12

1.7K 143 11
                                    

Sakura, ia masih syok dengan yang baru saja dilihatnya. Sebelum dengan tergesa-gesa menjauh dari tempat itu menuju ichiraku ramen untuk menenangkan diri. Siapa tahu disana dia bisa menemukan sahabat rubahnya dan bisa memperbaiki suasana hatinya yang tak menentu.

Sesampainya di ichiraku ramen ternyata benar Naruto berada disana juga. Sambil membawa barang bawaan nya ia mendekat "Ternyata benar kau ada disini Naruto"

"Ah, Sakura-chan! Kau kemari ingin makan ramen juga, ttebayo? Aku baru saja sampai"

"Hem, begitulah"

Setelah pembicaraan singkat tersebut mereka langsung memesan makanan masing-masing dan menghabiskan nya sambil berbincang mengenai kesenangan dimasa lalu mereka saat team 7 masih berkumpul.

.

.

.

Kakashi menatap tajam kearah wanita yang berada di depannya "Oh, ayolah! Kakashi, kau tak usah menutup-nutupinya lagi. Kau tertarik dengan muridmu sendiri bukan? Lagipula siapa yang tidak tertarik dengan paras ayu nya dan kekuatan nya yang hampir melebihi guru nya sendiri"

"Dan apa urusanmu dengan mengatakan semua ini padaku?"

"Ah tidak ada, aku hanya ingin menggodamu saja" jawab Anko sambil mengangkat bahu nya acuh dan melanjutkan memakan makanan manis berbentuk bulat didepan nya, dango.

Setelah Sakura pergi dari apartemennya, Kakashi dia langsung pergi keluar untuk berjalan-jalan dan tak sengaja bertemu dengan Anko, Mitarashi Anko di kedai dango karena tidak memiliki tujuan akhirnya kakashi menghampiri Anko 'mungkin berbincang sebentar tidak masalah' pikirnya.

Dan tak disangka ternyata Anko melihat kejadian pagi tadi --dimana ia menghukum murid kesayangannya itu. Dan yap Anko sempat mendatangi apartemen Kakashi pagi ini, untuk membicarakan hal terkait misi yang sudah Kakashi dan Yamato kerjakan. Karena Anko akan melaksanakan misi yang memiliki keterkaitan dengan misi Kakashi yang sebelumnya .Maka atas usulan dari godaime untuk membicarakannya dengan Kakashi atau Yamato akhirnya ia memutuskan untuk menemui Kakashi karena Yamato sedang sibuk dengan urusannya sendiri.

Saat ia sampai di apartemen Kakashi tak sengaja ia melihat dua sejoli yang sedang ekhem.. yah.. kalian tahu sendiri apa yang sedang mereka lakukan dari jendela yang tidak tertutup. Setelah melihat hal itu anko langsung bergegas meninggalkan tempat nya, tidak ingin mengganggu.

"Berhenti memikirkan hal yang tidak masuk akal" ujar Kakashi yang melihat Anko terus-menerus tersenyum mengerikan seperti itu.

'Bulu kudukku sampai merinding melihatnya' batin Kakashi bergidik.

"Mengapa kau terus mengelak seperti itu? Ah, kau ini tidak asik sekali hm.. dan satu lagi lebih baik kau langsung mengatakan perasaanmu itu padanya"

Kakashi menyerah sudah lelah mengelak dari pertanyaan-pertanyaan Anko yang membuat kepala nya sakit, dan ternyata menghampirinya bukanlah ide yang bagus.

Anko yang melihat Kakashi terdiam menatap kosong kearah dango didepannya langsung paham mengapa Kakashi sedari tadi mengelak semua pernyataan yang diucapkannya.

"Apa kau merasa tidak pantas karna usiamu dan dia terpaut cukup jauh atau karna kau senseinya sejak genin?" ucap Anko hampir tepat sasaran.

"Sebenarnya bukan hanya karna itu" jawab Kakashi pelan.

"Lalu?"

"Semua yang aku sayangi selalu pergi jauh meninggalkanku dan aku tidak ingin dia bernasib sama seperti yang sebelum-sebelumnya"

Ah Anko paham, tidak heran jika Kakashi merasa seperti itu setelah ia ditinggalkan oleh sahabat, orang tua nya bahkan dengan gurunya sendiri, "Tapi jika kau hanya berdiam diri seperti itu dan memendam semuanya sendirian, jangan menyesal jika suatu saat nanti akan ada seorang pria yang melamarnya dan kau memendam perasaan itu seumur hidupmu"

"Ah ya! Bagaimana jika sebaiknya aku saja yang mengatakannya pada Sakura!" seru Anko bersemangat dan langsung bergegas meninggalkan kedai.

Kakashi yang melihat itu membulatkan matanya, terkejut dengan aksi Anko yang terlalu tiba-tiba. Tidak bisa dibiarkan, jika Anko sampai bertemu dengan Sakura maka habislah ia. Kakashi mengejar Anko yang sudah berlari menyusuri jalan menuju rumah sakit tempat dimana Sakura sedang bekerja.

Kakashi berhasil menghadang Anko tetapi dengan gesit Anko berjalan memutar, berbalik arah untuk mencari jalan lain 'Hhhh.. mengapa wanita itu sangat menyebalkan?!' batin Kakashi geram dan kembali mengejar Anko tanpa menyadari bahwa gadis yang menjadi permasalahan mereka sedang memperhatikannya.

Anko berbelok untuk mencari jalan pintas menuju rumah sakit dan ternyata ia salah memilih jalan, itu adalah jalan buntu.

"Yare-yare, Anko tidak bisakah kita berhenti bermain kejar-kejaran seperti anjing dan kucing? Aku lelah"

Anko mendelikkan matanya kesal "Aku tidak akan berlari jika kau tidak mengejarku"

"Dan aku tidak akan mengejarmu jika kau tidak akan membocorkannya kepada Sakura" balas Kakashi "Hhh.. Kalau begitu mari sudahi saja dan kau tak usah mengatakan hal konyol apa pun pada Sakura" 

"Hei, aku hanya ingin membantumu!"

"Dan aku tidak perlu bantuanmu itu"

"Haish.. kau ini bukannya berterima kasih karena aku sudah mau membantumu, huh dasar lelaki tua!"  umpat Anko sambil melangkah mundur untuk menjauh dari Kakashi dan berniat untuk pergi jika saja kakinya tidak tersandung dengan lubang kecil dibelakang nya. Ia tidak memiliki keseimbangan yang baik saat itu dan akan terjatuh ke atas tanah jika Kakashi tidak sigap langsung menahan tubuhnya.

Dan sebenarnya Kakashi menyadari bahwa sejak ia mengejar Anko yang memasuki jalan buntu itu, Sakura, gadis itu mengikutinya dan mungkin jika dilihat dari arah belakang Kakashi seperti sedang mencium Anko. Ia dengan sengaja semakin mengeratkan rangkulannya agar terlihat semakin jelas oleh gadis gulali itu jika ia sedang memeluk Anko.

Entah apa yang ada dalam pikirannya sehingga melakukan hal seperti itu.

Setelah yakin jika Sakura telah pergi ia pun melepaskan rangkulan atau lebih tepat nya pelukannya terhadap Anko yang sedari tadi meronta untuk dilepaskan dan meminta maaf karena sudah berbuat lancang dengan memeluknya seperti tadi.

"Aku tahu jika kau menyadari adanya kehadiran Sakura dan mengapa kau memelukku seperti itu sialan?! Itu akan membuat nya salah paham!" geram Anko.

"Aku hanya ingin dia menjauhiku agar perasaan tidak wajar ini menghilang" gumam Kakashi lirih.

"Hahh.. aku tidak mengerti dengan cara berfikirmu itu, Kakashi" balas Anko lelah.

"Berjanjilah padaku jika kau akan merahasiakan hal ini dan tidak akan mengatakannya kepada siapapun" ucap Kakashi tegas sambil menatap Anko tajam.

"Huh.. ha'i ha'I wakatta"





...

Ada yang nungguin cerita ini?

Tadinya gakan author lanjut :v

Satu kata buat kakashi?

TBC.

Taruhan KonyolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang