12- maaf

753 154 18
                                    

Look at me please! just me!
Um... i love you -hinata shoyo.
_____________________

.

.








Hinata membuka matanya perlahan, ia menatap kosong langit langit kamar rawatnya dirumah sakit.

Setelah bertemu dengan kedua orang tuanya , kedua orang tua hinata langsung membawanya kerumah sakit yang berada new york, dan melakukan operasi disana.

Sekarang tubuh hinata sudah sempurna kembali, bahkan ia sudah mendapatkan donor bola mata sebelah kirinya dan organ organ tubuh yang telah diambil oleh orang orang jahat.

Hinata mendudukan dirinya dibrankar besar miliknya, ia menatap sendu kaki palsu yang kini telah merekat erat dikakinya. Lalu pandanganya beralih menuju jam yang berada disudut dinding ruanganya.

Jam setengah satu malam, dan tidak ada satu pun manusia yang menemaninya disini. Apakah semuanya hanya mimpi?.

Pintu ruangan terbuka menampilkan sepasang pasangan paruh baya serta remaja dengan surai puding diantara mereka.

"Shoyo! Kamu udah bangun? Setengah bulan loh kamu tidur, kamu nggak laper apa?" Ucap wanita paruh baya itu , ia langsung memeluk putra bungsunya, "selamat sayang ,  anak bunda udah sehat lagi!!" Ujarnya riang.

Laki laki paruh baya itu mengelus surai jingga hinata. "Shoyo anak papa, kamu udah sehat lagi!"

Hinata tersenyum kecil. "Terimakasih , papa , bunda dan kakak" ucapnya dengan suara bergetar yang diangguki antusias oleh mereka.

"Ngapain lo berterima kasih sama keluarga lo!"

Sang bunda menatap anak tertua sinis. "Itu namanya tata krama kakak!" Lalu bundanya  mengelus pelan punggung kenma.

"Ajarin kakak kamu ya sho.. dia nggak bisa bilang terimakasih nih!" Goda sang papa.

Kenma mendengus. "Bisa ya! 'Terimakasih' bisa kan!"

Mereka tertawa bersama, inilah yang sangat dinantikan oleh hinata, kebahagiaan kecil bersama keluarga.

"Oh iya , nanti kamu sama kakak kamu pulang jam lima sore oke! Kalau bunda pulang nya nanti malam sayang! Nggak papa kan?"

Hinata menggeleng, ia membalas pelukan bundanya. "Nggak papa, shoyo sama kakak aja, bunda sama papa hati hati ya!" Ujarnya riang

Sang papa mengagguk. "Jaga adik kamu ya kenma!" Ujarnya singkat.

Sang kakak hanya mendengus sebal. "Tanpa diminta juga bakal aku jaga!"  Lalu remaja itu berjalan menuju sofa yang berada  diruang rawat hinata dan duduk disitu lalu ia melanjutkan bermain psp nya.

"Kakak kamu baik kan sayang?!kamu juga jaga kenma ya! Dia suka begadang! Entar penyakitan baru tau!"

Kenma mendengus ia meletakkan pspnya dinakas yang berada disana. "Bunda orang lain doain  anaknya agar sehat selalu... beda banget sama  bunda kita iya kan sho?"  Laki laki itu tersenyum kecil.

Wanita itu tertawa pelan. "Bunda bercanda sayang! Kalian baik baik yah! Jangan pernah berantem loh! Bunda sayang kalian!".

"Papa juga  sayang kalian.. sayang sama  kakak dan dedek haha.. oh iya kamu jangan malu malu yah sho kalau mau minta apa apa bilang aja! Masa sama keliarga sendiri malu!".

Hinata mengagguk kecil. Lalu ia tersenyum bahagia melihat keluarga barunya ini.

•••

SufferingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang