Chapter 9

494 45 0
                                    

Pagi sudah Cerah. Dan ini merupakan Minggu Pertama ku di dunia ini. Aku sekarang selesai melatih Jutsu yang ku pelajari dengan sangat baik. Walaupun membutuhkan beberapa hari, Aku akhirnya bisa menguasai nya walaupun tidak sekuat pengguna asli nya sama seperti Rasengan yang pertama kali aku gunakan untuk melawan Nenek Tsunade.

"Tuan!"

Aku mengalihkan pandanganku ke arah Kotori dan Phina yang sudah keluar dari rumah itu.

"Oh kalian. ada apa?"
Tanya ku

"Kami berdua sudah bangun dan melihat kamu latihan lagi"
Jawab Kotori

"Oh...Aku sedang menyempurnakan jurus ini. Walaupun secara Fakta nya, Angin adalah Elemen alami ku"
Jawab Ku sambil mengingat cara membedakan Elemen dari Buku yang diberikan Kakashi

Aku berharap mendapatkan Petir atau api. Tapi Kertas itu membelah dalam kata lain Aku mendapatkan elemen Alami ku adalah Angin. Bukan berarti aku cuma bisa menggunakan Jurus Elemen angin saja. Contoh nya Kakashi... Walaupun Elemen alami nya adalah Petir, Dia bisa menggunakan semua elemen.

"Oh...Aku Mengerti"
Ucap Mereka berdua

Aku yang selesai mengatur nafas ku, mengatakan
"Untuk sekarang, kita akan mencari cara untuk mengalahkan Monster itu"
Ucapan ku yang membuat mereka terkejut

"Apa kau gila?! Monster itu sangat kuat sekali! Ini bukan saat nya menjadi pahlawan"
Phina memperingati ku

"Aku gak peduli menjadi Pahlawan atau tidak. Tapi jika orang orang dalam bahaya! Aku akan membantu mereka semua!! Monster itu! Dia telah membantai semua orang disini. Kita tidak bisa menyerahkan segala nya kepada para Pahlawan"
Ucap ku

"Tapi!! Cuma pahlawan yang bisa mengalahkannya! Orang orang seperti kita gak bisa mengalahkan monster seperti itu"
Ucap Phina

"Bagi ku! Tidak ada kata Mustahil di dunia ini!! Jika kita berusaha kita pasti bisa melakukan nya! Kita gak bisa mengandalkan semua nya kepada pahlawan. Aku tahu mereka kuat, Tapi kita boleh meletakan lebih banyak beban kepada mereka"
Ucap ku

Aku melihat wajah Phina langsung bersedih. Ini merupakan fakta yang bisa ku berikan tentang Tanggung jawab para Pahlawan. Jika mereka gagal yang bisa orang lakukan hanyalah mencaci maki tanpa melihat perjuangan dan rasa sakit Mereka dalam kurung para pahlawan. Ini sama seperti orang malas membaca buku karena sampulnya jelek, bukan karena isi nya.

Aku menghela nafas dan berkata
"Jika kita benar benar membutuhkan para pahlawan, yang bisa kita lakukan hanyalah mengulur waktu. Tapi di lihat dari Kondisi nya, Kita gak ada pilihan lain selain melawan monster itu"

"Tuan benar. Walaupun para Pahlawan mendapatkan Respon dari kita.. Mereka akan kesini dalam kurun waktu 2 Minggu"
Ucap Kotori yang setuju kepada ku

Aku mengangguk
"Walaupun ayah ku mendapatkan julukan si kilat kuning. Tapi, Aku tidak yakin dia bisa sampai disini"

"Kenapa kalian...ingin menolong ku dan desa ini?"
Aku melihat ke arah Phina yang bertanya dengan Ekspresi sedih

"Karena gak salah membantu orang kan?"
Aku menjawab dan membalas pertanyaan itu sambil menunjuk kan senyuman ku
"Ok... Untuk sekarang, kita harus bersiap siap terlebih dahulu dan setelah itu kita harus menyimpan barang barang kita"

"Kenapa kamu memikirkan barang barang mu?"
Tanya Phina

"Karena barang barang ku berisi jurus, perlengkapan Tempur dan Obat yang ku beli. Jika semua nya hancur..."

"Semua nya bakalan sia sia"
Ucap Kotori yang memotong kalimat ku.
Aku hanya memberikan anggukan kepada Kotori.
Lalu Kotori berkata
"Aku mempunyai sihir penyimpanan"

"Baik...Itu akan sangat membantu. Heh sangat jarang aku gak Menggunakan otak ku"
Aku mengambil 3 Batu dan meletakan 2 batu
"Kotori dan Phina. Kalian berdua tetap bersama. Gunakan sihir kalian untuk melukai Monster itu"
Lalu aku meletakkan satu batu agak menjauh dari 2 batu itu
"Sedangkan aku akan berada di garis depan untuk melawan monster itu. Semua jurus jurus ku termasuk pada jarak dekat. Jadi kalian mengerti"
Aku melihat kedua gadis ini mengangguk mengerti kepada ku. Seperti nya pengaruh permainan Shogi saat aku bermain bersama Shikamaru sangat membantu disini.

Setelah merencanakan strategi kami. Aku menyiapkan Peralatan ku. Shuriken sudah siap, Kunai sudah siap, Bahan peledak udah siap. Setelah menyiapkan semua nya, aku memberikan tas ku kepada Kotori dan menyimpan nya Menggunakan sihir nya.

Dan setelah ini. Kami semua mengatur posisi kami karena Monster itu datang ke kami dengan gaya sombong nya. Tapi lama kelamaan monster itu berlari ke arah kami.

"Bersiap! Dia datang!"
Ucap Kotori

Aku memanggil dua Kage Bunshin ku. Lalu Kage Bunshin ku menciptakan Jutsu yang membantu ku meluncur ke arah Monster itu dengan cepat.

"Boss! Kami udah siap!"
Aku melihat kedua Bunshin ku yang kedua tangan nya terdapat angin

"Baiklah!"
Jawab ku

Aku melompat dan menginjak Angin yang ada di tangan Bunshin ku. Lalu Bunshin ku langsung mendorong ku dibantu oleh Chakra angin yang membuat aku meluncur sangat cepat

"Aku namakan tehnik ini! Tehnik Naruto! Tembakan meriam Naruto!!"
Teriak ku yang masih meluncur

Setelah berada di depan Monster ini, aku memberikan sundulan ku karena tangan ku belum sempat ku gunakan untuk menyerang. Tapi aku masih bisa memberikan rasa sakit kepada nya. Dilihat Monster ini cukup terpental dari ku. Aku memutar badan ku dan mendarat dengan selamat, Lalu aku melihat sihir menyerang Monster itu.

Aku melihat ke arah Kotori dan Phina yang melakukan serangan sihir tadi. Ini membuat ku sangat senang sekali.

Lalu aku melihat ke arah Monster itu dan langsung menyerang ku. Tapi sebagai seseorang yang memiliki kemampuan Shinobi, aku berhasil menghindari serangan itu dengan mudah. Aku membuat Segel tangan berbentuk plus dan berkata

"Kage Bunshin!"

Muncul 5 Bunshin termasuk aku yang langsung menyerang Monster itu. Aku memberikan Tebasan Kunai, Tapi Monster itu menangkis nya Menggunakan Kuku nya. Lalu, aku mundur dan membiarkan 3 Kage Bunshin ku menyerang nya. Tapi semua Serangan Kage Bunshin ku tidak berhasil mengenai nya. Ketiga Kage Bunshin ku mundur karena Sihir api muncul menyerang Monster itu.

Tapi Monster itu tidak terkena apa apa yang memungkinkan dia menangkis semua tembakan api tadi.

Kage Bunshin ku menarik ku sedang kan aku menggunakan Henge untuk mengubah diri ku menjadi Shuriken besar. Bunshin ku melemparkan ku dalam Wujud Shuriken ke arah Monster itu. Aku membiarkan tebasan Tajam dari Shuriken itu untuk memberikan rasa sakit kepada nya. Dan setelah waktu nya, Aku kembali dari Wujud Shuriken raksasa menjadi diri ku yang sendiri dengan Satu Kage Bunshin aku ciptakan. Lalu kami berdua menghajar Wajah Monster itu yang membuat dia terpental setelah kami memberikan serangan terakhir kami.

"Kami namakan ini! Tehnik Combo Fuma Shuriken!!"
Ucap ku dan Kage Bunshin ku

Aku dan Bunshin mundur untuk berkumpul dengan para Bunshin ku lain nya. Monster itu berdiri dan mulai menggaung ke arah ku. Kami hanya menyiapkan Kunai untuk bersiap siap jika dia menghampiri kami!

The end

Terimakasih sudah membaca cerita ini. Kalo ada kata kata yang kurang atau tidak jelas, saya mohon maaf lahir dan batin.

Saya Caster dan bye bye

Naruto Ultimate AdventureWhere stories live. Discover now