Chapter 19• Athalla

9.3K 643 273
                                    


Hallo
Sebenarnya aku mau update waktu minggu semalam, tapi karena wattpad aku eror dan semua draf aku terhapus jadi buat badmood, mau ga mau aku buat cerita yang hilang dari awal lagi.

Jadi bagi yang nanya kenapa lama update, karena mood aku buruk, semua cerita yang aku tulis di draf hilang semua! Termasuk Dangerous. Kesal banget! Tapi tenang aja, Dangerous bakalan keluar kok.

-----»«-----★Athalla★-----»«-----


"Maaf dek, rumah nya udah ada yang sewa," ujar perempuan paruh baya menatap Ainsy dengan tidak enak

"Gapapa Bu, makasih ya," ujar Ainsy berlalu pergi, ini udah rumah ke lima yang di datang

Ada sedikit rasa dongkol di hati nya ketika semua rumah yang ia datangi sudah di tempati. Kenapa pemiliknya tidak menghapus pengumuman tersebut? Kan jadi merepotkan saja!

Ainsy mencari rumah sewa dari situs web. Kalau bukan dari situ? Lalu dari mana lagi? Ainsy tentu saja tidak akan mungkin mencari nya di sepanjang jalan.

Gadis itu menduduki bangku yang berada di pinggir jalan, angin sepoi-sepoi membuat tubuh nya sedikit rileks. Ainsy mengeluarkan handphone miliknya, melihat jam yang menunjukkan pukul 17.49 WIB.

Sebentar lagi Athalla pasti akan mengusir adik-adiknya, gadis itu mengusap kasar wajah nya. Dia juga tidak tau bagaimana kabar kedua adiknya yang masuk rumah sakit tersebut.

Ponsel nya berdering membuat kening Ainsy mengernyit, menatap heran pada nomor yang tak dia kenal.

"Hallo."

"Hallo Ainsy? Ini bunda, kamu bisa kesini sekarang tidak nak? Ada sejumlah pria berbadan besar ngusir kami dari rumah teman kamu, adik-adiknya kamu pada nangis, bunda kelimpungan menenangkan mereka," ujar bunda Yana di seberang sana

Ainsy termenung ketika mendengar ucapan bunda Yana. Ah! Ternyata Athalla sudah memulai pengusiran nya ya.

"Sebentar bunda, Ainsy mau ngehubungi teman Ainsy dulu," ujar Ainsy mematikan panggilan secara sepihak

Gadis itu menelpon Athalla, panggilan pertama nya terangkat, seolah-olah Athalla sudah menunggu dirinya menelpon cowok itu.

"Athalla? Bisa kasih gue kesemp--"

"Pilihan mu cuma ada dua, tanda tangani surat nya atau pergi?"

Ainsy mengambil nafas dalam-dalam lalu mengeluarkan nya, mencoba untuk berbicara selembut mungkin pada Athalla.

"Gue mohon biarkan adik gue tinggal di rumah Lo sampai besok pagi, gue bakalan bayar uang sewa rumah nya," ujar Ainsy sedikit berharap walaupun ia tau Athalla pasti tidak akan menuruti nya

Terdengar kekehan menyeramkan di seberang sana, membuat bulu kuduk Ainsy merinding.

"Apa sulit nya tinggal tanda tangan aja?" Tanya Athalla dengan nada sinis yang terdapat di dalam nya

"Ini bukan masalah tanda tangan atau engga! Lo gatau, ini juga mempertaruhkan masa depan gue anjing! Lo kita hidup kayak jalang bakalan buat gue bahagia? Gue juga mau ngejar cita-cita gue!" Ujar Ainsy sedikit berteriak dengan wajah merah menahan kesal

"Kalau gitu, pikirkan masa depan mu juga sambil tinggal di jalanan!"

Panggilan terputus dalam sepihak, membuat Ainsy mengumpat pada ponsel nya. Gadis itu bingung, frustasi, dan juga hilang arah. Dia tidak mengerti harus bagaimana lagi. Keadaan selalu mendesaknya untuk membuat nya melakukan hal nekat.

ATHALLAWhere stories live. Discover now