Chapter 28 - Want You To Look At Me

6.2K 808 66
                                    

Sex toys itu di buat dengan sangat bagus. Cheng Jin biasa membelinya dengan harga tinggi. Jadi, ketika sakelar ekor dihidupkan, seluruh tubuh Cheng Jin bergetar. Bel di lehernya terus berdering, dan pantatnya bergetar. Ekornya pun juga bergoyang bersamanya. Seperti anak anjing yang memohon cinta. Lu Tao menyentuh wajahnya, merasa sedikit cemburu dengan apa yang ada di belakangnya. Dia bertanya dengan suara yang dalam, "Begitu menikmatinya?"

Cheng Jin tidak bisa menjawab. Memalingkan wajahnya untuk menjilati jari-jari suaminya, membasahi buku-buku jarinya, dan mencium bibirnya lagi. Napas dari hidungnya panas, dan pipinya memerah dengan indah. Jenderal itu meremas lidah kecilnya untuk bermain, dan memasukkan jari-jarinya ke dalam mulutnya untuk mengaduk air liur di dalam.

Dengan nada cemburu yang tak terkendali, "Apakah kamu pernah bermain seperti ini sebelumnya?"

Cheng Jin menggelengkan kepalanya dengan cepat, dan dengan lirih mengatakan: "Peluk aku ... aku ingin suamiku memeluk ku ..."

Ketika pria itu memeluknya, dia hanya menggosok ke atas dan ke bawah. Menggosok penis kecilnya dengan keras. Penis mainan di pantatnya bergetar dengan cepat, bergesekan dengan ususnya yang sensitif, dan merangsang prostatnya menyebabkan lubang belakangnya mengeluarkan lebih banyak cairan cabul.

Melihat bahwa dia sangat menikmati mainannya, Lu Tao tidak bisa menahan diri untuk tidak mencabut ekor kecil itu. Dia meraihnya dan menariknya keluar. Begitu ditarik, Cheng Jin memandangnya seolah-olah enggan, dan mengerang dengan samar: "Tolong... Jangan dikeluarkan ... "

Lu Tao menyentuh alisnya, menggigit bibirnya, dan berbisik: "Tidak! Hanya aku yang boleh memasukinya!" Dia merobek seluruh ekor itu dan melemparkannya ke bawah tempat tidur.

Cheng Jin menatap ekor palsu yang masih bergetar dengan kerinduan di matanya. Dia merasa sedih, bahkan air mata jatuh dari matanya.

Lu Tao menjadi semakin geram. Meraih tangannya dan menekan pinggulnya. Dia berkata dengan suara rendah, "Milik ku jauh lebih besar."

Cheng Jin mengalihkan pandangannya untuk menatapnya. Tetapi, ketika tatapannya jatuh ke wajahnya, dia terlihat ketakutan.

Lu Tao membaca petunjuk di botol pelumas dan menemukan bahwa obat ini mungkin memiliki efek halusinasi pada 'wanita baru'. Umumnya, obat ini tidak bisa dibeli begitu saja, dan dia tidak tahu bagaimana Cheng Jin bisa membelinya.

Air mata Cheng Jin masih jatuh, meninggalkan bekas air mata di kulit seputih saljunya. Dia tampak menyedihkan dan imut secara bersamaan. Lu Tao meremas wajahnya dan bertanya dengan nada tidak senang: "Bukankah kamu menginginkanku?"

Cheng Jin menatapnya lekat dan tiba-tiba berkata, "Kamu tidak pernah mau memberikannya!"

Meskipun dia sudah menyimpulkan kalau hubungan mereka sebelumnya tidak harmonis, tapi Lu Tao percaya bahwa cinta Cheng Jin padanya tidak lah palsu. Dirinya hanya masih tidak mengerti bagaimana mereka dulu bergaul satu sama lain. Mendengar kata-kata Cheng Jin pada saat ini, dia merasakan sedikit sakit di hatinya. Suaranya terdengar lembut, "Apakah aku tidak memberikannya padamu sebelumnya?"

"Um ..." Cheng Jin merasa sedih. "Tidak memuaskan ku, tidak meminta ku, tidak pernah memberikannya pada ku.. menyedihkan sekali ... Kamu bahkan tidak mau melihat wajah ku."

Dia mencondongkan tubuhnya hingga menempel ke Lu Tao. Hidung mereka saling menempel tapi air matanya semakin membanjiri wajahnya. Dia bersikeras dan berkata: "Sekarang lihat aku. Lihat aku ..." Dia sepertinya memiliki saat-saat sulit. Pantatnya masih melilit air di ususnya, cairan itu keluar dan membasahi celana Lu Tao.

Lu Tao meremas pinggangnya dan memasukkan jari-jarinya ke lubang belakangnya. Tubuh Cheng Jin menjadi lunak. Dia tidak lagi menempel pada Lu Tao untuk menatapnya, melainkan menjilati jakun pria itu. Lidahnya terasa sangat lembut, dan ketika dia menjilat jakunnya, itu membuat Lu Tao kehilangan kendali. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak memasukkan jarinya lebih dalam sampai dia menelan pangkalnya.

[END] Divorced Application (Continued Love)Where stories live. Discover now