27.KELUARGA CENDANA

3.4K 196 5
                                    

Ares menatap keluar jendela pesawat, ia sudah duduk di kursi dengan di sampingnya seorang pria bernama Sam (asisten pribadi Ares).

Sebelum pesawat lepas landas, Ares mengecek ponselnya terlebih dahulu untuk menyalakan mode pesawat pada hp nya itu.

Ia baru sadar sejak semalam tidak membuka handphone. Saat akan menyalakan mode pesawat, ia melihat sebuah pesan masuk dari Oca malam tadi.

Buru-buru Ares membuka pesan tersebut dan membacanya, ia langsung bangkit berdiri dari kursinya.

"Sam, saya rasa saya tidak bisa ikut ke Amerika. Tolong jika sudah sampai sana telpon saya dan jaga Yumna," ujar Ares lantas berlari keluar dari pesawat.

Ia terus berlari menuju tempat yang disebutkan oleh Oca. Sesekali Ares melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 07:30. Ia harap Oca masih mau menunggunya.

Ares hendak menaiki taksi untuk mempersingkat waktu, tapi ia baru ingat kalau dompetnya ada didalam koper yang ia tinggalkan di pesawat.

Pria itu tidak ada punya pilihan selain berlari.

Ini seperti kesempatan terakhir yang diberikan oleh Oca dan Ares tidak mau membuat gadis itu menunggu.

Sementara itu, Oca yang sedih memutuskan untuk tetap datang ke cafe Melati sambil menikmati teh dan menangis.

Para pengunjung yang melihat hal itu merasa kasihan.

Namun, tiba-tiba saja pintu cafe tersebut dibuka dengan keras membuat semua mata menatap si pelaku.

Tepat pukul 09:00 Ares datang.

Ares menatap sekelilingnya dan akhirnya mendapati keberadaan Oca. Tanpa basa basi lagi Ares langsung menghampiri Oca dengan nafas tersengal-sengal.

"Ca, saya datang." ucap Ares tersenyum manis.

Oca yang tidak percaya dengan apa yang dilihatnya lantas memukul pipi Ares berharap itu benar-benar nyata.

Plak!

Seluruh pengunjung menutup mulut mereka dan menunjukkan ekspresi ngilu karena tamparan nyaring itu.

"Nyata." gumam Oca terharu, ia langsung memeluk Ares dengan erat.

"AAAAAAAAA JAHAT! MASA MAU PERGI GITU AJA! OCA KAN GAK BENERAN MINTA CERAI NYA, MAAFIN OCA YANG EGOIS!" teriak gadis itu.

"Shhtt...maaf ya udah nyerah duluan sebelum berjuang."

"Kok om Ares bisa ada disini? gak jadi antar Yumna?" tanya Oca setelah merasa tenang.

"Tidak, mungkin saya akan pergi nanti. Itu pun kalau kamu kasih izin, tapi kalau kamu gak suka yaudah gak apa-apa saya bisa vidio call sama Sam untuk mengetahui keadaan Yumna." ucap Ares mencoba untuk memahami Oca.

"Gak apa-apa kok kalau om Ares pergi ke sana, Oca siap nunggu!" ucap gadis itu sungguh-sungguh.

"Tapi-"

"Serius deh gak apa-apa, Yumna kan adik om Ares kasihan kalau gak ada satu pun keluarganya yang jaga dia disana."

Ares meraih tangan Oca dan menciumnya dengan tatapan terharu.

"Makasih ya." Ares sebenernya sangat ingin mengajak Oca dan dua anaknya untuk pergi ke Amerika juga, tapi Aresa dan Jihan masih harus sekolah belum lagi ada orang tua Oca yang pasti tidak setuju harus berjauhan dengan putri satu-satunya mereka.


•••

Pagi ini Oca, Ares, Jihan dan Aresa sudah seperti keluarga kembali. Mereka sarapan bersama sambil mendengar celotehan Aresa yang mengadu bahwa ikan lele nya mati setelah di taruh di kolam renang.

Oh Oca jadi tahu penyebab kolam renang ayahnya kotor itu ternyata ulah Aresa.

"Lain kali jangan bawa ikan lele ke kolam renang, Sa." ucap Ares menanggapi si kecil.

"Terus kemana?"

"Goreng aja, enak!" sahut Jihan.

"Idihhh ikan lele kan makan ee."

"Gak apa-apa, mengandung vitamin T, A, I kalau kata bunda." balas Jihan.

Ares yang mendengar itu langsung bengek.

"Udah-udah ayo semuanya bersiap!" seru Oca tidak mau di ceng-cengin nantinya oleh Ares.

"Ini kan libur, bunda." ucap Aresa.

"Kita mau nganterin ayah ke bandara." ucap Oca membuat Aresa dan Jihan saling pandang lalu bersorak gembira.

"Kita mau liburan ke luar negeri?" tanya Jihan.

"Nggak, sayang. Kita cuma antar ayah sampai bandara, ayah harus ngurus sesuatu di Amerika dan nanti kembali kalau sudah beres." jelas Oca seraya membereskan piring-piring kotor lalu membawanya ke dapur.

"Yahhhhhh kok cuma ayah? Aresa mau ikut juga!" kukuh Aresa.

"Jihan juga!"

Ares tersenyum lalu mensejajarkan diri dengan kedua putrinya itu.

"Kalau Aresa sama Jihan ikut, bunda sendirian dong? nanti kalau ayah pergi dan bunda kesepian, siapa yang hibur bunda?" tanya Ares membuat Aresa dan Jihan berpikir.

"Bunda ikut juga aja."

"Bunda gak bisa ikut karena kakek sama nenek dan eyang nanti kesepian kalau gak ada bunda." sahut Oca setelah beres mencuci piring.

"Kakek, nenek, eyang ikut juga aja!"

"Gak semudah itu, sayang." Ares mengacak-acak rambut Aresa dan Jihan gemas.

"Tapi, ayah bakal pulang lagi kan?" tanya Aresa tampak sedih.

"Pasti ayah pulang secepatnya!" yakin Ares.

"Jangan lupa bawa oleh-oleh ya." kali ini Jihan yang bersuara.

"Jihan sama Aresa mau apa?"

"Gak mau yang merepotkan ayah, cukup bawa bang Justin Bieber aja kesini." ucap Aresa dengan polosnya.


Ares bilek:

Maaf ya kalau gak sesuai ekspektasi kalian yang minta mereka untuk cerai, wkwkwk.

INGAT INI CUMA FIKSI!

bentar lagi ending nih, gak nyangka sih bakal selesai. Padahal waktu itu aku sempet kepikiran buat hapus cerita ini, hehe.

Oke babay! see you the next part!

My Wife Is A Little Girl (S2) ENDWhere stories live. Discover now