Una

27.6K 897 68
                                    

Di tengah hujan deras turun membasahi bumi, Jisung berlari menempuh hujan tanpa payung atau pelindung menuju ke rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di tengah hujan deras turun membasahi bumi, Jisung berlari menempuh hujan tanpa payung atau pelindung menuju ke rumah sakit.

Dia meninggalkan pembelajaran dengan begitu saja setelah mendapat panggilan dari rumah sakit yang membawa khabar buruk tentang ibunya.

Anak 11 tahun itu tidak tahu cara memanggil taksi, karna itu dia memilih berlari menempuh hujan sambil menangis menuju ke rumah sakit.

"mamaa" gumamnya sambil berlari. Jantungnya berdegup sangat pantas.

Sesampainya di rumah sakit, Jisung langsung menuju ruangan ibunya. Aras 7 kamar 2. Disitu dia melihat daddynya Jung Jaehyun menangis dengan luka besar di tangannya.

"daddy" lirih Jisung dan langsung memeluk daddynya sambil menangis.

"mama?" matanya menatap mata sang ayah dengan dalam. Jaehyun hanya menangis sambil menggeleng gelengkan kepalanya

Dengan signal itu, Jisung tau jika ibunya sudah tidak ada lagi didunia. Dia sudah berpulang ke yang maha kuasa. Dia juga ikut menangis terisak isak di pelukan sang ayah.

Mereka memasuki ruangan sunyi itu dengan tangisan pilu. Wajah Taeyong dipenuhi darah dan luka. Ini disebabkan oleh kecelakaan jalan raya yang Jaehyun dan Taeyong alami yang diakibatkan oleh hujan yang membuat jalan menjadi licin.

"mamaaa jahat ninggalin ichung" lirihnya sambil memeluk tubuh yang sudah dingin itu. Tangan Jisung mengusap usap wajah sang ibu dengan air mata yang berlinang.

Bibirnya beralih mengecup dahi dan pipi taeyong dan menyandarkan kepalanya di pundak ibu untuk terakhir kalinya.

Jaehyun tidak tahan dengan apa yang dia pandang. Kedua tangannya beralih memeluk tubuh sang anak dengan harapan Jisung akan merelakan ibunya pulang ke surga.

"relain mama ya chung." ucapnya pelan kemudian mengecup pipi anaknya yang masih menangis.

"besok kan ichung ultah dad,masa mama pergi" uacapnya sambil menangis. Jaehyun mengusap surai hitam anaknya tanpa menjawab.

Jaehyun dan Taeyong sebenarnya tadi pergi untuk membelikan hadiah buat Jisung besok namun tidak disangka sangka mereka terlibat dengan kecelakaan yang meragut nyawa istrinya.

Malam itu Jisung masih setia berbaring di semping ibunya yang sudah tidak bernyawa lagi. Tangannya memeluk tubuh taeyong erat.

"mama dingin cekali. pakai selimut ma" ucapnya sambil menarik selimut yang ada disamping mereka.

Seharusnya taeyong sudah dipindahkan ke kamar mayat dari petang tadi namun sang anak terus merengek melarang ibunya dibawa pergi

Flasback few hours ago

"mama lagi tidur jangan ganggu!" marahnya sambil memukul petugas rumah sakit yang ingin memindahkan tubuh taeyong

Petugas rumah sakit masih mencuba memindahkan tubuh taeyong namun Jisung langsung mengamuk dan merusak rusak barang rumah sakit

"biarkan disitu. nanti jika anak saya sudah tidur kalian bisa pindahkan" bisik jaehyun pada petugas rumah sakit.

Mereka akhirnya keluar dari ruangan itu meninggalkan dua orang hidup dan satu orang mati di dalamnya

Flasback off

"ichung. Tidur nak" ucap Jaehyun lambut. Jisung menggeleng. "ichung masih mau temenin mama" sahutnya. Jaehyun memandang anaknya dengan tatapan sayu, sesayang itu Jisung pada Taeyong.

Ya iyalah sayang, kan maknya.

Jam didinding terus berputar dan kini sudah menunjukkan pukul 1 pagi. Jisung sudah mulai mengantuk namun mencuba bertahan demi menemani ibunya.

"kamu ngantuk kan, ayo sini daddy gendong" ucap Jaehyun. Jisung menggeleng, dia tidak mahu melepaskan pelukannya dari taeyong sesikitpun.

Jaehyun menarik lengan Jisung pelan dan membawa Jisung ke dalam gendonganya. Dia berdiri sambil menggerakkan badannya perlahan agar Jisung tertidur. Itulah yang Taeyong sering lakukan untuk meniduri sang anak

Pada akhirnya, dengkuran kecil terdengar di telinga Jaehyun, dia langsung memanggil para petugas untuk memindahkan jasad sang istri.

Dia mengekori dari belakang namun sedikit berjarak dengan para petugas itu agar bunyi bising dari kasur rumah sakit itu tidak mengganggu tidur anaknya.

"semoga kamu tenang disana sayang" bisiknya dalam hati. Tangannya setia mengusap punggung sang anak yang tertidur di pangkuannya

🕊

"Jaehyun!!"  teriak seseorang yang baru keluar dari tolet mengageti yang dipanggil

"kenapa? Kau mengagetiku tau?" sahutnya sedikit cemberut

"maaf suamiku. Lihat!" sahutnya keriangan sambil menunjukkan testpack yang menunjukkan dua garis di tangannya

"yang benar?" jawab si suami dengan mata yang membulat

"iyaa Jae. Kita bakal jadi ayah dan ibu." ucapnya senang

Tubuh Taeyong diangkat hingga tidak menapak bumi dan diputar putar diudara.

🎶 You lift my feet off the ground, spin me around (tau gak lagu itu?)

"aku senang sekali sayang akhirnya aku akan jadi ayah" ucapnya sembari mengecup dahi istrinya

"aku ingin menamainya Jisung bisa?" tanya taeyong polos

"asal kau suka semua aku setuju" jawab jaehyun

Mereka saling berpelukan di hadapan toilet yang menjadi saksi kegembiraan mereka hari itu. Andai toilet bisa berbicara pasti dia akan mengucapkan kata selamat untuk mereka

🕊

Jaehyun tersenyum kecil mengingat kejadian yang membahagiakan mereka hari itu iaitu hadirnya Jisung dihidup mereka.

Namun tidak disangka, janji yang dulu diucapkan akan bersama hingga rambut memutih hanya bertahan selama 12 tahun. Namun apakan daya, jika Tuhan sudah memilih untuk mengambil umatnya kembali maka akan tetap di ambil.

"tunggu aku dan Jisung disana" bisiknya dalam hati. Wajahnya beralih menatap wajah sang anak yang tertidur pulas dipangkuannya.

"anak daddy harus kuat" bisiknya pada Jisung. Bibirnya mengecup pipi gembul anaknya yang menggemaskan

^.^










To Be Continued

Red Heaven🔞 | Jichen ✔️Where stories live. Discover now