2

13.3K 816 24
                                    

Setelah berdebat setelah bangun tidur kini Louis sudah siap dengan seragam sekolanya dia berjalan kearah dapur untuk sarapan sebelum berangkat sekolah.

Saat ini ibu dan ayah tirinya sedang tak ada dirumah mereka sedang melakukan perjalanan bulan madu mereka yang ke 3 kalinya sejak dua hari sebelumnya padahal mereka baru menikah 2 bulan yang lalu tapi mereka sudah melakukan bulan madunya yang ke 3 kalinya benar-benar pasangan yang dimabuk oleh cinta.

"Selamat pagi tuan muda... sarapan sudah siap ... silakan tuan muda" kata seorang maid yang bekerja di kediaman Adrian.

"Ya. Terimakasih" balas Louis dan segera mengambil tempat duduk.
Stelah Louis duduk tak lama kemudian seorang pemuda lain datang juga keruang makan.

Pemuda itu memakai seragam sekolah yang sama dengan Louis dia adakah Sein kakak kedua Louis.

"Selamat pagi tuan muda Sein" ujar maid itu menyapa kembali majikannya.

"Hn" jawab Sein cuek sambil berjalan mendekat kearah meja makan dimana Louis sudah ada disana.

"Kau sudah disini" ujar Sein pada Loius sambil mengacak surai halus Louis layaknya memperlakukan anak kecil.

"......"

"Hn, apa kau masih kesal?" Tanya Sein lagi karna tak mendapatkan jawaban dari adik kesayanganya itu.

Louis hanya memutar matanya mencoba tak perduli dan kembali melanjutkan makannya dia sudah terlalu terbiasa diperlakukan layaknya anak kecil seperti itu oleh kedua saudara tirinya protespun percuma tak akan perna didengarkan.

"Pagi" kembali sebuah suara datang dari pintu masuk ruang makan.

Disana terlihat pemuda tampan yang merupajan kakak pertama Louis dan Sein, Kanaka datang dengan tenang dan segera menempati tempatnya.

"Hn" balas Sein.

"Ya" balas Louis ogah-ogahan.

"Selamat pagi tuan muda Kenaka" itu maid sambil menyajikan makanan Kenaka di atas meja.

Setelah selesai menyiapkan sarapan Kenaka orang terakhir yang datang maid segera kembali kedapur untuk mengerjakan sesuatu yang belum dia selesaikan disana.

Acara sarapan pagi berjalan dengan sangat tenang memang begitu jika tak ada Ceacil dan Adrian tak ada orang yang akan mengajak Louis untuk berbicara mengingat kedua bersaudara yang merupakan anak-anak Adrian itu adalah orang-orang yang begitu tenang dan dingin.

Meski akan betubah 180 derajat jika bersama dengan Louis tapi berhubung hari ini Louis masih merasa kesal jadi pemuda berusia 17 tahun itu sedari tadi hanya diam saja menikmati sarapanya tak mengeluarkan suaranya.

Meski begitu kedua bersaudara Alexsander itu sama sekali tak merasa bersalah sedikitpun karna sudah membuat adik tirinya bad moot begitu sejak pagi.

.
.
.
.
.
.

Setelah selesai sarapan Louis berangkat sekolah bersama Sein mereka bersekolah di sekolah yang sama sejak ibunya menikah dan pinda kekediaman Adrian Louispun mau tak mau juga pinda sekolah juga karna permintaan Adrian.

Sekolahnya sekarang ini jauh lebih baik dari sekolahnya yang sebelumnya bisa dikatakan sebagai salah satu sekolah elit untuk anak-anak orang berduit.

Mereka diantarkan seorang supir hingga gerbang sekolah setelah keduanya turun sopir akan segera kembali pergi dan akan menjemput mereka ketika mereka pulang nantinya.

Begitu keluar dari mobil mereka akan berpisah menjadi layaknya tak kenal karna bagaimanapun Sein memang bisa dibilang siswa yang populer disekolah mereka.

Karna jika sudah memasuki kerbang sekolah pemuda yang kini berada di kelas 3 itu pasti akan langsung mendapat sambutan banyak orang yang akan mengerubunginya.

Louis sendiri langsung kekelasnya tak mau ambil pusing dengan kepopuleran kakak keduanya itu memang awalnya dulu dia cukup terkejut dengan hal itu saat dirinya baru pinda kesekolah itu karna disekolah lamanya tak ada hal yang seperti itu.

Tapi kini dirinya sudah terbiasa biar bagaimanapun dia sudah melihat hal itu sudah lebih dari 2 bulan lamanya.

"Yo. Louis" sapa seorang siswa lain yang merupakan teman sekelasnya tepat setelah Louis sampai di depan loker miliknya.

"Jeremy"

"Baru datang?"

"Ya"

"Ada apa denganmu masih pagi sudah bad mood jangan bilang ini gara-gara dua saudara-saudara yang sering kau bicarakan itu"

"Mereka benar-benar bisa selalu membuatku kesal"

"Sebenarnya apa sih yang dilakukan Kakak-kakakmu itu setiap hari padamu? mereka sudah dewasa bukan bagaimana bisa mereka selalu mengodamu hingga membuatmu bad mood seperti ini setiap hari"

'Mereka memang paling suka mempermaikan aku' batin Louis.
"Hah... sudahlah ayo kekelas saja"

"Ya.. ya sudahlah kau kan memang tak perna mau cerita apapun"

"....."

"Ya sudahlah ayo kekelas"

"Ya"

Saat mereka akan berajak untuk pergi kekelas rombongan Sein datang begitu ramai.

"Hah... mereka itu tak ada lelahnya ya padahal senior itukan sekarang sudah kelas 3" ujar Jeremy begitu melihat gerombolan Sein dan para Fansnya yang setiap hari dilihatnya.

"Keluarga Alexander memang bedah ya... kau tahu kakak dari senior Sein juga merupakan alumni sekolah ini juga, dulu dia juga sangat terkenal katanya.... itu yang kudengar dari anak-anak lain" lanjut Jeremy lagi.

"Orang Bodoh" kata Louis dan setelanya pemuda itu melengang pergi begitu saja.

"Eh....ahahahaha....... astaga dia itu" tanggap Jeremy dengan apa yang dikatakan oleh Louis karna hanya Louis yang bisa mengatakan jika Alexsander Bodoh tak perna ada sekalipun Jeremy selama bersekolah di sekolah itu selama 2 tahun lamanya ada orang yang mengumpat Alexander seperti itu.

Setelahnya pemuda itu segera mengejar Louis yang sudah berjalan meninggalkanya lebih dulu itu.

"Hei... kenapa kau meninggalkan aku" kata Jeremy lagi sambil merangkul pundak Louis tanpa mengetahui jika ada sepasang mata yang sedang memperhatikan apa yang di lakukanya itu dengan kesal.

Tbc

Abnormal Brothers (Belum Di Revisi)Where stories live. Discover now