8

6.3K 477 5
                                    

Kantin sekolah

Terlihat semua mata tertuju pada dua orang yang duduk berhadapan di ujung kantin.

"Sebenarnya ada apa ini" bisik Louis pada tindakan sang kakak yang begitu tiba-tiba menjadi aneh seperti ini.

"Jangan banyak bicara ayo makan yang banyak" tanggap Sein dengan senyuman menawanya yang tak perna di tunjukan pada siapun selain adik tirinya memikat semua orang yang berada di kantin.

Sein menyerakan lauk miliknya di atas makanan milik Louis.

Louis benar-benar tak mengerti dengan tindakan Sein hari ini dia hanya bisa mengikuti apa yang dilakukan pemuda itu.

Seperti yang dikatakan oleh Sein, Louis akhirnya kembali melanjutkan makan siangnya dengan di temani Sein hari itu tanpa di ketahui oleh pemuda itu jika hal itu akan terus terjadi kedepanya.

Setelah makan siang bersama Sein membawa Louis untuk pergi ketempat biasanya dirinya dan teman-temanya berkumpul bersama.

Ruangan itu cukup luas dan yang membuat terkejut adalah segala sesuatu yang mengisi diruangan itu bagaimana bisa disekolah ada ruangan seperti itu, ruangan itu bahkan memiliki Tv, sofa, sound system, Ac dan segala jenis alat elextronik lainnya dan permaima yang bisa membuat orang-orang yang menempati ruangan itu tanpa merasa bosan yang jelas itu bukanlah barang-barang yang murah.

Saat pertama Louis memasuki tempat itu dia benar-benar terkejut dengan ruangan itu.

'Apa-apaan ruangan ini.... apa boleh ada ruangan seperti ini disekolah' batin Louis.

"Ayo masuk" kata Sein sambil mengandeng tangan Louis untuk memasuki ruangan itu.

Diruangan itu ternyata tak hanya ada mereka berdua tapi sudah ada juga teman-teman Sein yang memang selalu berada di tempat berkumpul mereka itu.

Mereka melihat dengan penasaran saat Sein yang bisa di bilang pemimpin mereka mengandeng seseorang memasuki markas mereka.

Apalagi orang yang di gandeng Sein merupakan murid yang tak perna mereka lihat atau mereka kenal tentu saja begitu karna memang Louis adalah murid yang baru saja pinda belum lama ini dan lagi dia masih duduk di kelas 2 jadi tentu saja mereka yang merulakan senior dari Louis tidak ada yang tahu atau mengenal pemuda itu.

"Duduk disini.... kau ingin minum sesuatu?" Kata Sein sambil meminta Louis untuk duduk di sofa dengan nyaman.

Setelahnya Sein mencoba untuk pergi mengambilkan sesuatu yang bisa di makan oleh Louis meski mereka juga habis makan siang sebelumnya tapi langka Sein di hentikan oleh Louis dengan tarikan di tangannya.

"Tunggu dulu.... sebenarnya apa ini semua, kenapa kau melakukan ini padaku?" Tanya Louis mengutarakan apa yang sejak tadi tak di katakanya ia masih tak mengerti dengan semua tindakan Sein.

"Tempat ini adalah tempat kami biasanya kami gunakan untuk mengabiskan waktu jika jam kosong.... aku membawamu kesini itu berarti aku mengijinkanmu untuk memakai tempat ini juga jika kamu mau.... jadi mulai sekarang kau harus datang kesini setiap hari bersamaku dan kau juga tak perlu lagi pergi ketempat aneh yang berada jauh di belakang gedung yang biasa kau tempati itu" terang Sein panjang lebar membuat teman-temannya yang ada di satu ruangan tercengang di buatnya bagaimana bisa tak tercengang bilah seseorang yang selama ini sangat susah untuk di ajak bicara dan selalu irit bicara itu kini telah begitu bayak berbicara di hadapan seseorang yang baru mereka lihat hari ini sunggu mengejutkan.

"Apa maksudnya kau melihatku saat aku berada di jembatan penghubung yang tak terpakai itu?" Tanya Louis lagi memastikan apa yang bisa ia dapatkan dari kata-kata Sein.

"Ya. Aku sering melihatmu disana.... sekarang kau tak perlu lagi kesana datanglah kesini kapanpun kau mau" jawab Sein lembut hal itu kembali membuat teman-temannya terpukau melihat kelembutan yang di tujukan oleh Sein apa dunia ini akan segera berakhir hingga mereka bisa melihat sesuatu yang tak perna lihat selama ini sejak mereka mengenal Sein mungkin itulah yang saat ini berada di benak taman-teman Sein saat melihat sikap Sein pada Louis.

"......"

"Sekarang kau mau apa minum, main game atau yang lainnya" tanya Sein lagi yang selalu penuh perhatian.

"Tidak. Aku tidak perlu apapun" jawab Louis sambil melihat sekelilingnya yang disana teman-teman Sein melihatnya dengan wajah terkejut mereka.

Louis tak tahu kenapa mereka nampak terkejut mungkin mereka terkejut karna Sein yang membawanya ketempat mereka ini dan apa yang dipikirkan Louis itu tepat sasaran tapi yang benar-benar membuat teman-teman Sein seperti itu adalah karna melihat sikap Sein yang diluar kebiasaan dari pemuda itu yang di tunjukan pada Louis.

Perhatian dan juga kelembutan yang begitu tulus yang bahkan tak perna mereka lihat sekalipun selama ini dan tak perna di tunjukan oleh Sein kepada siapapun kini mereka melihat langsung hal itu.... karna itulah mereka cukup terkejut dan syok dengan apa yang dilakukan Sein itu.

"Apa itu? Apa dia benar-benar Sein yang kita kenal.... apa dunia ini akan segera berakhir karna itu kita meluhat kelakukannya yang aneh hari ini"

"Entahlah... tapi bukannya yang membuat penasaran itu adalah orang yang bisa membuat Sein menjadi sosok seperhatian itu padanya"

"Kau benar jika orang-orang mendengar kejadian ini pasti tidak akan ada yang percaya jika mereka tak melihat hal ini secara langsung seperti kita"

"Jika kalian ingin tahu kenapa kalian tak menyapanya saja.... menyebalkan"

"Hmm... kau benar juga Luke ayo kita sapa dia dan kita lihat seperti apa orang itu hingga bisa membuat Sein jadi orang yang begitu berbedah jika seperti saat ini"

Itulah yang orang-orang diruangan itu katakan saat melihat Sein dan Louis Mereka adalah Luke, Arthur dan Jerry tiga sekawan yang merupakan sahabat baik Sein.

Mereka bertiga bersama Sein merupakan empat sekawan yang sudah menjadi idol sekolah sejak tahun pertama mereka.

Arthur dan Jerry yang sedang main billard meletakan stick mereka dan berjalan menghampiri Sein yang sedang bersama Louis sedangkan Luke masih tetap sibuk dengan permainan gamenya.

"Jadi apa yang terjadi disini dan siapa anak ini kenapa kau tak memperkenalkannya pada kami juga Sean" kata Arthur yang kini sudah bersa dengan Sein dan Louis.

"Jangan menganggu" itu adalah tanggapan Sein atas perkataan Arthur.

"Heii..... bisa-bisanya kau bicara seperti itu pada sahabatmu kejam sekali.... " kata Arthur lagi menyerah karna ia sangat tahu bagaimana sifat sahabat baiknyanya itu.

"Aku Louis kelas XI baru pinda kesekolah ini beberapa waktu lalu" kata Louis memperkenalkan dirinya.

"Oh.... jadi kau adalah junior kami... kalau begitu kenalkan aku Arthur yang ini Jerry dan yang di sana adalah Luke. kami adalah sahabat Sein" Arthur memperkenalkan dirinya dan teman-temannya membalas apa yang di lakukan Louis.

"Hai" ujar Jerry sambil tersenyum sedangkan Luke tetap masih asik main game.

"Ck. Cukup kalian jangan ganggu dia lagi" ketus Sein dan mengusir Arthur dan Jerry.

"Hah.... bocah ini selalu saja begitu ayo pergi" itu Jerry dan segera meninggalkan Sein dan Louis pemuda itu juga tak lupa menarik pergi Arthur juga bersamanya.

"Abaikan mereka kau bisa kembali bersantai lagi" kata Sein lagi kali ini pada Louis.

Tbc

Belum di revisi ya maklumi jika ada kesalahan kata atau lain sebagainya😌

Abnormal Brothers (Belum Di Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang