○ Chapter 39

206 31 0
                                    

Jisung memasuki kelas, "Meja Nakyung dimana sih?"

Jisung terus mencarinya karena Meja dan bangku sudah teracak, tak lama ia sudah menemukannya. Bergegas menuju toilet, tetapi..

Bruk!

"Eh maaf gue ga seng-"

"ELO?!"

"Ssst jangan berisik!" Winter langsung membekap mulut Jisung.

"Hmmp"

Winter segera melepaskannya dirasa Jisung sudah tak berisik seperti tadi.

"Lo kok baru dateng jam segini sih?"

"Gue dari tadi diem di toilet"

"Lah ngapa ga masuk?"

Winter menggeleng, "Gue takut ketauan abang gue"

"Maksud lo Yangyang?"

"Iya, dia ga ngebolehin gue sekolah hari ini"

Jisung menatap wajah Winter, "Lo sakit?"

"Eh, muka gue masih keliatan pucet ya? Duh padahal tadi udah ditutupin pake bedak"

"Bibir lo"

Winter langsung memukuli Jisung.

"Heh kok lo malah mukulin gue sih?!" Jisung melotot.

"Abisnya lo mesum!!!"

"Tapi emang bibir lo keliatan pucet, bodoh"

"Ini celana lo, udah gue cuci. Tapi.."

"Jaket gue mana?"

"Nah itu masalahnya, belum kering. Besok aja gapapa ya? Oh iya, ini kartu atm untungnya ga ikut ke cuci"

Jisung langsung merebut kartu atm itu, bisa bahaya kalau Nakyung tau bahwa kartunya hampir tercuci.

"Itu celana siapa? Kan celana lo ada di gue"

"Tadinya gue pikir lo ga akan masuk, jadinya gue minjem deh"

"Tadi gue udah chat, tapi ga lo bales"

"Hah, iyakah?" Jisung segera membuka handphone nya, benar saja jika Winter telah mengirimi pesan bahwa ia akan ke kelas sedikit terlambat.

"Sorry, gue silent hp nya jadi gatau kalo lo ngechat"

"Ah iya santai aja kali"

"Woy Winter!" Teriak seseorang.

"Jangan berisik" kata Winter.

"Hah ada apa emangnya?"

"Berisik, diem aja lo" ucap Jisung pelan tapi dengan nada tegas.

Jeno meneh ke samping, ke arah Winter yang menatapnya. Winter menaikan kedua alisnya lalu tersenyum lebar.

"Kata Yangyang lo sakit, kok ke sekolah?"

"Ya makannya gue nyuruh lo jangan berisik juga biar dia ga ketauan bego"

"Ya santai aja dong ngomongnya" Jeno tersinggung dengan ucapan Jisung.

"Eh udah-udah jangan pada berantem dong"

"Ke kantin aja ayo"  Jisung mengenggam lengan Winter.

"Warbel aja sama gue, Yangyang ada di kantin" Jeno merangkul Winter.

"Lo mau ikut gue atau Jeno?" tanya Jisung.

"G-gue ikut Jeno aja deh" jawab Winter, dengan senyum tipis.

Tak ada sahutan dari Jisung, ia langsung pergi begitu saja. Winter bisa melihat dengan jelas perubahan raut wajah Jisung.

"Ji lo dari mana dah? Kita nyariin lo dari tadi"

My Coldest Boyfriend | Huang RenjunWhere stories live. Discover now