Satu

64 52 206
                                    

Alandra Welix dan Erina Joy adalah sepasang kekasih yang menduduki bangku kuliah semester dua, jurusan hukum.

Kuliah di Universitas 11 Maret salah satu kampus terkenal di Yogyakarta. Bukan tanpa alasan mereka berdua masuk ke kampus ini, tapi mereka akan menjalankan misi rahasia yang kalian pun mungkin sudah tau.

Tidak seperti kebanyakan sepasang kekasih lainnya Alan dan Erina tidak pernah berangkat bersama ke kampus, mereka mengendarai motornya masing-masing. Dan motor yang mereka kendarai sama, yaitu motor sport berwarna hitam. Jangan pernah remehkan Erina, walaupun dia wanita nyatanya dia pemegang sabuk hitam taekwondo. Begitupun dengan Alan, bahkan siapa sangka? Bahwa Erina dan Alan meraih sabuk hitam secara bersamaan. Mereka berlatih di tempat yang sama.

Omong-omong Alan dan Erina sudah berpacaran dari masa SMA dan terhitung sudah tiga tahun. Selama tiga tahun itu Alan tidak pernah memberikan barang apapun kepada Erina, dengan alasan Erina tidak mau menerima barang apapun. Mereka juga tidak sering kencan seperti pasangan kebanyakan, tapi mereka akan menghabiskan waktu di tempat latihan taekwondonya. Walaupun begitu tapi Alan tetap melindungi Erina, ia tetap akan cemburu jika melihat Erina bersama lelaki lain.

Keduanya adalah type pasangan yang tidak suka berbabu hal romantis, alay menurutnya. Biarlah, keduanya juga sudah nyaman begini.

•••

Setelah liburan semester habis, semua mahasiswa akan melanjutkan kembali kegiatannya. Mereka akan kembali menghadapi tugas-tugas yang bejibun dan juga tak luput dari sang dosen killer.

Seperti malam ini Erina sedang menyiapkan semua peralatan tulisnya dan semua buku pelajaran. Rasanya biasa saja saat liburan semester, tidak banyak hal yang terjadi. Erina juga tidak pergi berlibur, malas, itulah alasannya. Ia menghabiskan masa liburannya dengan berlatih taekwondo bersama Alan.

Handphonenya yang berada di meja belajarnya berdering.

Handphonenya yang berada di meja belajarnya berdering

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak ada balasan lagi dari Alan, begitulah mereka. Chat pun hanya seperlunya, keduanya sudah sepakat tidak akan pernah sering chatting karena takut merasa bosan. Percayalah, walaupun begitu mereka saling menyayangi satu sama lain seperti sepasang kekasih pada umumnya.

Erina mengambil sebuah bingkai foto, di foto itu terdapat dirinya dan kedua orang tuanya yang sedang tersenyum lebar. Erina mengingat foto itu, foto itu diambil saat mereka liburan ke kebun binatang.

"Papa, mama tenang-tenang di sana. Do'ain semoga semuanya cepat selesai." lirihnya. Ah, tenang saja ia tidak menangis ia hanya merindukan kedua orang tuanya.

Ia pergi ke kasurnya dan segera memejamkan matanya, menjelajahi alam mimpi. Semoga malam ini Erina bisa bertemu dengan kedua orangnya, walaupun hanya di mimpi.

COLD BLOOD KILLERWhere stories live. Discover now