Chapter 16• Athalla

6K 556 97
                                    

Chapter kali ini lebih panjang dari yang sebelumnya, anggap aja ini permintaan maaf aku yang udah buat kalian nunggu lama❤️

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Ainsy berjalan cepat menuju belakang sekolah, gadis itu dengan lincah memanjat tembok tinggi yang berada di depan nya, seolah-olah hal tersebut sudah biasa dia lakukan.

Gadis itu menghembus nafas kasar, pikiran nya tidak tenang untuk sekarang, dia juga tidak berselera untuk belajar. Besok dia akan menagih uang gorengan pada ibu kantin.

"Ainsy pak?" Tanya Ainsy pada bapak gojek yang berhenti di hadapan nya, dia memang sudah memesan gojek terlebih dahulu tadi

"Iya neng."

Di perjalan bapak gojek tersebut mengajak Ainsy untuk berbicara tetapi sama sekali tidak di ladenin oleh Ainsy. Membuat pria paruh baya itu membukam mulut nya, berfikir Ainsy mungkin risih berbicara dengan orang asing.

"Ini pak," memberi beberapa lembar uang kepada bapak gojek tersebut dan berlalu pergi

Aisny melangkah kan kaki nya ke dalam panti asuhan, tempat yang selama ini selalu menerima keberadaan nya.

"Loh, Ainsy? Kamu kok sudah pulang nak?" Tanya bunda Yana yang kebetulan ingin menjemur pakaian

"Ainsy capek Bun, nanti Ainsy jelasi nya ya," ujar Ainsy lembut memasuki rumah tersebut, berjalan menuju kamar yang selama ini dia tempati

"Kak Ainsy! Temani Tara main sepeda yuk!" Ajakan ringan dengan penuh binar itu membuat Ainsy tersenyum lembut

"Kakak capek, besok aja ya sayang," ujar Ainsy selembut mungkin

"Yaudah deh," ujar Tara lesuh, gadis itu keluar dengan pandangan tertunduk membuat Ainsy mengelai nafas pelan, bagaimana lagi? Pikiran nya sedang kacau sekarang

Sekarang yang dia ingin adalah menenangkan diri dengan cara tidur. Beban di pundaknya membuat Ainsy ingin menghilang sekarang juga.

Ainsy menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur, memandang langit kamarnya dengan pikiran yang menerawang.

Biaya untuk para adik nya saja Ainsy gelagapan mencarinya, dan sekarang dia harus mencari biaya untuk sekolah nya sendiri?

Ainsy sungguh bingung untuk mencari uang bagaimana lagi, dia sudah berusaha semaksimal mungkin mencari pekerjaan, tetapi rezeki itu belum juga menghampiri dirinya.

Apakah dia harus berhenti sekolah? Ainsy menggelengkan kepala memikirkan itu.

Tidak! Dia sudah kelas 12, sebentar lagi dia akan tamat. Tentu saja itu amat sangat di sayangkan.

Terbesit dalam pikiran nya untuk jual diri, tetapi Ainsy segera mengeyahkan pikiran buruknya tersebut. Setidaknya mereka masih bisa makan walaupun mereka lebih sering memakan bakwan dan telur yang Ainsy goreng. Setidaknya mereka masih memiliki tempat tinggal walaupun sekolah mereka terancam. Setidaknya mereka masih bisa merasakan bahagia, walaupun sesekali Ainsy merasa depresi tentang ekonomi yang dia alami.

Yah! Setidaknya tuhan masih berbaik hati pada dirinya.

Ainsy menutup kedua matanya menggunakan lengannya, menghembus nafas kasar. Mencoba untuk tidur menyelami alam mimpi yang mungkin bisa membuat dirinya sedikit lebih tenang.

"KAK AINSY! ABANG GANTENG DATANG!" Teriakan Tara membuat Ainsy mengelai nafas panjang, baru saja dia memejamkan matanya, sudah ada yang ganggu.

Keberadaan Athalla memang selalu mengusik kehidupannya, walaupun tidak bisa di pungkiri Athalla juga membawa keuntungan tersendiri bagi Ainsy.

ATHALLAWhere stories live. Discover now