Chapter 14• Athalla

7.6K 594 114
                                    

Makasih banyak atas doa kalian
Terharu ternyata masih ada yang nungguin Athalla update terus🫶

Sayang kalian banyak-banyak❤️

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Ainsy berjalan cepat menuju perpustakaan sembari menarik tangan Talita.

"Sabar anjir, ga sabaran banget!" Gerutu Talita menatap Ainsy kesal

"Ga bisa, ga bisa! Lo tau sendiri kan buku soal-soal UN sama UKAI terbatas di perpustakaan? Bentar lagi ada olimpiade gua mau ikut, kalau ga segera minjam buku nya bisa-bisa gua ga dapat!" Ujar Ainsy mempercepat jalan nya

"Santai kali Ain, disini yang ambisius kayak nya cuma Lo doang deh!" Ucap Talita

"Gue bukan ambis tapi butuh! Andai gue kaya juga kagak bakalan mau ngikuti olimpiade segala, Lo tau sendiri kan keadaan gue," ucap Ainsy

Talita menatap Ainsy dalam, dia sungguh kagum pada sahabatnya ini. Ia tau sebenarnya Ainsy memiliki kapasitas otak yang sebelas dua belas dengan dirinya, tetapi karena keadaan Ainsy yang membutuhkan beasiswa, gadis itu terpaksa belajar mati-matian demi masa depannya.

Sesampai di depan perpustakaan, Ainsy melangkah lebar meninggalkan Talita, membuat gadis itu mendengus nafas kasar, lalu berlari menyusul Ainsy.

"Tuhkan! Untung gue cepat, tinggal tersisa satu nih!" Pekik Ainsy senang

Talita memutar bola mata nya malas, lalu memukul lengan Ainsy pelan.

"Satu matamu! Noh ga liat? Masih ada tiga lagi di atas sana!" Ucap Talita kesal sembari menunjuk rak paling atas membuat Ainsy terkekeh.

Sedangkan disisi lain.

Athalla berjalan ke arah kantor kepala sekolah dengan pandangan datarnya. Tatapan kagum yang selalu ia dapat dari banyak orang sudah menjadi hal yang biasa untuknya.

"Kamu memerlukan sesuatu?" Sebuah pertanyaan yang di lontarkan setelah Athalla memasuki kantor kepala sekolah tersebut

"Saya mau ikut olimpiade," ujar Athalla masih mempertahankan tatapan datarnya

"Wah! Ternyata kamu mau juga, bujukan saya membuahkan hasil," ujar kepala sekolah tersebut tersenyum senang

Bagi nya Athalla adalah anak emas untuk sekolah ini, melihat banyak sekali prestasi-prestasi cowok itu semasa sekolah nya dulu. Sebenarnya ia juga mengenal Athalla, siswa yang berada di hadapannya sering tampil di televisi karena prestasi nya, tentu saja dia senang jika Athalla berpartisipasi untuk olimpiade kali ini. Nama sekolahnya akan meningkat dan menjadi terkenal, di tahun selanjutnya akan banyak anak yang masuk ke sekolah. Ia akan mendapatkan keuntungan yang banyak akan hal ini.

"Tapi dengan satu syarat," ujar Athalla

"Apa? Kamu mau minta hadiah? Akan bapak berikan," ujar kepala sekolah tersebut penuh semangat

"Ainsy tidak boleh ikut olimpiade," ujar Athalla membuat senyum kepala sekolah tersebut luntur.

Muridnya yang bernama Ainsy Cendana itu memang tidak pernah masuk kedalam tingkat internasional, sangat berbeda jauh dengan Athalla, bahkan Ainsy tidak pernah mendapatkan juara satu. Tetapi bagaimana pun Ainsy mampu sampai ke tingkah antar kota, walaupun gadis nakal itu selalu membawa pulang juara tiga.

Karena gadis itu juga, murid di sekolah ini menjadi meningkat, ia tidak akan lupa dengan jasa gadis pembuat onar tersebut.

"Kamu bercanda ya?" Ujar pak kepala sekolah terkekeh geli

"Ainsy itu pintar, kalian bertiga akan cocok menjadi pasangan, Damar juga akan ikut serta dalam olimpiade ini. Biasanya yang lolos dalam olimpiade di sekolah ini cuma dua orang, Ainsy sama Damar, tetapi setelah melihat kamu kayak nya akan bertambah," ujar pak kepala sekolah menjelaskan

ATHALLANơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ