Part 1

107K 8.3K 2.9K
                                    

Pemuda manis yang tengah bergulung di balik selimut tebal itu menggeliat perlahan dan sedikit berdecak sebal, saat terbangun dari tidurnya karna cahaya mentari perlahan mulai masuk.

Bersinar cerah dari balik tirai satin berwarna gold yang sengaja di buka lebar semalaman.

Bukan cuma tirai, seisi kamar mewah nan luas ini di hiasi oleh pernak-pernik berwarna gold, dan terlihat begitu elegan.

Siapapun yang melihat, pasti akan langsung tau jika si pemilik merupakan pribadi yang menyukai kemewahan.

Disetiap sudut ruangan terpajang pula lukisan mahal kelas dunia yang mungkin harganya bernilai fantastis, sungguh tak diragukan lagi.

Jung Haechan, namanya. Istri seorang miliarder muda korea selatan.

Pemuda itu beranjak dan bangkit dari ranjang ukuran king sizenya, meraih coat tebal untuk menutupi baju tidur tipis yang ia kenakan.

Membawa kaki jenjangnya untuk melangkah keluar kamar, berniat turun kebawah dan memulai sarapan pagi ini sebelum dirinya berangkat ke kampus pukul sembilan nanti.

Namun, belum sempat kakinya memijak di anak tangga. Suara desahan dari kamar sebelah yang di tempati oleh Mark Jung, sang suami. Membuat Haechan berdecak sebal.

Aneh bukan?? pasti ada yang bertanya kenapa Mark dan Haechan harus tidur di kamar yang berbeda padahal keduanya sudah menikah sebulan lalu.

Baiklah, biar Haechan jelaskan dulu sejelas-jelasnya.

Pernikahan ini hanya sebuah bentuk menghargai keluarga masing-masing, jadi tentu saja Mark dan Haechan tak memiliki perasaan apapun.

Lagi pula, Haechan sama sekali belum siap untuk terikat dengan seseorang.

Makanya, Haechan sungguh bahagia saat mengetahui sang suami ternyata juga memiliki fikiran yang sama dengannya.

Sama-sama ingin bebas dan tak boleh mengusik hidup satu sama lain.

Kehidupan semacam ini sudah berlangsung hingga satu bulan lamanya, tapi Haechan suka, sangat suka.

Selagi Mark tak lupa untuk memberinya uang, mengingat nafsu belanja dan keinginan berfoya-foya istrinya ini tak bisa di kendalikan oleh siapapun.


'Arghh, fasterhh Sirrr, nghhhh.' desahan menjijikan itu membuat Haechan ingin muntah saja.

Tentu saja Haechan tau dan faham sekali, apalagi yang bisa pria itu lakukan selain bercinta dengan jalang yang selalu dia bawa pulang kerumah untuk memuaskan nafsu setannya.

Lagi pula ini bukan rumah Haechan, jadi anggap saja dia sedang tinggal di hotel bintang lima tanpa kedap suara, seorang diri.

Sebenarnya, Daddy Jung sudah memberi mereka berdua hadiah pernikahan berupa rumah mewah yang ada di pusat kota seoul.

Tapi Mark tak ingin menetap disana, dengan alasan kalau dia sangat nyaman tinggal dirumah yang memang sudah dibelinya semenjak bujangan dulu.

Makanya, sebagai seorang istri yang baik dan penurut, Haechan tentu akan ikut juga kemana suaminya memutuskan untuk pergi.

"Morning Tuan," sapa Bibi Kim yang tengah sibuk menyiapkan sarapan di dapur.

"Haii Bi," balasnya dengan sedikit senyum menghiasi wajah manis berkulit tan itu. Kemudian menyisir pelan rambut berwarna hitam itu dengan jemari lentiknya.

Haechan memulai sarapannya dengan nyaman seperti biasa, tak hiraukan langkah kaki tegap Mark dari lantai atas, berjalan santai menuruni anak tangga bersama seorang wanita yang hanya memakai piama tidur seksi, hingga menampilkan belahan payudaranya.

AURORA [ MarkHyuck ]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz