4. ☁️

32.7K 3.4K 256
                                    


TAEYONG berjalan menyusuri jalanan dengan terik matahari yang terasa menyengat. Taeyong menghela nafas lelah. Taeyong tidak memiliki tujuan, ia hanya berjalan dengan raut yang terlihat menyedihkan. Kaos hitam polos nya terlihat kotor, karena ditumpahi noda susu. Taeyong bekerja sebagai penjual susu keliling ketika pagi dari jam tujuh pagi sampai jam sepuluh. Ia mendapatkan upah dari hasil jualannya, tapi pagi ini taeyong mendapat nasib buruk, susu yang ia bawa terjatuh, membuat botol susu yang terbuat dari kaca itu pecah. Upah taeyong dipotong karena ia memecahkan lima botol susu, membuat mood nya semakin buruk!

Taeyong menoleh, melihat toko makanan yang menjual berbagai macam makanan atau jajanan. Ugh! Taeyong menyukainya! Perutnya terasa lapar. Kakinya melangkah dengan ringan, senyumnya mengembang saat hampir sampai di depan pintu toko, sedikit lagi maka Taeyong akan membuka pintunya, tapi Taeyong tidak jadi melakukannya. Menghela nafas pelan dan memilih untuk berbalik.

Taeyong lupa jika ia tidak memiliki cukup banyak uang.

Taeyong mendongak, dan menyipitkan matanya melihat cahaya matahari yang begitu terik. "Tuhan, bisakah kau turunkan hujan dan uang? Aku ingin makan tanpa beban."

Taeyong mendengung dan menggelengkan kepalanya, merasa konyol dengan apa yang baru saja ia katakan.

Taeyong menendang asal, bekas minuman kaleng soda dan tanpa disengaja kaleng itu mengenai kepala seseorang.

Tuk!

"Aw!!" Pria itu mengusap kepalanya, dan memutarkan pandangannya mencari pelaku yang baru saja melempari kepalanya dengan kaleng soda. Namun wajah kesakitan Jaehyun tergantikan dengan wajah datarnya ketika menemukan seseorang dengan senyum menyebalkan nya, tengah melambai padanya.

"Jaehyunie!" Taeyong berlari menghampiri Jaehyun dengan wajah senangnya, tidak peduli jika ia baru saja menendang kaleng dan mengenai kepala Jaehyun.

Taeyong menepuk pundak Jaehyun sok akrab. "Kita bertemu lagi! Apa kita berjodoh?"

Jaehyun mendengus kesal, "kau bukan jodohku."

"Kita berjodoh! Sudah, terima saja fakta ini, apa susahnya sih?"

Jaehyun menghela nafas, terlalu malas meladeni Taeyong. Jaehyun ingin pergi, tapi tangannya sudah ditahan oleh Taeyong.

Taeyong menunduk, matanya berbinar ketika melihat sekantung belanjaan di genggaman Jaehyun.

"Wah, apa ini untukku?" Tanya Taeyong antusias.

"Tentu saja tidak." Jaehyun merebut kembali belanjaannya, saat Taeyong menariknya. "Ini milikku!"

Taeyong mencebikan bibirnya, menatap Jaehyun dengan mata yang berkaca-kaca. Kepalanya menunduk, kedua tangannya menutupi wajahnya dan menangis.

"Hiks, padahal aku hanya meminta sedikit makananmu. Hiks, kenapa kau pelit sekali? Hikss!" Taeyong berbicara dan menangis dengan keras, membuat beberapa orang yang lewat menatap Jaehyun seolah mengatakan, kau pria kaya yang kejam, membuat seorang bocah menangis hanya karena meminta makanan yang tak seberapa.

"Baiklah. Ambil ini, dan jangan menangis lagi, kau membuatku malu." Jaehyun menyerahkan belanjaannya dengan malas.

Taeyong menerima nya dengan senyum kemenangan, membuat Jaehyun mendengus. Jaehyun melihat Taeyong dari bawah hingga atas yang masih sibuk melihat isi kantong belanjaan nya. Kenapa Taeyong terlihat lusuh?! Setidaknya Taeyong bisa mencuci baju nya dengan bersih, itu pikiran Jaehyun.

Jaehyun hanya tidak tahu, Taeyong baru saja mendapat musibah besar, ya menurut Taeyong itu adalah musibah yang besar.

Jaehyun tersentak dan menepuk dahinya saat mengingat ia memiliki jadwal meeting setelah ini. Salah kan saja, Taeyong yang datang entah darimana terus mengganggu nya.

TAEYONGIE - JAEYONG Where stories live. Discover now