36. 🌙

16.6K 1.4K 76
                                    

Seperti yang Taeyong katakan, ia membawa Jaehyun untuk menunjukkan yang katanya 'sesuatu' itu pada tempat yang tidak asing bagi Jaehyun.

Keduanya berdiri didepan sebuah gedung bangunan yang bisa dikatakan sangat besar, setelah keluar dari mobil. Mereka memiliki ekspresi yang berbeda.

Taeyong dengan senyum lebarnya dan Jaehyun dengan wajah terkejutnya, mulutnya bahkan tidak sadar sudah menganga sejak tadi.

"Waah," gumam Jaehyun tak percaya, "Ini benar milikmu?"

Taeyong menoleh, menatap geli pada Jaehyun, ia terkekeh lalu menyenggol lengan kekasihnya, "Ada apa dengan wajahmu, huh? Tentu saja ini milikku, kau pasti bisa membacanya sendiri."

Jaehyun masih saja menganga, tentu ia bisa membacanya dengan baik. Sebuah gedung pusat perbelanjaan yang memiliki tiga lantai dengan tulisan 'TAEYONG MALL' terpampang begitu besar pada bangunan itu. Jaehyun tidak tahu alasan pria cantik itu, kenapa menulis namanya sendiri pada gedung ini, seperti sengaja memberi tahu semua orang bahwa ialah sipemilik tempat ini.

Taeyong menghela nafas, "Lucu rasanya saat melihat namaku tertulis begitu besar disana. Tapi aku benar-benar tidak memiliki pemikiran lain selain namaku sendiri," ia terkekeh pelan, membuat Jaehyun menunduk menatapnya yang masih memandang ke depan. "Aku bahkan ingin menulis Jung Taeyong disana, tapi tidak jadi. Akan memalukan jika ternyata aku gagal bersamamu."

Sekarang Taeyong mendongak, mempertemukan kedua manik dengan Jaehyun, ia tersenyum lembut.

"Apa aku sudah terlihat seperti seseorang yang kaya?" Tanyanya pelan," Aku rasa, aku sudah tidak malu lagi dengan keadaanku."

Taeyong menghela nafas, "Apa aku sudah bisa disebut pantas denganmu? Aku tahu, ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan denganmu. Tapi, sungguh aku sudah berusaha dan aku hanya bisa melakukan ini, aku—"

Ucapan Taeyong terhenti, saat Jaehyun mendekapnya dengan erat. Ia tersenyum tulus, menenggelamkan wajahnya pada bahu tegap Jaehyun dan membalas pelukan kekasihnya pada pinggangnya.

"Maaf," Ucap Jaehyun lirih, matanya terpejam, bersandar pada bahu Taeyong, tidak apa jika tubuhnya perlu sedikit membungkuk karena Taeyong yang lebih pendek, tapi ini terasa begitu nyaman.

"Maafkan ucapanku beberapa tahun yang lalu. Itu pasti sangat menyakitimu. Kau jadi berubah karenaku, kau tidak lagi menunjukkan ekspresi jujurmu. Kau tidak memalukan Taeyong, kau hanya bertindak lucu. Seharusnya akulah yang malu karena perkataan ku sendiri. Mulai sekarang, jangan menutupi sifat aslimu lagi. Aku merindukan dirimu yang dulu. Aku ingin melihat Taeyong yang dulu. Aku ingin melihat tawamu lagi, aku ingin digoda lagi seperti dulu. Seperti saat kau berusaha mendekatiku. Aku merindukanmu."

Taeyong hanya menanggapinya dengan kekehan, ia mengusap punggung Jaehyun pelan lalu melepaskan pelukannya.

"Kita diperhatikan banyak orang," ucap Taeyong dengan tawanya.

Memang sedang banyak orang yang berlalu lalang setiap menitnya, berburu masuk untuk melihat pusat perbelanjaan yang baru buka dikota Seoul.

Taeyong menggenggam tangan Jaehyun, lalu menariknya. "Ayo, aku akan menunjukkan padamu bagaimana didalamnya."

Jaehyun tekekeh, saat Taeyong manariknya dengan antusias untuk memasuki Mall milik pria cantik itu. Jaehyun berdecak kagum, saat melihat bagaimana megahnya didalam sini, bahkan lebih megah dari kebanyakan pusat perbelanjaan yang lain. Didominasi warna putih bersih dengan lantai yang berwarna hitam, bahkan disini terlalu bising karena banyaknya orang. Jaehyun tidak bisa memperkirakan berapa banyak uang yang Taeyong keluarkan untuk membangun tempat ini, belum lagi uang untuk mengisi segala bentuk barang mewah yang dijual didalamnya.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now