ABARA 35

97 10 7
                                    

Hallo-hallo ... Aku come back nih!
Udah siap baca ABARA? Sebelum baca di harapkan untuk vote terlebih dahulu biar enggak kelupaan🐣. Udah?

Selamat membaca cerita ABARA💛

🐣
🐣
🐣
🐣
🐣

Namanya juga manusia, kalo enggak nangis ya ngeluh

-Delvanio Nathael Ajiksa

_____________________________________

Entah bagaimana bisa seluruh murid SMA Galaxy bisa tau tentang hubungan Bara dan Ica. Rumor tentang adanya pasangan baru tersebut banyak menimbulkan pertanyaan di benak mereka.

Spekulasi bahwa Ica yang membuat hubungan Raina dan Bara berakhir pun semakin kuat adanya. Bara yang terlebih dahulu menyadari hal tersebut pun hanya bisa misah misuh tidak jelas.

Saat ini Bara dan para sahabatnya berada di depan kelas mereka. Bara berulang kali memeriksa ponselnya yang sama sekali tidak ada tanda-tanda Ica membalas pesannya. Vanno dan Adit sedari tadi asik mengoda gadis yang lewat di depan mereka. Delva, cowok itu masih fokus pacaran dengan komiknya. Sedangkan Bian, cowok itu diam sambil mendengarkan musik lewat earphones miliknya.

Bara menghela napas lelah, "gue takut kalo, Ica dibully sama Raina, " ucap Bara.

Vanno menyudahi aksinya. Cowok itu duduk di sebelah Bara, "lagian siapa sih yang buat spekulasi kayak gitu? Kuker banget tuh orang, "ucap Vanno ikut kesal.

"Ini semua juga salah lo, No, asal cempol aja di depan lambe sekolah, " ucap Adit.

Bara mendesah kesal. Ia tidak marah ke Vanno yang sudah menyebarkan hubungannya dengan Ica. Ia juga tau gimana embernya mulut sahabatnya ini.

"Heheh, lo jangan marah sama gue ya, Bar? Suer deh, gue gak sengaja waktu itu, " ucap Vanno.

"Hm, " jawab Bara acuh tak acuh.

Delva menutup komiknya, "jangan mikirin omongan orang, yang penting perasaan lo ke, Ica, gak seperti yang orang lain bilang, " ucap Delva.

"Hm, lagian lo cinta sama dia tulus gak mandang apa pun, "timpal Bian.

"Walaupun kita gak tau alasan lo putus sama, Raina, dan lo bisa jadian sama, Ica, secepat itu karena apa. Tapi gue yakin, lo udah mikirin dampak dari kelakuan lo itu, " ucap Delva lagi.

"Gue tau kalo jadinya kayak gini, makanya waktu itu gue gak kasih tau lo semua kalo gue jadian sama, Ica. Gue cuma takut nanti kalo, Raina, tau berita ini dia bakal bully, Ica, " ucap Bian.

"Gak cuma, Ica, yang kena, Bar. Adik lo juga bakal kena nanti, " ucap Bian.

"Adiknya, Bara, kan pacar lo, bro. Kok lo bisa setenang itu sih? Lo gak takut pacar lo diapa-apain sama, Raina? " tanya Vanno.

"Dia kalo ngamuk ngalahin singa kalo lo tau, " ucap Bian.

"Hahahah, sadis lo, Bi, "

🐣🐣🐣🐣🐣

Brak!

Raina mengebrak meja miliknya. Semua orang yang ada di dalam kelas tersebut terlonjak kaget karenanya. Mereka semua menatap tajam Raina yang nampak menatap ponselnya dengan kilatan marah yang sangat ketara.

"Kalo mau ngamuk gak usah di sini, mbak. Nanti kalo ada yang sakit jantung mati gimana? Lo mau tanggung jawab? " tanya salah satu anak di sana.

"Bangsat! Ternyata dugaan gue selama ini bener, dasar pelakor! " kesal Raina yang sama sekali tidak menghiraukan teman sekelasnya tadi.

"Dasar gila, marah-marah sendiri, "cibir anak tadi.

Wanda dan juga Alena yang baru saja datang langsung menghampiri Raina yang marah-marah sendiri. Mereka tau kenapa Raina bisa semarah itu.

Mereka pun tau itu karena tidak sengaja mendengar salah satu kakak kelas yang membicarakan Bara dan Ica. Mereka tidak menyangka jika Bara bisa sebrengsek itu.

"Udahlah, Rai, cowok kayak gitu kenapa masih lo kejar sih? "tanya Wanda jengah.

" Lo gak akan tau kalo cuma, Bara, yang selama ini dengerin gue, temenin gue, dan dia yang selalu bikin gue ngerasa bahagia, "ucap Raina.

"Tapi juga harus sadar kalo dia udah gak mau sama lo lagi, Rai! Jangan jadi cewek bodoh kayak gini, "ucap Alena menasehati.

"Gue emang bodoh, gue bodoh karena masih memperjuangkan seseorang yang jelas-jelas udah gak suka sama gue, nunggu seseorang yang jelas-jelas udah punya penganti gue di hidupnya, "ucap Raina.

"Bagus deh kalo lo sadar, "ucap Wanda.

"Goblok, temen lagi marah malah lo gituin, "ucap Alena kesal.

Wanda malah menyengir kuda, " Kalo udah tau bodoh ya lupain pinter, jangan malah lo marah-marah gak jelas kayak gini, "ucap Wanda.

"Gue mau rebut, Bara, dari cewek itu! Apa pun caranya, " ucap Raina.

"Secinta apa pun lo sama, Bara, tapi kalo posisi lo jadi orang ketiga. Maka lo tetep gak berhak untuk untuk bahagia, Rai, syarat jadi manusia itu sebenarnya mudah kalo akal lo berfungsi dengan baik, maka hati nurani lo juga akan baik,"

"Dan jika lo masih ngotot buat jadi orang ketiga, percaya gak percaya kebahagiaan lo gak bakal kekal, bisa aja dia nerima lo lagi karena kasihan, bukan karena cinta kayak dulu, " jelas Alena.

🐣🐣🐣🐣🐣

Karena masih tidak percaya dengan  berita yang beredar, istirahat pertama ini Raina memutuskan untuk ke kelas Bara untuk mengetahui kebenarannya.

Untung saja Bara dan para sahabat cowok itu belum ke kantin. Raina masuk ke kelas Bara yang lumayan sepi karena sebagian sudah ke kantin.

"Ehh, mbak mantan datang, ada apakah gerangan yang membuat Adinda ke sini? " tanya Vanno sok peduli.

"Diam lo tikus, " kesal Raina.

"Wehh, kok ngegas sih, anjir?" kesal Vanno.

"Lo juga ngegas, pinter! " kesal Adit.

"Ada apa? " tanya Bara.

Raina diam sejenak. Merasa tidak ada sahutan Bara berniat untuk pergi ke kelas Ica dan Adiknya saja. Tapi baru beberapa langkah suara Raina membuatnya terpaksa berhenti.

"Kamu beneran jadian sama, Ica?" tanya Raina pada akhirnya.

"Anjir, masih pakek aku-kamu, " gumam Adit.

"Kalo iya kenapa? Bukan urusan lo juga kan? " jawab dan tanya Bara.

"Jelas urusan aku, kita putus atau gara-gara dia juga? " tanya Raina.

"Urusan lo? Cih, sadar! Kita udah gak ada hubungan apa-apa. Dan gue kasih tau sekali lagi sama lo, kita putus bukan karena Ica, gue mutusin lo karena alasan yang gak bisa gue kasih tau, " jelas Bara.

Hati Raina seketika mencelocos, "gak usah belain dia deh, jujur aja kalo kamu mutusin aku gara-gara dia sama temennya itu, " keukeh Raina.

"Gak usah bawa-bawa cewek gue, mbak, " ucap Bian.

"Kenapa? Dia juga deket kok sama, Bara. Bisa aja dia pengaruhin Bara buat mutusin gue terus suruh jadian sama temennya itu, " ucap Raina.

"Cewek gue gak sebusuk itu, bangsat! " kesal Bian.

"Tapi—"

"Sekali lagi lo jelek-jelekin cewek gue, pulang tinggal nama lo nanti! "

__________________________________

Kapan punya cowok kayak Bian? 🤧holla guys 
gimana sama part 35 nya? Kurang apa? Kasih tau ya! Jangan lupa vote dan komen nya ya ☺percaya deh vote dan komen kalian yang buat aku semangat nulis☺babay!

See you next part 💛

ABARAWhere stories live. Discover now