04

2.1K 168 5
                                    

Pagi hari telah tiba, sinar mentari menyusup kedalam kamar sang kunoichi dan mengusik tidur nyaman nya.

"Enghh.. sudah pagi ternyata" gumam Sakura sambil merenggangkan tubuh nya. Melihat ke arah nakas, lebih tepat nya melihat kearah jam yang menunjukan pukul 8 pagi. "Astaga aku sudah terlambat!" Ia langsung berlari kedalam kamar mandi dan menyelesaikan ritual paginya dengan secepat kilat, setelah selesai ia pun bergegas menuju rumah sakit tanpa sarapan terlebih dahulu.

Yahh kalian tahu sendiri jika ia sudah terlambat bukan?

.

.

.

"Ohayou pig!"

"Ohayou jidat! Ne, mengapa kau terlihat sangat tidak bertenaga seperti itu?"

"Aku tidak sempat sarapan pig! aku bangun terlambat pagi tadi" jawabnya lesu.

"Apa kau tidur terlambat semalam?"

Sakura hanya mengganguk untuk merespon pertanyaan sahabat nya itu.

"Ah, aku tahu mengapa kau bisa tidur terlambat fufufu~ ternyata kau benar-benar menjalin hubungan dengan Kakashi-sensei eh?" ujar Ino sembari tersenyum menggoda.

Sakura melotot mendengar ucapanya itu "Pig! aku tidak menjalin hubungan apa pun dengan Kakashi-sensei kau tahu?! Yah.. kecuali hubungan antara sensei dan seito" jawabnya dengan nada pelan diakhir kalimat.

"Hm? benarkah?" tanya Ino tidak percaya.

Sakura hanya memutar matanya bosan.

"Kalau begitu apa kau tetap akan melakukan taruhan kita itu?"

"Apa kau takut kehilangan gajimu selama sebulan penuh pig?" tanya Sakura sambil menyeringai.

"Tentu saja tidak, lagipula aku sudah berjanji dan aku akan menepatinya! sudah jawab saja pertanyaanku tadi"

"Ah entahlah pig, aku sedang tidak ingin mengurusi hal itu"

"Baiklah baiklah tapi jika memang kalian memiliki hubungan lebih jangan lupa untuk bercerita padaku ya!"

"Hahh.. terserah kau sajalah"

"Tapi, aku merasakan hal aneh saat bersama dengan Kakashi-sensei" ujar Sakura pelan sambil menundukan kepalanya menatap daftar pasien yang ia pegang.

"Hal aneh seperti apa?" tanya Ino penasaran dan memajukan tubuh nya agar dapat mendengar lebih jelas.

"Ah ti-tidak tidak jadi hehe" jawab Sakura canggung sambil menggaruk pipi nya.

"Aish.. apa apaan itu?! kau membuat orang penasaran saja, huh!" Ino menatap sebal sahabatnya.

"Ayo cepat ceritakan jidaaaatt!" bujuk Ino menggoyang goyangkan tangan Sakura seperti anak kecil yang ingin dibelikan ice cream oleh ibunya.

"Baiklah baiklah, entah mengapa jika aku berdekatan dengan Kakashi-sensei aku merasa sangat nyaman. Dia selalu melindungiku dan selalu mengatakan bahwa aku ini murid kesayangannya, padahal dulu saat di tim 7 dia hanya memperhatikan naruto dan sasuke. Aku sempat berfikir jika dia tidak menyukaiku dan menganggapku sebagai beban, lalu saat dia menyebutku murid kesayangan nya dan saat dia memuji atau memberiku perhatian lebih aku merasa banyak nya kupu-kupu berterbangan dalam perutku. Ino itu hal yang wajar bukan?"

"Um, jidat menurutku itu tidak termasuk dalam hal yang wajar karena jika seseorang merasa banyak kupu-kupu berterbangan dalam perutnya hanya karena perhatian lebih dari lawan jenis berarti orang tersebut sedang jatuh cinta dan yap aku juga mengalami hal yang sama jika sedang bersama Sai-kun" jelas Ino.

"Chotto matte.., maksudmu aku jatuh cinta dengan Kakashi-sensei begitu? tidak mungkin pig kau tahu sendiri aku mencintai siapa"

"Tapi apakah kau masih memikirkan Sasuke belakangan ini?"

Sakura termenung memikirkan ucapan Ino, benar juga beberapa hari ini Sasuke-kun nya itu telah menghilang dari dalam pikirannya.

Apa benar jika dirinya telah jatuh dalam pesona sang sensei ?

Ugh tetapi sangat tidak mungkin jika mereka, Kakashi & Sakura berhubungan lebih dari seorang sensei dan seito itu merupakan hal tabu.

Apa yang akan dikatakan orang lain nanti, memikirkan nya saja sudah membuat kepala nya pusing.

.

.

.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, Sakura bergegas pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya itu tetapi..

"Ah berjalan jalan sebentar tidak masalah bukan?" lagipula ia tidak bisa menyia-nyiakan pemandangan langit sore yang indah.

Berjalan santai menyusuri kedai kedai yang ramai dengan pembeli sambil memikirkan makanan untuk makan malam nanti.

Saat sedang fokus memperhatikan kedai-kedai, seseorang menabrak dirinya dari arah belakang. Baru saja ia ingin memaki orang tersebut, ternyata orang itu adalah sensei nya.

"Kakashi-sensei?" 

"Ah Sakura gomen karena sudah menabrakmu" Kakashi menggaruk kepalanya. Tetapi sebelah tangan nya sedari tadi memegangi perut nya terus menerus, jika dilihat dengan lebih teliti ada darah yang merembes keluar dari baju bagian perutnya itu.

"Astaga sensei kau terluka!" seru Sakura panik.

"Mendekatlah akan aku sembuhkan"

"Tidak usah saku ini hanya luka kecil, tidak usah sepanik itu" jawab Kakashi. 

"Tidak tidak tidak. Aku akan tetap menyembuhkannya dan kau jangan keras kepala sensei! ini juga untuk kebaikanmu sendiri bagaimana jika nanti luka nya terinfeksi karena tidak segera dibersihkan itu hanya akan memperparah lukamu" jelas Sakura panjang x lebar.

"Baiklah baiklah tetapi tak mungkin kan kau menyembuhkan nya disini"

"Hmm benar juga kalau begitu ayo kita segera pergi kerumah sakit, perutmu semakin mengeluarkan banyak darah"

"Tidak, aku tidak mau kerumah sakit. Bagaimana jika langsung ke apartemen ku saja lebih dekat jaraknya"

"A-a baiklah"

...
TBC.

Taruhan KonyolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang