1. ☁️

74.8K 4.8K 316
                                    



Pria berusia tiga puluh tahun itu baru saja menyelesaikan pekerjaannya dikantor, saat melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam, ia menghela nafas lelah.

Tok tok tok!

"Masuk."

Saat pintu terbuka seorang sekretaris, masuk dengan pakaian seperti kurang bahan. Jaehyun boss yang baru saja menyelesaikan pekerjaan itu menggeram marah, Jaehyun sudah sering menegur sekretaris nya itu untuk berpakaian sopan, dan tidak berlebihan Jaehyun hanya muak melihatnya. Namun tetap saja tidak di pedulikan oleh sekretarisnya.

"Ini laporan keuangan yang anda minta boss."

"Baiklah, kau boleh pulang sekarang."

"Tapi—"

"Kau tidak dengar?"

"Baik, maaf boss. Saya permisi."

Jaehyun memijit pelipisnya, dan mengusap wajahnya dengan kasar. Entahlah, Jaehyun hanya merasa sangat lelah hari ini.

Meraih kunci mobil dan jas yang tersampir dibelakang kursi, Jaehyun keluar dari ruangannya dan menuju parkiran, mungkin hari ini ia akan langsung pulang dan beristirahat. Biasanya Jaehyun selalu mampir di sebuah club, meminum banyak bir dan menuntaskan nafsunya.

Jaehyun terkejut saat dalam perjalanan tiba-tiba seseorang menyebrang begitu saja, membuatnya harus mengerem mendadak. Jaehyun keluar dari mobilnya, baru saja ia akan memarahi orang yang baru saja menyebrang dengan seenaknya, tapi pria itu sudah ambruk dengan pakaian yang berantakkan dan masih saja merintih.

Karena tidak tega, Jaehyun menghampiri orang itu, dan menggoyangkan sedikit bahu ringkih itu. "Kau tak apa?"

"Sa—sakith ahh, tolong aku shh."

"Sadarlah, apa kau mabuk?" Jaehyun menyerngit saat bau alkohol tercium jelas dari pria dihadapannya.

"Tubuh—ku panash mmh."

Jaehyun terbelalak saat tiba-tiba orang dihadapannya ini, merobek bajunya, membuat tubuh depannya terekspos begitu saja, dan Jaehyun baru sadar jika orang asing ini tidak memakai celana apapun!

Jaehyun tentu saja langsung panik. "Hei! Apa yang kau lakukan?! kau mau telanjang dipinggir jalan?!"

Jaehyun melepas jas yang dipakainya dan menutupi tubuh pria kecil didepannya. Dengan perlahan Jaehyun, membantunya untuk duduk berhadapan, mereka masih dipinggir jalan dengan pencahayaan lampu mobil dari Jaehyun menerangi tubuh mereka, untung saja ini sudah tengah malam jadi jalanan cukup sepi.

"Apa yang terjadi?" Jaehyun menepuk pelan pipinya agar tetep dalam keadaan sadar.

"A—ku melarikan diri. Aku menjual t—ubuhku, tapi aku berubah pikiran setelah pria tua itu memberiku obat. Ahh tolong kenapa rasanya, p—anas?"

Jaehyun membelalakkan matanya, Jaehyun hanya ragu dengan isi kepalanya. "A—apa kau minum obat perangsang?"

Pria itu hanya merintih tidak sanggup untuk berbicara lagi, membuat Jaehyun menggeram. "Okay, siapa namamu?"

"T—aeyong —"

Bruk

Tepat setelah Taeyong selesai menyebutkan namanya, Taeyong jatuh pingsan, karena terlalu sakit menahan rasa ditubuhnya ditambah lagi kepalanya terasa pusing.

"Arg sial! Kau merepotkan ku!"

•••

Taeyong mengerjakan matanya, saat merasakan silau dari cahaya matahari melalui jendela kamar yang sudah terbuka. Taeyong mengerang dan menutupi seluruh wajahnya dengan selimut, sedetik kemudian ia membuka matanya, mengerakkan kakinya random, dan tangannya meraba sekita, Taeyong mengernyit, seingatnya kasur dirumahnya tidak senyaman ini hanya kasur tipis dan ini terasa empuk dan lembut.

Taeyong membuka selimut dan terkejut saat melihat kesekitar, ini bukan kamarnya! Taeyong mengintip tubuhnya dibalik selimut, dan ia telanjang bulat! Bagaimana bisa!

Taeyong terduduk dan menggigit kuat selimut yang dipegangnya hingga basah karena liurnya. "Apa pria tua itu, sudah memperkosaku? tapi semalam aku ingat, jika aku melarikan diri. Apa pria tua itu berhasil mengejarku?"

"Bagaimana ini, aku tidak ingat apapun!" Taeyong memukul kepalanya berkali-kali, berharap kejadian tadi malam bisa ia ingat kembali.

"Eomma, aku menyesal. Maafkan aku hiks. Seharusnya aku mencari pria tampan, kaya raya bukan, pria tua dengan perut buncitnya, hiks eomma. " Taeyong menunduk dan menyembunyikan wajahnya di lututnya.

"Yongie, rindu eomma hiks."

"Hiks." Taeyong masih saja menangis tanpa memperdulikan sekitarnya. "Eomma, aku lapar."

"Kau lapar?" Jaehyun bertanya didepan pintu, membuat Taeyong terkejut dan mendongak dengan wajah yang memerah bekas menangis.

Sebenarnya Jaehyun sedari tadi memperhatikan Taeyong yang menangis dan bergumam tidak jelas. Tapi Taeyong tidak menyadari itu.

Taeyong mengelap hidungnya dengan selimut. "I—ya, kau siapa? apa kau anak dari pria tua itu?" ucap Taeyong membuat Jaehyun menyerngit bingung. "Ayah mu jahat, hiks."

"Kau bicara apa? kau tidak ingat apa yang terjadi semalam?"

Taeyong hanya mencebikkan bibirnya, tidak bisa mengingat mungkin ia masih membutuhkan waktu untuk mengingat.

"Cepat turun, aku sudah memasak. Tadi kau bilang sedang lapar, aku akan menjelaskannya nanti jika kau tetap tidak ingat, sekarang makan dulu."

"Tapi—"

"Apa lagi?!"

Taeyong menundukkan kepalanya, takut dengan Jaehyun. "Aku tidak pakai baju, bisa pinjamkan aku baju?"

Jaehyun tersenyum miring, mungkin mengerjai Taeyong sedikit tidak masalah bukan? "Telanjang saja."

Tapi beberapa detik setelahnya Jaehyun dibuat terkejut dengan kelakuan Taeyong, bagaimana tidak Taeyong berdiri begitu saja membuat selimut yang dipakainya terjatuh, dan apa itu?! Tubuhnya tidak tertutupi apapun!

"KAU GILA! TUTUPI TUBUHMU DULU SIALAN!" jenis manusia seperti apa sebenarnya taeyong ini! Kenapa polos sekali bahkan hampir bodoh!



•••


Segini dulu ya, nanti kalo rame aku lanjut.

TBC

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now