JJM14: Gosip

594 100 0
                                    

Semenjak makan bersama terakhir kali itu, Lutfi tidak pernah lagi menghubungi Jasmine atau sekadar menunggunya di depan kelas untuk pulang bersama

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Semenjak makan bersama terakhir kali itu, Lutfi tidak pernah lagi menghubungi Jasmine atau sekadar menunggunya di depan kelas untuk pulang bersama. Lutfi benar-benar menghindari muncul di hadapan Jasmine.

Ya ... Jasmine tidak masalah dengan itu. Hanya saja, cukup mengherankan.

Sama seperti hari sebelumnya, Jasmine masih belum bersemangat menjalani aktivitasnya. Jika saja ia bisa bertukar pesan dengan Bisma, itu mungkin akan sedikit membantunya, tetapi tidak memungkinkan karena tidak ada sinyal di pendakian Bisma.

Jasmine saat ini tengah duduk di bangku taman bersama Kila dan Mita ditemani makanan ringan dan minuman  yang pastinya tinggi kalor. Mereka hendak mengerjakan tugas bersama.

Beberapa perkumpulan kecil di sekitarnya melirik ke arah mereka. Kila yang pertama kali menyadari kalau mereka sedang dalam tatapan orang-orang, ia pun menyikut Jasmine dan Mita.

"Eh, lo ngerasa nggak sih kalau kita diliatin dari tadi?" tanya Kila.

Mita ikut mengedarkan pandangannya. "Iya, ya. Kenapa? Apa baju gue robek? Atau rambut gue berantakan? Atau jangan-jangan kita duduk di tempat yang ada tai anjingnya?" Mita langsung panik, berdiri dari duduknya untuk memeriksa di sekitarnya.

"Nggak usah geer. Ngapain mereka ngeliatin kita? Emang kita ini cantik?" Jasmine menanggapi santai.

"Ya, emang cantik."

Jasmine mencebikkan bibir, menoyor kepala Kila yang sedang mengibaskan rambutnya.

Tiba-tiba Jasmine menyadari kalau sorot mata orang-orang itu memang mengarah kepada sekumpulannya. Lebih tepatnya mengarah pada dirinya.

"Pantesan awet, ternyata ...." Salah seorang dari mereka menyahut dengan suara yang sengaja dikeraskan.

"Lo ngomongin gue, ya?" tanya Jasmine. Ia berdiri, menghampiri ketiga mahasiswi tersebut.

"Iya? Kenapa?" tantang salah seorang dari mereka yang berambut sedikit bergelombang itu.

"Ngomong tentang apaan? Ada gosip terbaru tentang gue yang gue sendiri nggak tau?" tanya Jasmine lagi. Nada suaranya masih santai saja.

"Ngomong-ngomong, Bisma kemana tuh?" Ada nada menyindir dalam kalimatnya. Jasmine yakin, perempuan di depannya itu tidak sedang benar-benar bertanya.

"Maksud lo apa sih? Udah, ngomong langsung aja."

"Kenapa? Mulai panas ya kuping lo? Padahal baru kira-kita doang yang tau rahasia lo, gimana tuh kalau sampai gue sebarin ke seluruh penghuni kampus? Gue yakin, lo nggak bakalan muncul lagi karena malu ketahuan selama ini menjerat sahabat sendiri."

"Nggak nyangka, ya Bisma sampai kayak gitu. Padahal kalau dilihat-lihat, dia orangnya baik. Tapi ternyata, tergoda juga sama cewek yang doyan ngangkang. Oops! Canda ngangkang."

Ketiga mahasiswi tersebut menutup mulut sambil tertawa cekikikan.

"Gue kira cuma friendship, ternyata friend with benefits. Hahaha," lanjut mereka kemudian tertawa dengan nada merendahkan.

Jasmine, Just Mine! Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon