6.

7K 581 3
                                    

Kenapa pulang telat sekali?" Tegur Dua suara secara bersamaan.

"Oh... astaga kalian membuatku terkejut" protes Louis selaku orang yang di tegur.

"Louis kami serius kemana saja kau.... pulang sekolah juga tak mau pulang denganku dan mengatakan ingin pergi dengan temanmu, lalu Kak Kanaka juga melihatmu dengan beberapa orang kemana saja hingga pulang selarut ini?" tanya Sein benar-benar keluar dari sifat aslinya menjadi sangat cerewet hanya karna Louis pulang terlambat.

"Memang aku tak boleh pulang malam.... dirumah ini tidak ada jam malam bukan?" Tanggap Louis tenang.

"Jam malam... benar juga... baiklah mulai hari ini aku akan buat jam malam untukmu... Louis kau tak boleh pulang hingga lewat jam 9 malam ini demi kebaikanmu" kata Kanaka.

Kanaka adalah yang tertua jika Adrian tak ada dirumah maka Kanakalah yang mengambil alih semua keputusan dan rencana yang menyangkut keadaan di rumah mengantiman tugas Ayahnya sebagai kepala rumah tangga itu memang sudah terjadi dari dulu.

"Apa.... mana bisa begitu aku tak mau" protes Louis tak mau melalukan apa yang dikatakan oleh kakak tertuanya itu.

"Louis..."

Tak menghiraukan panggilan kedua kakaknya Louis belari pergi menujuh kamar sebelum benar- benar pergi Louis masih sempat menjulurkan lidanya untuk mengejek kedua kakaknya tanpa dia tahu jika perbuatanya itu seketika membuat kedua orang yang berstatus sebagai kakaknya seketika membeku dibuatnya.

Smirk

"Anak itu benar-benar pandai sekali mengoda.... jika dia melakukan itu lagi entah apa yang aku lakukan padanya, entah aku masih bisa menahanya atau tidak" kata Kanaka benar-benar seperti iblis yang memiliki pemikiran buruk saat ini meski tampangnya terlihat tenang tapi tidak dengan hati dan pikirannya.

"Hn" tanggap Sein setuju pemuda itu juga tak jauh berbedah dengan Kakaknya yang ada di sampingnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hah... kenapa kalian selalu menyelinap dan tidur dikamarku sih... kalian punya kamar masing-masing bukan" protes Louis lagi ini sudah berapa hari berlalu seperti ini dan hal itu membuatnya sangat lelah jika setiap hari harus selalu mendapakan keadaan yang sama setiap hari.

"Sudah kami bilang ini kami lakukan agar kita bisa semakin dekat hingga tak akan ada jarak di antara kita bertiga" kata Kanaka menangapi perkata Louis diakhir ciuman tepat dikepala pemuda itu.

"Hn" itu Sain dia juga tak mau kalah dengan sang kakak yang ambil langka duluan dengan cepat ikut memberikan ciuman di pipi Louis juga.

"Ck. Terserah kalian" Louis menyerah dengan kelakuan kedua saudara tirinya yang sangat aneh itu.
Percuma juga dia bicara karna sudah beberapa hari sudah berlalu hasilnya sama sekali tak di dengarkan buang-buang tenaganya saja.

Sekarang yang bisa dia lakukan hanya menyerah biarkan saja mereka melakukan sesuaka hati dia tak akan perna perduli lagi.

Sebaliknya dengan Kanaka dan Sein mendengar apa yang dikatakan oleh Louis perasaan mereka begitu senang merasa menang akan semua usaha yang mereka lakukan selama ini untuk menempel pada adik tirinya itu.

Mereka merasa tak sia-sia dengan semua usaha yang selama ini mereka lakukan hanya dengan mendengar kata "terserah" dari Louis saja sudah mereka berasa mendapatkan lampu kuning untuk membuat hubungan yang lebih jauh lagi setelahnya.

"Oho... kami menyayangimu" kedua pemuda itu dengan semangat memeluk Louis secara bersamaan.

"Ya.. ya... aku tahu.... aku tahu.... aku ngatuk aku mau tidur" Louis mencoba membaringkan dirinya untuk tidur Tak lama Kanaka dan Sein mengikuti juga untuk berbaring dikanan dan kirinya.

benar-benar seperti anak kecil yang tak ingin kehilangan adik bungsu yang begitu mereka sayangi.

Tbc

Abnormal Brothers (Belum Di Revisi)Where stories live. Discover now