41. 🤍 (End)

16.9K 1.4K 100
                                    

Hari yang telah diharapkan kini sudah datang. Menikah dengan seseorang yang dicintai adalah impian setiap orang. Dan kini Taeyong bisa mewujudkannya. Jantungnya berdegup tak karuan, tangannya gemetar kecil karena gugup.

Ia menikah hari ini, rasanya benar-benar mendebarkan. Wajahnya yang sudah dihias sedemikian agar terlihat menawan kini tengah tersenyum. Menatap calon suaminya yang sudah menunggu didepan sana.

Kakinya melangkah begitu pelan, jika bisa Taeyong ingin berjalan lebih cepat lagi agar bisa menghampiri Jaehyun sekarang juga. Lengannya menggandeng Tuan Hwang yang dengan ketulusan hatinya, mau menjadi wali untuk Taeyong.

Taeyong bekerja di perusahaan Tuan Hwang sudah cukup lama. Jadi, Tuan Hwang sendiri, sudah menganggap Taeyong sebagai putranya. Pernikahan Taeyong akan jadi hari yang bahagia juga untuknya.

Taeyong menatap banyaknya tamu undangan. Ada ratusan orang yang berada di gedung ini. Pernikahannya jauh dari kata sederhana, karena ini terlihat begitu menakjubkan! Dekorasi, terlihat begitu elegan dengan binar lampu yang menyorot begitu indah. Ia jadi berpikir, kapan Jaehyun mempersiapkan ini semua?

Jaehyun sudah mempersiapkan semuanya dengan begitu baik tanpa sepengetahuan Taeyong. Dan Jaehyun sudah berhasil membuat Taeyong banyak terkejut hari ini.

Taeyong melangkah sedikit lagi, ia menyempatkan untuk menoleh dengan ekor matanya, menatap kumpulan dari pihak keluarga, teman-teman Taeyong dari kantor Jaehyun dulu juga datang untuk hadir. Bahkan Chaejin dengan heboh melambaikan tangannya, tapi dihentikan ibunya agar Chaejin tidak menjadi pusat perhatian karena tingkahnya.

Taeyong tahu, ada yang kurang dikursi tamu. Yeji, tidak ada. Taeyong tidak melihat dimana Yeji. Hanya perempuan itu, yang tidak hadir dipernikahannya. Taeyong jadi khawatir, dimana Yeji? Kenapa tidak datang? Taeyong juga tidak sempat menghubungi atau berbicara pada Tuan Hwang untuk menanyakan Yeji, karena ia sendiri sibuk mempersiapkan diri. Ada rasa kecewa dihati Taeyong.

Banyak pertanyaan yang berputar dikepala Taeyong, dan untuk sekarang ini ia coba tepis segala pemikirannya, mencoba fokus apa yang terjadi sekarang. Berdiri tepat didepan Jaehyun, dengan denyut jantung yang mungkin saja bisa terdengar oleh orang lain.

Jaehyun tersenyum, laki-laki itu terlihat begitu tampan dengan tuxedo hitamnya. Sedangkan Taeyong berwarna putih, terlihat begitu manis dengan make up tipisnya.

Tuan Hwang menyerahkan genggam tangan Taeyong pada Jaehyun, menepuk bahu pria tampan itu sekali dan melempar senyum hangat, sebelum kembali berbalik.

Keduanya sudah berdiri tegap menghadap pendeta didepan yang akan menikahkan mereka.

"Hari ini kita berkumpul," ucap pendeta itu sebagai pembuka. "Untuk menyatukan kalian dalam ikatan pernikahan yang sah."

Pendeta itu menatap Jaehyun lebih dulu, "Jung Jaehyun, apa kau berjanji mencintai laki-laki ini, jujur dan setia kepadanya, menenangkannya dan menjaganya saat sakit maupun sehat?"

"Aku berjanji," jawab Jaehyun dengan tegas tanpa keraguan sedikitpun.

Pendeta itu tersenyum, ia kini menatap Taeyong yang tengah berdiri dengan gugup.

"Lee Taeyong, apa kau berjanji mencintai laki-laki ini, jujur dan setia kepadanya, menenangkannya dan menjaganya saat sakit maupun sehat?"

"Aku berjanji," jawab Taeyong dengan lembut dan penuh keyakinan, bibirnya tersenyum, menggambarkan kebahagiaan.

Jaehyun dan Taeyong saling berhadapan ketika Pendeta sudah mengesahkan pernikahan mereka dengan kedua tangan yang saling menggenggam erat. Taeyong memejamkan matanya saat Jaehyun mendekatkan wajahnya, mencium keningnya dengan lembut dan penuh kasih sayang.

TAEYONGIE - JAEYONG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang