Part 15

84.7K 7.4K 1.9K
                                    


~ Flashback On ~

Musim Dingin 2009, Jepang.....

Sapporo Festival ;

Bertepatan di minggu pertama bulan Februari, seiring dengan berlangsungnya musim dingin di Negeri sakura, nampaknya menjadi moment paling berharga bagi keluarga Seo untuk menikmati waktu liburannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Bertepatan di minggu pertama bulan Februari, seiring dengan berlangsungnya musim dingin di Negeri sakura, nampaknya menjadi moment paling berharga bagi keluarga Seo untuk menikmati waktu liburannya.

Johnny si-kepala keluarga, susah payah mengambil cuti tahunan selama satu minggu penuh karna statusnya sebagai Chief operating officer yang tentu sangat berpengaruh bagi perusahaan, selagi kedua putranya sudah memasuki liburan sekolah setelah melewati ujian tengah semester beberapa hari yang lalu.

Walaupun tak begitu sering, namun pria berumur tiga puluhan tersebut, selalu menyempatkan diri untuk membawa keluarga kecilnya berlibur keluar negri setidaknya sekali bahkan dua kali dalam setahun.

Kali ini Jepang menjadi tujuan utama mereka, karna memang itu semua merupakan permintaan dari putra sulungnya, Seo Hendery.

Ia dan Haechan sang adik, ingin menyaksikan sendiri bagaimana meriahnya festival musim salju sapporo yang terkenal di Jepang. Karna  mereka berdua mempunyai impian yang sama saat dewasa nanti, yaitu — membangun istana paling megah dan besar untuk keluarganya menetap, selayaknya film disney yang sering ditonton kakak beradik itu setiap akhir pekan.

Johnny tak hentinya mengembangkan senyum  saat menggendong si mungil Haechan yang sudah dibalut jaket bulu seluruh tubuh, sehingga hanya nampak wajah menggemaskannya saja karna cuaca sedingin ini.

Sementara Ten sang istri, sibuk menggenggam sebelah tangan Hendery dengan erat agar lebih aman melewati kerumunan orang, sambil berjalan santai menikmati pahatan salju yang berada di sisi kanan dan kirinya.

Mulut kecil Haechan tak hentinya berucap 'woah' sepanjang melewati ukiran boneka salju besar yang dihiasi oleh lampu kerlap-kerlip di setiap sisi, dinginnya malam seakan mencair begitu saja saat menyaksikan keindahan ini.

Ditambah lagi, sepanjang sisinya terpampang pula dengan indahnya pohon cemara besar yang dihias — seperti saat kita tengah berada di malam perayaan natal.

"Papi, papi, Echan turun yah.." bujuk Haechan, pemuda kecil yang barusaja genap berumur sembilan tahun tersebut menatap Johnny dengan tatapan polos dan mata berbinar indah.

"Boleh Nak, tapi kalau dirasa udah lelah jalannya, langsung kasih tau papi yah.." Johnny perlahan menurunkan anak bungsunya tersebut sesaat setelah sikecil mengangguk heboh mengiyakan.

"Woahh, bagus sekali Hyung," puji Haechan saat mereka berhenti tepat di depan istana besar yang menjulang tinggi di depannya. Membayangkan saat ini mereka tengah berada di wonderland, seperti yang selalu Mami Ten dongengkan setiap malam untuk pengantar tidur Haechan.

AURORA [ MarkHyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang