17

9.4K 278 55
                                    

Pagi ini Jisung sudah berada di hadapan pagar sekolah. Iya, dia dihantar oleh Jaehyun tadi. Matanya melirik mancari tukang bakso yang tak terlihat kelibatnya

Pagi itu Jisung datang lebih awal dari biasanya. Jaehyun ingin bermain lagi dengan holenya pagi ini tapi Jisung langsung memberi alasan punya kerja kelompok dan harua datang lebih cepat. Lagi gak pengen ditusuk dia

"ini dek somaynya" bakso ga ada, yang ada cuma kang somay

"iya kang makasi" jawab Jisung kemudian melangkah masuk ke dalam sekolah dan mengarah ke kelasnya

"sepi amat" gumam jisung ketika melintasi lorong kelas yang masih sangat sepi dan sunyi itu. Ya namanya juga masih sangat pagi

CEKLEK

Pintu kelas dibuka oleh Jisung. Bulu kuduknya langsung berdiri ketika mendengar isak tangis berasal dari dalam kelasnya yang gelap itu. Lampunya tidak dipasang

"Jesus Christ!" kaget Jisung

Hiks..Hikss//

Dengan jantung yang beedegup kencang, tangannya menekan suis dan seketika kelas itu menjadi terang benderang

"chenle!" kaget Jisung saat Melihat chenle sedang ada di bawah meja sambil menangis

"Jisung~" lirih chenle. Dia memaksakan dirinya untuk kesekolah dengan sangat awal sebelum kun bangun dari tidur. Tubuhnya masih terasa ngeri oleh pukulan mematikan dari Lucas semalam

"chenle wajahmu?" Chenle berlari memeluk tubuh Jisung. Dia sangat membutuhkan pelukan dan bahu untuk bersandar saat ini

"ada apa chen? Kenapa kau terluka seperti ini?" tanya Jisung penuh khawatir. Terpapar luka kecil di pipi gembul indah chenle. Warna kulit yang menjadi keungguan di sudut bibirnya. Matanya bengkak, tubuhnya panas. Tangannya menggeletar seperti sedang kedinginan

Oh iya lupa, udah masuk musim dingin aka musim hujan. Jisung melepas hoodienya dan membalut tubuh mungil dihadapannya

"ayo ke rs" ujar Jisung. Chenle menggeleng, kakinya sudah sangat menderita untuk berdiri menyiapkan diri dan berjalan ke sekolah. Dia sudah tak mampu berdiri

"kakiku Ji" ujarnya. Jisung mengangkat hujung celana chenle dan disitulah dia mula kesusahan menelan salivanya saat melihat babak belur dan luka pukulan itu

"abangmu?" chenle menggeleng

Dengan berhati hati Jisung mengangkat tubuh chenle ala bridal style. Dia langsung menuju uks dan meletakkan tubuh menyedihkan itu dikasur yang sama seperti kemaren

Jisung melepas hoodie yang membalut tubuh chenle dahulu kemudian kemeja sekolahnya. Jisung menutup mata saat melihat kulit yang hampir robek itu.

"chenle ada apa sebenarnya" tanya Jisung khawatir. Jika yang memukul chenle bukan abangnya, terus siapa?

"abangku menjadikan aku jalang berbayar Ji. Aku memberontak terus disiksa seperti ini" lirihnya. Dari suara serak itu dapat dirasakan sakit yang ia alami

Jisung mengusap perut ramping yang penuh bekas keungguan itu. "shhhh" chenle merasakan perih saat perutnya disentuh

"aku minta maaf atas semua ini" ujar Jisung tiba tiba. Sepertinya Jisung ingin menangis namun dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan orang yang lebih lemah

Jisung mencari kotak merah dan putih di dalam lemari rs kemudian mengambil kain dan meletakkan ais didalmnya kemudian kain itu diikat.

Diketakkannya kain berais itu di perut chenle. Chenle memejamkan matanya dengan air mata yang masih menetes

"Ji sakit" tangannya beralih mengangkat kain itu dari dalam perutnya tapi dengan segara ditepis oleh Jisung

"tahan dikit. Ini juga demi kebaikanmu" sejak kapan Jung Jisung jadi perhatian? Yang lain terluka aja dia gak peduli. Cie jatuh cinta ya ichung?

Jisung mula mengambil kapas dan mencelupkan kapas itu kedalam ubat sapu. "akhhh engggg" chenle berteriak saat ubat itu mengenai luka di tubuhnya. Jadi sebelum disapu ubat, udah dibersihin lukanya sama air bersih

"cup cupp jangan nangis, hei kamu kuat" ujar Jisung sedikit memberi semangat saat melihat wajah chenle sudah sangat merah menahan sakit

"ssakit akhhh aku pengen mati aja. Aku tersiksa banget disini" sahutnya kemudian menangis terisak isak. Tangannya mencengkram selimut rs yang ada disamping

"jangan bicara seperti itu chen. Kamu harus kuat. Aku juga jadi pemuas nafsu daddyku kok. Pokonya, apapun yang jadi kamu harus kuat" ujarnya. Chenle seketika terdiam meski masih sedikit terisak

"hhah?"

"kita punya nasib yang sama, bedanya itu cuman aku gak disiksa" jawabnya kemudian mengusap surai hitam chenle lembut

"kau-akhhhhh hiks maa" teriakannya kembali terdengar saat luka seterusnya diubati

"cup cup sayangnya Jisung jangan menangis" ujar Jisung kemudian. Chenle sudah tidak memperdulikan apa yang Jisung bicarakan.

"ssakit a-aku gak sanggup ccukup" ucapnya terbata bata kemudian menepis lengan Jisung yang masih memegang kapas itu

"iya sayang iya, aku berhenti. Kamunya juga berhenti nangis dong" Sahut jisung kemudian membelai wajah malang itu. Apaan sih sayang sayang? Dasar playboy

"Ji ssakit hiks" ringisnya sambil menangis. Jisung jadi bingung bagaimana menutupi luka yang sangat ketara itu dari orang orang

"kita gak usah ke kelas aja deh ya?" tanya Jisung. Chenle menggeleng pantas

"gak mau. Nanti bu guru bilang ke gege terus aku dipukul lagi. Gak mau Ji" sahutnya. Chenle lebih takut dipukul abangnya berbanding dengan kesihatannya yabg sedang memburuk

"gpp, masa pertama kan kelas pak Johnny, aku bisa minta izin kok kedia terus minta surat kebenaran dari dia juga" kalau gini mah mudah banget bagi Jisung

Jisung menyusun kotak ubat itu dan meletakkannya di tempat asal. Dia seolah ingin keluar tapi sebenarnya dia cuman mahu memastikan apa sudah ada murid yang datang

Grap//

"kenapa?" tanya jisung saat chenle menahan lengannya

"kamu disini kan?"

"iya jangan takut, aku disini kok" jawab Jisung kemudian duduk disamping ranjang yang chenle tempati

"ceritakan padaku" ujar Chenle tiba tiba. Jisung menjadi bingung

"apanya?" tanya Jisung memudian. "ck itu soal daddymu. Yang barusan kamu bilang" sahut chenle sedikit membentak

"ohh itu. Hmm gimana ya ceritanya, jadi mamaku sudah meninggal 4 tahun lalu pas aku 11 tahun. Nah jadi pas aku udah umur 12 daddyku mulai gabisa menahan dirinya dan akhirnya memperkosa aku. Tapi aku gapapa kok, aku udah biasa" jawabnya sedikit panjang

"kamu? Kamu suka rasanya?" tanya chenle sedikit ragu ragu

"jujur, mulanya sakit banget tapi kalau kita bisa mengikuti alur permainan dan menikmatinya, bakalan enak banget loh"

"ew janc-

CEKLEK












Tbc

Red Heaven🔞 | Jichen ✔️Where stories live. Discover now