi dan bergegas menyusul Sakura.

.

.

.

'Kashi-baka! kenapa dia malah menanyakan hal seperti itu shannaro! hhh... lagipula mengapa aku meninggalkan dia padahal mungkin saja dia hanya bercanda bukan? ah entah mengapa memirkan kemungkinan itu membuat ku merasa sedikit kecewa'

Sakura berjalan sambil menundukan wajah nya.

"Hei Sakura, kenapa kau meninggalkanku? Apakah ucapanku salah? Jika benar maafkan aku, aku tidak bermaksud membuatmu marah" maaf sang sensei sambil menahan tangan nya.

"Aku tidak marah kok, lebih baik kita pulang sekarang"

"Kau tidak akan kembali kerumah sakit Saku?"

"Sepertinya tidak sensei, aku lelah sekali hari ini lagipula pekerjaanku tidak banyak dan bisa diselesaikan besok"

"Begitu, baiklah aku akan mengantarmu"

"Eh tidak usah sensei, aku bukan anak kecil lagi tahu!" ujar Sakura sembari menggembungkan pipinya.

"Bagiku kau tetap lah sama, murid kesayanganku Saku" jawab Kakashi lalu mengacak acak rambut Sakura.

"Hufft.. terserah sensei saja!" Sakura menyerah untuk beradu debat dengan sensei nya yang menyebakan itu.

.

.

.

Saat dijalan mereka bertemu dengan pasangan SaiIno.

'Yaampun tadi bertemu dengan pasangan naruhina sekarang dengan pasangan saiino apakah nanti akan ada pasangan shikatema dan nejiten dirumahnya?!' pikir Sakura absurd.

"Wah wah wah.. lihat siapa ini yang sedang berkencan sambil bergandengan tangan, romantis sekali kalian" ujar Ino dengan senyum menggoda.

"Dibuku yang aku baca, jika seorang laki laki menggenggam erat tangan perempuan berarti dia sangat menyayangi nya dan tidak ingin kehilangan walaupun hanya sebentar" timpal Sai dengan fake smile nya.

Bergandengan tangan?!

Ohoho.. ternyata Kakashi lupa melepas tangannya sejak tadi saat dia menahan tangan Sakura yang berjalan mendahuluinya.

Mungkin dia merasa nyaman..eh

Langsung saja Kakashi melepaskan tangan nya dan menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"A-ah kalian salah paham" ujar Kakashi mengelak.

"Ara-ara ternyata kau gerak cepat nee jidat" bisik Ino.

"Urusai pig!"

...

TBC.

Taruhan KonyolDonde viven las historias. Descúbrelo ahora