Permainan?

1.3K 165 1
                                    

©Putri_Sharaza
Pairing : AllxTakemichi.

.

.

.

.

Fuuuuh

Asap rokok yang bertebaran membuat hidung dan tenggorokan Takemichi tergelitik. Ia tidak suka baunya.

Takemichi ngerjap-erjapkan matanya, ruangan yang begitu temaram dan lembab. Ukhh.. kepalanya berdenging. Seketika ingatan yang buruk memasuki pikirannya.

"Kau tidak berubah sama sekali."

Cobaan apa lagi yang harus di hadapinya. Salah satu orang dari masa lalunya kenapa bisa? Sial. Dirinya terlambat menanggapi. Kenapa ia tidak sadar. Kenapa ia tidak pindah semenjak pertemuannya dengan Draken. Sialan.

Takemichi mencari sumber suara, begitu gelap. Tapi Takemichi tidak akan lupa siapa pemilik suara ini.

"Hanma Suji."

"Itu aku." Samar-sama terlihat seseorang yang menginjak putung rokok. Dan tanpa di ketahui seringai kesenangannya muncul, melihat orang terpentingnya dulu-sekarang masih mengingatnya.

"Brengsek! Permainan apa lagi yang kau buat?! Tidak bisakah kau enyah dari hidupku. Kau itu sepeti PARASIT dan MENJIJIKAN."

"Wah wah.. terima kasih pujiannya. Kau tau, saat seseorang melakukan permainan membuat hidupnya berwarna. Begitu pula dengan diriku."

"Permainan? KAU BILANG PERMAINAN?! HIDUP DAN MATI BAGIMU HANYA PERMAINAN?."

"BETAPA BRENGSEKNYA DIRIMU!"

Tidak ada balasan. Tapi, Takemichi mendengar langkah kaki yang mendekatinya. Hanma Suji sialan. Tangan Hanma membelai pipi Takemichi, dan mendekatkan wajah mereka. Jika tangan dan kakinya tidak di ikat sudah pasti orang didepannya ia hajar.

"Aku tau. Aku tau kau menyukai ini."

"Chuh." Dengan tidak ber pri-kemanusiaan Takemichi meludahi wajah Hanma.

Tarik.

Hanma menarik rambut Takemichi begitu kuat. Hingga beberapa helai tercabut dari kulit kepalanya.

"Sepertinya kau butuh kedisiplinan."

***

"Apa-apaan ini? Kenapa semuanya berantakan?" Gumam seorang berambut merah maroon.

"TAKEMICHI DIMANA KAMU? KUMOHON JAWABLAH."

BRAK.

BRAK.

Tidak ada. Tidak ada dan tidak di ketahui keberadaan sahabatnya Takemichi.

Yamagishi memberitahunya Takemichi tidak masuk kerja Shif. Makoto dan Takuya juga tidak tau keberadaan Takemichi. Kebetulan ia sedang senggang buru-buru mengecek tempat tinggal Takemichi.

Akkun panik. Terlebih lagi dia mencoba menghubungi Takemichi, dan mendengar nada dering telpon di nakas meja. Takemichi no baka. Kenapa Hp nya di tinggal.

Bagaimana ini, ia takut Takemichi kenapa-napa. Hubungi polisi? Percuma. Yang ada dia di tanya-tanyai mengenai Takemichi yang tidak terdaftar di kota ini dan dituduh menyembunyikan seseorang. (Yang ini benar sih)

Akkun mencari kontak seseorang yang mungkin bisa membantunya. Tatapi apakah ini sudah benar? Haruskah berhubungan lagi dengan mereka? Dengan berat hati Akkun menekan Log Call di kontak hpnya bernama...

[Ryuguji Ken]

Putri_Sharaza

Takemichi Shok. Apa yang di lihatnya di luar nalar.

Darah.

Kejadian yang merenggut salah satu sahabat Takemichi. Tepat didepan matanya.

Dirinya memeluk erat tubuh kaku sahabat sekaligus orang yang dia cintai. Menatap kosong ke arah tanah dari pada harus melihat orang-orang yang menyebabkan ini terjadi.

Haaa... Apakah hidup memang menyakitkan seperti ini.

"Maafkan aku. Terimakasih sudah melindungiku."

Ucapan lirih yang menyayat hati siapapun yang mendengarnya darah di sekujur tubuhnya pun ia hiraukan.

Game's.

Memang terdengar menyenangkan. Apalagi jika bermain bersama teman-teman, juga orang banyak.

Tapi, ini bukan Game Survival yang bisa menghidupkan sang karakter dengan Potion atau item-item lainnya. Ini adalah dunia nyata. Kehidupan seseorang harusnya lebih berharga dari sebuah Game's.

Takemichi benar-benar membenci sebuah Game.

.

.

.


Akhirnyaa.. bisa melanjutkan..

[Wah maaf NgeBug]

2 Februari 2022

Please Leave Me! [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora