Chapter 3

910 64 2
                                    

Ini sudah Dua hari Dua malam aku meninggalkan Tree Village. Aku berada di Rerumputan yang luas sambil memasak air Menggunakan Api unggun. Jujur, Pertama kali aku membuat Api unggun ini sangat susah sekali. Bahkan Aku Sampai Frustasi.

Aku melihat Mangkuk Berisi Ramen ku yang ku habisi tadi menjadi Tempat untuk memasak air. Apakah ini di sebut Daur ulang? Yah lupakan.

Aku mengambil Kotak bekal yang belum ku buka selama 2 Hari ini. Aku mengambil satu kotak dan membuka nya.
Mata ku terkagum dengan makanan didalam kotak ini. Semua nya keliatan enak sekali. Sangat di harapkan oleh Yuni.

Aku mengambil Sumpit ku dan menepuk tangan dan berdoa
"Selamat makan!"

Aku memakan makanan dari kotak bekal ini. Semua nya Enak, Tapi tidak sebanding dengan Ramen Ichiraku. Beruntung aku masih menyukainya. Setelah menghabiskan makanan ku, Aku merasa kenyang. Lalu aku memasuki Bekal ku yang dalam Tas bersamaan dengan kotak bekal lainnya.

Aku melihat Mangkuk Ramen ku yang tadi nya berisi Air sekarang Habis karena aku habisi disaat aku makan malam tadi. Jadi Mangkuk itu ku masukan ke dalam Tas juga.

Aku berdiri dan berkata
"Yosh...waktu nya kembali berjalan"

Dengan Tas yang ku gendong, aku berjalan menuju Aisterial Village di malam hari. Aku tidak lelah sama sekali, Bahkan ngantuk pun gak. Mungkin ini sebagai Pengalaman ku dalam pertualangan keluar Desa Konoha bersama teman teman ku.

Hm...Aku cukup merindukan mereka sekarang. Apakah mereka mengkhawatirkan ku?

"Tolong"

Aku langsung terkejut dan melihat satu Paman berlari sambil menggendong sesuatu. Dengan cepat aku menghampiri nya dan meminta informasi dari nya.

"Apa yang terjadi?!"
Tanya ku

"Prajurit kematian! Mereka datang!"
Ucapan Dari paman ini membuat aku terkejut gak percaya.

"Kemana semua orang?!"
Tanya ku

"Mereka semua bersembunyi di kerjaan"
Jawab Paman

"Kenapa kamu melarikan diri?!"
Tanya ku

"Aku harus pergi! Sambil menyelamatkan anak ini"
Ucap paman itu yang mulai berlari

Disaat Paman itu melewati ku. Aku terkejut bahwa paman itu bukan membawa anak atau bayi melainkan Sebuah tangan mungil menandakan bahwa itu adalah Bayi. Paman itu terus berlari sehingga salah satu Tombak muncul dan menancap nya. Lalu Paman itu meledak berkeping keping.

Jujur. Waktu itu aku tadi mendengar jeritan Paman tadi sebelum dia meledak. Ngh, Kenapa aku membuat atmosfer ini menjadi Tambah Menakutkan?!

Lupakan! Aku harus membereskan para prajurit kematian itu

--------- Naruto POV end -----------

Di Aisterial Village. Banyak sekali Kebakaran di setiap rumah. Disitu terdapat Seorang Ksatria Berarmor serba Hitam dengan aura hitam melekat di seluruh tubuhnya.

Para Prajurit ini bernama Prajurit kematian. Mahluk yang dikenal gak kenal ampun untuk membunuh manusia. Motiv tujuan mereka masih belum jelas sama sekali.

Didalam Kastil di Aisterial Village banyak sekali para warga yang mengungsi disana. Sedangkan di tengah desa, beberapa warga ada yang menangis, melindungi diri, dan ada yang berlari ke tempat pengungsian.

Para Pahlawan, Petualangan bahkan prajurit kerajaan mati matian untuk menghadapi 5 Prajurit kematian.

"Sial! Kenapa mereka susah sekali di kalahkan!"
Ucap Perempuan berpakaian seperti Ksatria

Naruto Ultimate AdventureWhere stories live. Discover now