1.1 : Pingsan, Lagi

9.6K 497 70
                                    

HEY!! FOR YOU, YANG RAJIN KOMEN AND VOTE💜💜

🥑PART INI AGAK PANJANG, DI MOHON UNTUK MENENTUKAN POSISI TERNYAMAN DALAM MEMBACA AGAR TIDAK BOSAN‼️🥑

HAPPY READING

***

"Sudah? Kalau sudah terima kasih atas sambutan dari kalian semua. Sebelumnya perkenalkan nama saya Layla Syafari. Kalian bisa panggil saya Bu Layla, disini saya menggantikan Pak Retno sebagai guru sejarah."

Anres bersiul menggoda. "Sejarah apa nih, sejarah cinta kita yang tak pernah habis?" Kemudian ia tertawa diikuti tawa dari yang lain.

Bu Layla menghiraukan segala rayuan dari anak-anak itu. Ia kembali duduk kemudian membuka buku tebalnya. "Oh ya, kata Pak Retno sekarang akan di adakan ulangan. Apa itu benar?"

"Nggak tuh, bu guru di kibulin sama si buncit mau aja," seru Jordy.

"Ibu keluar 5 menit, setelah ibu masuk, kita langsung adain ulangan." Bu Layla bangkit, kemudian keluar dari ruangan kelas itu.

"EH BU-,"

"Kampret! Mana gue belum belajar lagi, sial!" cerca Sean mengacak rambutnya kesal. Lalu ia memegang lengan Axel yang ada di depannya. "Xel ... ntar gue nyontek ya? Please ... nanti gue bayarin makan deh, ya?" bujuk Sean.

"Gue belum melarat sampe harus lo bayarin," cetus Axel.

Jordy terbahak kemudian memukul punggung Sean. "Mampus lo! Udah tau si Axel kekayaannya tujuh turunan tujuh tanjakan, masih aja ngerayu nya mau bayarin."

Yogi menepuk pelan pundak Sean sambil mesem. "Tenang, ada akang Yogi yang siap membantu dede," ucap Yogi.

Sean tersenyum cerah. "Sip lah, ini baru bestie gue."

"Tapi boong, hiaaaa," papar Yogi kemudian tertawa keras. "Jijik kali nada bahasa gue tadi, nahan muntah njir."

Anres ikut tergelak. "Gue kira lo udah belok, sumpah."

"Sorry nih ye, gue masih doyan lobang perawan. Pisang kok makan terong, dih."

"Bagaimana? Sudah siap? Sepertinya dari tadi berisik sekali." Seorang guru cantik tiba-tiba saja datang, mengagetkan mereka.

"Belum bu."

"Sudah tidak ada uluran waktu. Disini siapa ketua kelasnya?" tanya Bu Layla.

"DIMAS BU-!!"

"Dimas, silakan maju ke depan untuk ambil soal. Lalu bagikan ke teman-temanmu."

Setelah soal di bagikan, seketika para murid berkeringat dingin. Membuka lembaran soal yang tidak ada pilihan ganda nya. Raja tiba-tiba saja mengangkat tangan kanannya. Membuat guru itu menatap Raja.

"Toilet."

"Baik, ingat! Segera kembali."

Raja bangkit dari duduknya, kemudian ia berjalan melewati tempat duduk siswa lain dan keluar kelas. Sean dan Jordy menatap kepergian Raja, iri. Jika ia di posisi Raja, sudah pasti akan membuka segala jenis website.

***

Ketukan di ruang kelas 12 IPA 4 membuat manusia yang ada di ruangan itu menoleh. Mereka semua menunduk ketakutan. Guru yang ada di dalam menghampiri seseorang yang berdiri di ambang pintu dengan raut wajah yang tegas tanpa senyum.

"Raja? Kelas mu kan di atas, kenapa kesini?"

"Karin."

"Karin? Ada apa dengan Karin?"

REX IMPORTUNUS | King BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang