3- bukan shoyo!

1K 195 21
                                    

Kita nggak bisa milih mau lahir dari orang tua yang seperti apa.
___________________________________

.

.








(Yamaguchi is Hinata's older brother)

Hinata melangkah perlahan memasuki rumahnya, tanganya menggapai knop pintu perlahan, sebelum membuka pintu, hinata menghela nafas pelan kemudian memasuki rumah besar milik keluarganya.

"Wah anak ibu udah pulang?!" Seorang wanita paruh baya itu menarik hinata kedalam. "Cuci piring ya sayang! Oh iya nanti bersihin gudang juga dan bersihin kamar yamaguchi ya shoyo! Dan cuci pakaian. Kamu belum cuci pakaian tadi pagi kan? Kamu tau diri lah sayang!" Wanita itu tersenyum lebar menatap hinata.

Hinata mengagguk kecil, kemudia ia meletakkan tasnya disofa dan mulai membersihkan rumah seperti yang disuruh ibunya tadi.

Hinata mulai mencuci piring kemudian menyapu rumah, setelah itu dirinya beranjak membersihkan gudang, membersihkan setiap inci gudang dari debu.

Beberapa menit telah berlalu , kemudian hinata membersihkan kamar kakaknya. Ia membersihkan dari kamar hingga kebalkon.

Pandanganya mengarah kelangit, ternyata sudah malam bahkan bulan dan bintang sudah menampakan diri dilangit.

Pandangan hinata tidak sengaja menatap kakaknya yang sedang duduk dikursi roda dengan infus terpasang ditangan sang kakak , ingin sekali dia menghampiri kakaknya yang termenung diteras. Tapi dia tidak ingin dimarah oleh orang tua nya.

Kakak hinata bernama yamaguchi tadashi, didiagnosa memiliki penyakit komplikasi campuran, yang kemungkinan hanya 20% bisa disembuhkan. Sehingga dia harus menjalan kan homeschooling dirumah.

Terbelalak mata hinata saat melihat kakaknya kesusahan bernafas sembari memegang pinggang nya , hinata berlari kebawah mendatangi sang kakak. Dia memberikan stick note yang sudah dia tulis , kepada yamaguchi. "Kak! Kamu kenapa?!"

Yamaguchi menggeleng , dia menggigit bibir bawahnya guna menahan sakit , badanya oleng , dia terjatuh dari kursi roda dan membuat suara yang sangat keras. "Gak papa." Yamaguchi mulai kehilangan kesadaranya bersamaan dengan darah yang mengalir dari pilipisnya.

Hinata sangat panik, ia berusaha menepuk nepuk pipi kakaknya namun kakaknyavtetap tidak bangun, kemudian ia berlari masuk kedalam rumahnya memanggil ibunya , dia pun mulai menggerakan jarinya dan menunjuk keluar.

"Apaan bisu? Kamu ngomong apa? Saya nggak ngerti bahasa kamu anak cacat!"

Hinata menggeleng keras, dia kembali menunjuk foto yamaguchi yang berada diruang tamu lalu menunjuk keluar.

Sang ibu yang mulai faham apa yang diucapkan anak bungsunya langsung berlari keluar rumah. Matanya terbelalak melihat anak kesayanganya tergeletak lemas dengan bersimbah darah dipelipis yamaguchi.

"Yama... sayangg.. bangunn nak, kamu kenapa?" Sang ibu cemas dia segera memanggil ambulan. "Kalau yama kenapa-kenapa , ini salah kamu hinata!" Sang ibu menangis , dia mendekap yamaguchi erat.

Tidak lama ambulan datang , membawa yamaguchi kerumah sakit , bersama sang ibu yang menangis histeris saat yamaguchi mengalami gagal jantung.  "Anak cacat!!! Kamu harus tanggung jawab!" Teriak ibu hinata.

SufferingWhere stories live. Discover now