24

2.2K 112 5
                                    

Universitas

Terlihat Kanaka yang tersenyum kecil membaca chat yang ada di layar ponselnya.

"Kau sedang kirim pesan dengan siapa sih kok terlihat bahagia sekali?" Tanya seorang pemuda pirang.

"Siapa lagi mungkin kekasihnya barunya" jawab pemuda pirang lainnya.

"Memang kau punya kekasih Kanaka?" Kali ini pemuda bersurai hitam.

Kanakan tak menggubris apapun yang dikatakan teman-temanya masih sibuk dengan ponselnya.

Melihat Kanaka yang sama sekali tak memiliki niatan untuk menjawab pertanyaanya pemuda pertama yang bernama Ryu semakin mendekat pada Kanaka ingin tahu apa yang sedang dikirim sahabatnya itu meski sebenarnga itu merupakan tindakan tak sopan tapi Ryu sudah terbiasa dengan hal itu.

"Louis tersayang! Siapa Louis itu?" Kata Ryu membaca nama yang tertera di chat.

"Louis tersayang!? Bikankah nama Louis itu biasanya dipakai untuk seorang pria?" Kata pemuda pirang lainnya a.k.a Hart.

"Memang sejak kapan Louis itu nama wanita" tanggap pemuda bersurai Hitam Alex.

Mereka adalah teman-teman dekat Kanaka yaitu Ryu, Hart dan Alex yang selalu mengikuti apa yang dikatakan oleh Kanaka bisa dibilang mereka adalah para pengikut setia Kanaka entah karna apa.

"Tapi dia menamainya dengan pangilan Louis tersayang!?" Kata Hart lagi.

"Dia orang yang sangat berarti bagiku" celetuk Kanaka pada teman-temannya.

"Kau memiliki orang seperti itu dihidupmu aku benar-benar tak mentangkanya" balas Ryu dengan gaya berpikir memikirkan seperti apa penampilan orang yang bisa membuatnya begitu berarti untuk seorang Kanaka.

"......." Kanaka kembali fokus pada ponselnya.

'Sepertinya memang orang itu begitu berharga bagi Kanaka' batin ketiga sahaba Kanaka yang melihat Kanaka yang kembali asik dengan ponselnya.

Kanaka berdiri dari tempatnya semua teman-temanya melihatnya dengan pandanfan penuh tanya.

"Mau kemana?" Tanya Ryu lagi.

"Aku harus pergi sekarang" jawab Kanaka singkat dan segera pergi meninggalkan teman-temannya.

Menujuh tempat parkir dan untuk mencari mobilnya setelah menemukanya dia lansung masuk dan mengemudikan mobil sport itu menujuh tempat yang di inginkanya.

Sekolah Louis itulah tempat yang di tujuhnya dan tak butuk waktu lama kini ia sampai di sekolah itu dia memarkirkan mobilnya menunggu adik tirinya keluar dari sekolah.

Terlihat anak-anak yang berhamburan keluar gedung sekolah untuk pulang dikarnakan jam pulang sekolah telah datang.

Kanaka keluar dari mobil untuk mencari keberadaan Louis yang sudah membuat janji dengannya hari ini.

Memang dia sedari tadi sedang kirim pesan untuk mengajak pemuda 17 tahu itu pergi denganya setelah di Universitasnya tak ada kegiatan kelas pada akhirnya ia mebgirim pesan pada Louis untuk mengajak pemuda itu pergi bergi bersamanya dan Louis setuju akan hal itu.

Tak berapa lama terlihat Sein dan Louis berjalan juga keluar gedung sekolah mereka bersama-sama berjalan kearah Kanaka berada.

"Jadi kau mengatakan ada urusan karna ingin pergi denganya?" Kata Sein saat dalam perjalan menuju kakaknya berada.

"Ya. Kakak mau ikut juga?"

"Untuk apa" jawab Sein sambil menatak sang Kakak.

"Pembicaraan kalian sudah selesaikan ayo masuk" Kanaka membukan pintu untuk Louis.

"Ya" Louis masuk duduk tepat di sebelah pengemudi seperti yang di inginkan Kanaka.

"Baiklah kita pergi sekarang" kata Kanaka lembut pada Louis yang sudah duduk nyaman tapi saat dia akan menutup pintu mobilnya Sein menghentikanya.

"Tunggu sebentar" Sein menyingkirkan sang Kakak yang menghalangi pintu masuk mobil dan memasukan sebagian tubuhnya kemobil lebih tepatnya bagian kepala.

"Ada apa?" Tanya Louis melihat Kakak keduanya menunduk tepat di hadapanya.

"Tidak aku melupakan sesuatu" kata Sein sebelum ia meraup bibi Louis dengan bibirnya sebuah Ciuman lembut dilakukan oleh Sein.

Louis menanggapi hal itu dengan biasa saja sekarang karna setiap hari Sein dan Kanaka selalu melakukan itu padanya jadi dia merasa bosan jika terus melarang tapi tak perna di dengarkan karna itu dua memutuskan untuk menanggapinya dengan biasa saja kini.

"Bersenang-senanglah" kata Sein lagi setelah melepaskan ciumannya dengan Louis dan mengacak rambut Louis gemas.

"Ya"

Sein kembali berdiri dan melihat kearah kakaknya yang sedang menatapnya juga.

"Apa?" Kata Sein pada sang kakak.

"Sudahlah" Kanaka mengalah.

"....." Sein menutup pintu mobil mengantikan Kanaka.

Kanaka melangka menuju arah sebrang mobil untuk mengemudi membuka pintu mobil dan berbicara pada sang adik lagi sebentar.

"Kami pergi"

"Hn"

Kanaka masuk mobil dan segera menyalakan mobil tapi tak segera menjalankan mobilnya karma melihat Louis yang membuka kaca mobil.

"Kami pergi Kak" pamit Louis.

"Ya" jawab Sein lembut.

Setelahnya Kanaka menjalankan mobilnya meninggalkan adiknya di belakang setelah melihat kakaknya dan adiknya pergi bersama Sein pergi kemobil jemputannya.

Tbc

Masih mau baca Lanjutannya? ada di karyakarsa ya. Langsung cusss... kesana ya..... link ada di profil ya.😊

Abnormal Brothers (Belum Di Revisi)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt