Chapter 3 ♗

1.6K 232 68
                                    

Kecurigaan (2)

⧫︎ ⧫︎ ⧫︎

"Selamat pagi Tuan Muda."

Valias melotot dan belum sempat menguasai ekspresi wajahnya---tidak terbiasa melihat wajah seseorang tepat ketika dirinya terbangun.

"Saya membawakan teh." Alister tersenyum hingga matanya menyipit.
Valias langsung membangunkan dirinya dan meraih cangkir hangat darinya.

??

Dia refleks mengerutkan kening. Tehnya tidak manis maupun tawar: melainkan asam dan pahit.

Mungkin Alister menyadari ketidaknyamanannya dan mulai bicara. "Bagaimana, Tuan Muda."

Valias berpikir sebentar. "Tidak buruk."

"Oh?"

Valias penasaran dengan ekspresi yang dimiliki Alister dan menolehkan wajahnya ke arah pelayan aneh itu. "Apakah selera Tuan Muda sudah berubah?"

Alister tersenyum ramah namun Valias tahu Alister sedang mencoba mengujinya.

Mungkin karena dia sudah bekerja lama. Dia menebak kalau Alister adalah pelayan yang paling tua di bangunan itu. Dirinya mempunyai beberapa perkiraan sejak dia menjadi Valias.

Jika dibandingkan dengan keempat pelayan muda kemarin Alister memang lebih tenang dan berani menghadapi dirinya. Bahkan dibandingkan dengan keluarga Valias yang asli sendiri Alister lebih mahir dalam berinteraksi dengannya. Senyum ramah itu menunjukkan kalau Alister tidak gugup sama sekali menghadapi Valias sebagaimana pelayan lain. Mungkin pelayan tua itu tidak akan takut untuk menguji Valias sedikit.

Dosen Valias sebelumnya senang sekali mempermainkan orang. Membuat anak-anak didiknya percaya bahwa mereka akan mendapat nilai bagus, sebelum kemudian menampar wajah anak-anak arogan itu dengan nilai jelek. Paman kasar Valias dengan ahli memerankan perannya sebagai adik dan paman yang baik sebelum akhirnya mengeluarkan taring dan memamerkan sifat aslinya.

Melihat tingkah laku Alister itu, Valias sudah menduga beberapa tipu daya yang mungkin akan dilakukan pelayan tua itu padanya.

Kemarin ketika Valias ingin ke kamar ia khawatir Alister akan mempermainkannya. Membawanya ke ruangan yang salah lalu menginterogasi dirinya, misalnya? Dengan adanya pelayan muda bernama Ren itu yang memandu jalan kemungkinan Alister menjebaknya akan berkurang.

Mulai sekarang Valias sudah tau letak kamarnya sendiri dan tidak akan membiarkan Alister mengujinya lagi.
Tapi saat ini,

"Aku memutuskan untuk berubah. Tidak perlu banyak bertanya."

Alister tidak terlihat terkejut. Mungkin sudah menduuga jawaban itu.

Bocah ini mengatakan untuk tidak banyak bertanya.

Dengan begini Alister memutuskan untuk berhenti menguji tuan muda di hadapannya.

Yah, aku tidak peduli apa yang membuat tikus ini berubah. Tapi seekor tikus, akan tetap menjadi tikus.

Alister tersenyum.

Jika dia ingin berubah, maka aku akan menyertainya.

[HIATUS] Count Family's Young Master 백작가의 젊은 주인Where stories live. Discover now