1.7 : Terkejut dan Jarang

8.5K 465 138
                                    

SIAPA YANG NUNGGUIN REX IMPORTUNUS UPDETT?? THANKS BUAT YANG NUNGGU❤️‍🔥

SATNIGHT UNTUK YANG PUNYA PASANGAN DAN SADNIGHT UNTUK YANG JOMBLO🗿

HAPPY READING GENGSS ‼️

HAPPY READING GENGSS ‼️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"WOI KUTU!! SINI LO!!"

Seorang gadis yang kebetulan berjalan sendirian, dengan membawa beberapa tumpuk buku di lengannya. Gadis manis itu menghentikan langkahnya, kemudian menoleh. "A-aku kak?"

"Ya emang kalo bukan siapa lagi, hah! Jangan banyak bacot! Buruan sini!!"

"Tapi kak ... aku, aku mau ngembaliin buku ini dulu," ucapnya jujur. Dia memang tadi di suruh oleh Guru Biologi untuk mengembalikan sisa buku paket itu ke perpustakaan. Tapi malah ia di cegat.

"Dibilang nggak usah banyak bacot!!" seru siswa satunya, yang duduk di atas meja serta kaki kirinya yang ikut di angkat ke meja. Ia menggigit sisa-sisa permen pentol berwarna hijau di mulutnya. Siapa lagi, kalau bukan Yogi. Entahlah cowok itu hobi sekali memakan permen pentol.

Gadis itu mengangguk. Tangannya memeluk buku-buku itu dengan erat sembari pandangannya yang terus menunduk.

Salah satu dari ke enam anak remaja SMA itu turun dari meja. Menaruh tangan kanannya di dalam saku celana. Cowok yang memakai slayer hitam itu maju, mendekati Sang Gadis yang ketakutan dengan tubuh menggigil. Jari telunjuk kirinya berada di bawah dagu Sang Gadis, sedikit mengangkatnya agar menatap dirinya. Ia tersenyum penuh kelicikan.

"Lo yang ngaduin kita kan?" Suara berat itu benar-benar membuat lututnya melemas. Keringat dingin mulai bercucuran menuruni pelipisnya.

Ia menggeleng. "Bu-bukan aku."

Raja, siapa lagi cowok yang gemar menindas seseorang selain dia? Cowok itu bahkan kini terkekeh sinis. Kekehan itu justru yang biasanya membuat orang gemetaran. "Shut the fucking up!! Lo! Nggak usah ngelak lagi!"

"Tapi benera-,"

"Alesan terus lo. Gue waktu itu liat lo ke ruang kepsek, udah pasti mau ngaduin kan?!" Pandangan gadis itu kini beralih pada seorang cowok dengan dasi yang diikat melingkari kepalanya. Mata itu memandangnya berapi-api.

"Gara-gara lo! Kita semua di hukum!"

Raja memegang pergelangan tangannya dengan kuat. Gadis itu mendesis pelan. Mencoba memberontak namun sia-sia. "Dengerin gue. Pokoknya kalau suatu saat gue minta maaf sama lo ... itu cuma settingan! Dan lo, harus maafin!! Inget itu!"

"Shh ... I-iya kak. Tolong ... lepas, sakit."

Raja melepaskan tangannya. Lalu mendorong gadis itu hingga semua buku-bukunya terjatuh berceceran di lantai. Ke enam cowok itu pergi begitu saja setelah mengancamnya. Seperti biasa, sebelum benar-benar pergi, beberapa dari mereka menendangnya, bahkan memukul kepalanya dan menjambak rambutnya hingga banyak helaian rambut berjatuhan.

REX IMPORTUNUS | King BullyingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang