5. ☁️

28.9K 3.2K 439
                                    

SETELAH satu jam lebih akhirnya Jaehyun menyelesaikan meeting yang menurutnya sangat membosankan, mereka hanya terlalu berkelit, padahal jika tidak setuju dengan apa yang ditawarkan perusahaannya mereka bisa menolak tanpa melakukan penawaran atau menggunakan bahasa-bahasa yang terlalu rumit. Tapi pada akhirnya semuanya selesai dengan adanya sedikit perjanjian, tentu saja itu hasil dari sekretaris nya yang dengan sabar meladeni mulut cerewet mereka.

Jaehyun berjalan tergesa menuju ruangannya saat teringat ia meninggalkan Taeyong disana, tentu saja Jaehyun khawatir sekarang, bocah itu selalu bertindak ceroboh, Jaehyun takut jika Taeyong berbuat aneh-aneh diruangannya.

Ceklek

Jaehyun menahan nafasnya saat melihat apa yang terjadi didepannya. Taeyong yang dengan tidak tahu dirinya tertidur diatas sofa. Bukan, bukan itu masalahnya tapi makanan yang berhamburan lah yang membuat Jaehyun marah, pria kecil itu membuang sembarangan sampah makanannya. Dan lagi, Jaehyun baru sadar jika Taeyong kini memakai kemeja putih miliknya dan itu masih baru! Jaehyun belum memakainya, dimana Taeyong mendapatkan nya?! Oh, apa Taeyong baru saja masuk ke kamar pribadinya?

"LEE TAEYONG!"

Taeyong tersentak dan menumpahkan bungkus keripik yang masih berada di pelukannya, ia terkejut saat mendengar pekikan dari Jaehyun.

Taeyong menguap dan menatap malas ke arah Jaehyun, tangannya mengucek matanya, kebiasaan saat ia bangun tidur.

"Aku masih mengantuk, kenapa membangunkan ku?"

"Kenapa? Kau tidak sadar apa yang baru saja kau lakukan hah?! Kau membuat ruangan ku berantakan!"

Taeyong menatap bekas bungkus makanan ringan yang berserakan di bawahnya dan mengangguk, pantas saja Jaehyun marah. Taeyong mendongak dan memperlihatkan senyum manisnya agar Jaehyun luluh. "Maaf ya? Hehe."

Jaehyun mendengus, mencoba untuk lebih sabar menghadapi tingkah laku Taeyong. Ia harus memastikan jika ini hari terakhir ia bertemu dengan Taeyong, karena sungguh ia sudah tidak tahan.

"Sekarang ayo pulang."

Taeyong segera bangkit dan menyempatkan diri untuk memungut beberapa cemilan yang masih tersisa. "Jaehyunie tunggu aku."

Saat Taeyong mendongak wajahnya bertubrukan dengan dada bidang Jaehyun yang sudah berdiri didepannya, membuat Taeyong mengaduh pelan.

Jaehyun menghela nafas dan memperbaiki kancing kemeja Taeyong yang tidak terpasang dengan benar. "Kau bukan anak kecil yang tidak bisa memakai baju dengan benar."

Saat Jaehyun menurunkan tangannya dari kerah kemeja, punggung tangannya justru tidak sengaja menyentuh dada Taeyong dan merasakan sesuatu yang kecil dibalik kemeja itu, karena kain yang tipis. Jaehyun tersentak dan mundur satu langkah dari hadapan Taeyong.

"Ah, m-maaf. Aku tidak se—"

"Kau bisa merasakannya?" Tanya Taeyong lalu terkekeh genit. "Kau mau menyentuhnya lagi? Tidak apa, jangan malu seperti itu." Taeyong menjatuhkan semua bungkus snack yang berada digenggaman nya, dan berniat membuka kancing teratas miliknya.

Namun belum sempat Taeyong membuka kemejanya, Jaehyun sudah menarik pergelangan tangannya dan menyeretnya agar keluar lebih cepat dari ruangan nya. Taeyong benar-benar berbahaya!

"Ayo cepat."

Sepanjang jalan Taeyong terus menggerutu, bukan hanya karena pergelangan tangannya yang sakit, tapi juga karena makanannya yang tertinggal diruangan Jaehyun.

"Jaehyun, berhenti menarik tanganku. Aku bisa berjalan sendiri!" Protes Taeyong, karena Jaehyun tidak mau melepas genggamannya.

Jaehyun menghentikan langkahnya, membuat Taeyong mendongak menatap Jaehyun dengan wajah galak terlihat dari keningnya yang menukik tajam.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now