Chapter 8• Athalla

9.6K 814 161
                                    

Semenjak kejadian tadi pagi, Athalla menjadi pendiam membuat Ainsy heran melihat nya.

Ainsy memasuki semua buku nya kedalam tas, berjalan keluar menuju kantin. Dia ingin menemui Panji, cowok ganteng dengan segala ketajiran nya.

Perlu kalian ketahui, Ainsy mengincar 4 orang cowok disini, yaitu Damar, cowok paling ramah, rajin, dan juga pintar, jangan lupakan ganteng nya. Kedua Panji, cowok terganteng dari 4 cowok tersebut dan juga paling tajir. Ketiga Satria, cowok tampan dengan kebaik kan nya, dan yang terakhir Rian, cowok playboy, tampan dan juga tajir.

Sudah dibilangkan? Ainsy menyukai cogan plus tajir, bagi nya jika memacari salah satu nya dia tidak perlu cape-cape memikirkan makanan untuk para adik-adik nya di panti.

Katakan dia matre, tapi Ainsy tidak memperdulikan itu, banyak kaum hawa yang tidak menyukai nya, tapi namanya Ainsy, selagi dia bisa hidup enak, maka omongan orang hanya angin berlalu.

"Panji!!" Pekik Ainsy ke girangan berlari menuju meja Panji

"Wahai cogan ku, buah hati buah dada ku. Ainsy yang cantik ini sungguh merindukan mu," ucap Ainsy dramatis, membuat Zein di sebelah Panji mengkerut geli mendengar nya.

"Lebay Lo anjir! Bilang aja minta di traktirin," cetus Zein mendapat kan cengiran dari Ainsy

"Ah ga enak, Zein Malik punya kata kunci nya," ucap Ainsy cemberut

"Nama gue Zein Mikail anjir!" Balas Zein tidak terima

"Iya-iya deh, sayang? Kamu ga mau ngasih sarapan untuk dedek bayi kita?" Tanya Ainsy sambil mengusap perut nya

Panji terkekeh geli melihat tingkah laku Ainsy, dia mengangguk agukkan kepala nya. "Pesan aja."

Ainsy memekik kegirangan, dia memesan banyak makanan, tanpa memikirkan uang nya keluar lagi.

"Buset anjir!! Banyak banget makanan Lo!" Ujar Zein kaget

"Biasalah," balas Ainsy mengibaskan tangan nya, dia mulai memakan makanan nya satu persatu.

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Athalla menatap langit biru dengan perasaan gusar. Banyak pertanyaan yang berkecamuk di dalam kepalanya.

Jika Ainsy bukan Rina, maka untuk apa dia kemari. Usaha nya seperti sia-sia jika mengingat itu.

"Sendiri Lo?" Sebuah suara membuat perhatian Athalla terahlikan, melihat cowok dengan dua kancing baju yang terbuka, dan sepuntung rokok yang bertengger di tangan nya.

"Gue Rian." Ucap nya memperkenalkan diri

Athalla hanya menatap ulur tangan tersebut tanpa berniat untuk membalas nya.

Rian menjadi kaku karena itu. "Murid baru ya?"

Athalla mengangguk-anggukan kepala nya. Dia berdiri berniat untuk pergi, Athalla sungguh tidak suka berinteraksi dengan orang asing.

"LO SUKA SAMA AINSY YA?!" teriakkan itu menghentikan langkah kaki Athalla

"Gue ngelihat Lo tadi pagi, kayak nya cemburu ngelihat kedekatan Ainsy sama Satria," lanjut Rian kembali membuat tatapan Athalla menajam

"Ah ternyata bener, gue cuma mau bilang. Jauhi Ainsy dari Damar, cowok itu bahaya. Gue sayang sama Ainsy tapi untuk ngelawan Damar, gue angkat tangan," ucap Rian menepuk-nepuk pundak Athalla dan berlalu pergi

Athalla tau, Damar cowok berbahaya. Dia melihat nya, itu sebabnya kenapa Athalla hari itu memeluk Ainsy mengatakan bahwa Ainsy adalah milik nya, agar Damar tidak menggangu Ainsy.

ATHALLAWhere stories live. Discover now