Prolog

24.1K 1.1K 17
                                    

Cerita ini hanyalah karya manusia biasa, jangan dibawa hati apa lagi dibanding-bandingkan di dunia nyata•

•Saya membuat cerita untuk kesenangan sendiri, jika anda menyukai cerita saya tandanya kita satu frekuensi•

•Sedang berusaha membuat cerita yang berbeda dari cerita lainnya•

-----»«-----★Athalla★-----»«-----


"Athalla."

Athalla memutar tubuhnya, menatap makhluk cantik yang tadi memanggil dirinya, sedang tersenyum manis.

"Athalla kangen ga sama Rina?" Tanya gadis yang tak berpijak pada lantai tersebut

"Banget."

Arina Devanny. Makhluk cantik yang selalu menemani nya kemana pun semenjak ia menginjak sekolah tingkat akhir.

Entah itu cinta atau obsesi, Athalla tidak dapat membedakan nya. Selama ini yang dia inginkan hanyalah bisa bersama Rina.

Menolak semua fakta yang ada bahwa Rina beda alam dengan dirinya. Bagi Athalla tidak masalah jika harus melajang seumur hidup, yang terpenting Rina tetap bersama dirinya.

"Athalla melamun lagi," Ujar Rina cemberut menatap Athalla

Athalla tersenyum manis, mengangkat tangan nya di udara. Senyum cowok tampan itu luntur ketika menyadari bahwa dia tidak bisa menyentuh Rina terlalu lama.

Hanya 3 detik, selebihnya dia akan merasakan pening yang begitu hebat. Entah disebut anugerah atau kutukan, Athalla sudah mendapatkan ini sejak lahir.

Dulu ayahnya Arga sudah menjelaskan tentang hal mistis yang di wariskan keluarga nya turun temurun. Dan sialnya, anugerah yang mendekati kutukan ini malah memilih dirinya.

Ayahnya bilang, dia tidak bisa merasakan bahagia kecuali dengan wanita yang memang di takdirkan untuk nya. Arga juga berpesan bahwa Athalla akan mengalami mati rasa yang begitu membingungkan dirinya sendiri.

Konyol! Ingin menganggap semua ini adalah hal fiksi yang di luar nalar batas normal, tetapi dirinya malah mengalami itu.

Yah! Sekarang dia benar-benar merasakan nya, perasaan yang mengambang tak tentu arah.

Bahkan Athalla tidak mengetahui apa itu cinta dalam keluarga. Kesepian itu terus menggerogoti hari-hari nya. Dia hanya mampu merasakan suasa hati sang kembaran, Atheeya.

Hingga ia bertemu Rina. Gadis halus itu memberinya sedikit warna walaupun itu masih terasa abu-abu.

Bagi Athalla, Rina saja sudah cukup. Tidak lebih.

"Tuhkan! Kamu melamun lagi," ujar Rina menatap Athalla kesal

"Y-ya?" Tanya Athalla mengerjap matanya

"Aku tadi cerita tau," ujar Rina cemberut

"Cerita apa sayang?" Tanya Athalla lembut tersenyum manis ke arah Rina

Rina menggelengkan kepalanya, lalu membuang pandangannya. Athalla menghelai nafas melihat respon Rina yang di berikan pada dirinya.

Ia tau Rina sedang ngambek sekarang.

"Rina," panggil Athalla penuh dengan kelembutan

Rina menoleh ke arah Athalla dengan mata yang berkaca-kaca, membuat Athalla panik bukan main.

"Kamu kenapa?" Tanya Athalla

"A-aku gapapa," ujar Rina mengelap kasar air mata nya

"Kalau ada apa-apa cerita," ujar Athalla lembut

"Tapi kal--"

"Athalla!" Suara seseorang memotong ucapan Rina

"Lo ngapain disini anjir? Di panggil Bu Salma lu," ujar gadis tersebut

"Jangan lupa, se-ka-rang!" ucap nya penuh penekanan

"Hm."

"Ham hem ham hem, bisulan mulut Lo?!" Ujar gadis tersebut membuat Athalla memutar kedua bola matanya

"Ya."

Gadis itu mendengus dan berlalu pergi meninggalkan Athalla dengan makhluk cantik yang tak terlihat itu.

"Kamu mau bilang apa?" Tanya Athalla pada Rina

Rina menggelengkan kepalanya, tersenyum lembut pada Athalla.

"Bukan hal yang penting."

"Aku pergi dulu, nanti aku samperin lagi," ujar Athalla lalu membalikkan tubuhnya, melangkah menjauh dari sis Rina

"KALAU AKU GA ADA, KAMU BAKALAN CARI CEWEK LAIN?" Teriak Rina membuat langkah Athalla terhenti

Cowok itu membalikkan tubuhnya, menatap Rina dengan lembut.

"Ga akan."

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Dirombak nya perlahan-lahan ya Realop

ATHALLAWhere stories live. Discover now