Hari yang melelahkan

3.3K 446 23
                                    

©Putri_Sharaza
Pairing : All x Takemichi
Genre : I Don't Now

.

.

.

.

Takemichi membasuh wajahnya dengan gusar, mimpi-mimpi buruknya mulai menjadi nyata. Takemichi menatap pantulan dirinya dari cermin sangat kacau. Menghela nafas panjang, Takemichi mengeringkan wajahnya mengunakan tisu toilet di samping wastafel.

Hari ini benar-benar berat untuknya. Semalam susah tidur, tiba-tiba penyakit pasca traumanya kambuh, juga saat diantar pulang Akkun pagi ini ada seseorang yang menunggu di depan rumahnya. Dia tidak banyak berubah.

Takemichi menggigit bibir bawahnya ia tak tau harus bagaimana lagi jika tempat kerja dan rumahnya sudah diketahui. Apa dia harus pindah lagi?. Takemichi berjalan menunduk dan lesu keluar dari Toilet umum.

Bruk

"Maaf..". Ucapnya tanpa melihat orang yang ditabrak. Takemichi masih menunduk menyembunyikan ekspresinya yang menyedihkan.

"Takemichi..". Lirih orang yang ditabraknya.

Takemichi tidak mendengar dia hanya fokus memikirkan apa yang harus dilakukan saat ini. Pulang takut dia masih ada, kerja pun sudah selesai untung saja saat dia bekerja mereka tidak mendatanginya. Jadi Takemichi berjalan tak tentu arah.

Tak terasa Takemichi berjalan tau-tau ia sudah di depan rumah Akkun. Menatap bangunan tersebut dengan bimbang, ingin nya sih mengetuk pintu tapi takut merepotkan Akkun jika ia menginap dirumahnya. Tapi jika Takemichi tidak mengetuk Takemichi harus pergi kemana lagi. Ia juga harus minta maaf sudah meninggalkan Akkun pagi tadi tanpa sepatah kata.

Setelah menimang-nimang akhirnya Takemichi memilih berjalan ke teras rumah Akkun.

Tok

Tok

"Sebentar." Suara Teriakan yang teredam terdengar dari dalam rumah. Itu Akkun.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pintu terbuka menampakan Akkun yang memakai apron.

"Takemichi? Ayo masuk ke dalam kebetulan aku sedang memasak."

Walau masih ragu Takemichi mencoba menetapkan hatinya. Sepertinya ia akan merepotkan akkun lagi.

"Kamu sudah makan?"

Takemichi menggeleng, setelah dipikir-pikir dirinya terlalu sibuk memikirkan masalahnya tanpa ingat tubuhnya juga butuh energi untuk berfikir.

"Ayo ke dapur, aku sedang memasak kare sebentar lagi juga matang."

Takemichi mengagguk, dia hanya mengikuti Akkun. Otaknya sedang penuh ia ingin menumpahkan semuanya tapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.

Akkun melirik kebelakang lebih tepatnya Takemichi dia benar-benar kacau. Biasanya di saat seperti ini Takemichi akan menceritakan semua masalahnya tapi kenapa dia diam saja. Akkun jadi tambah khawatir dengannya.

"Ini makanlah kau pasti lapar sudah melewatkan makan siang." Akkun menaruh piring yang berisi kare didepan Takemichi yang duduk manis dimeja makan. Masih bengong?

"Aku tau ke khawatiran mu tapi tubuhmu butuh asupan juga istirahat untuk menyelesaikan masalah. Habis ini kamu menginap lah di rumahku, aku tidak ingin kamu kenapa-napa." Takemichi tersadar dari lamunannya karena Akkun menepuk bahunya.

Please Leave Me! [END]Where stories live. Discover now